Te Amo Ata | PENYESALAN

395 10 0
                                    

Jangan pernah bermain sandiwara atau kamu akan terjebak dalam sandiwara mu sendiri.


Ini dunia nyata bukan panggung sandiwara:v

















Setibanya devon di rumah sakit, altha lagsung dibawah ke UGD. Sedangkan devon menunggu di luar ruangan. Devon segera  menghuubungi keluarga altha, yang ia hubungi adalah vian abang altha.

Tutt…tutt…

Tidak di angkat oleh vian, mungkin ia tidak mau berhubungan lagi dengan devon.

Berulang ulang kali devon menghubungi vian tapi tetap saja tidak bisa.

Teringat, ada seseorang tadi yang memanggil devon saat memopong altha menuju mobilnya.


Flash back on

“mas masnya…” devon tidak menoleh kea rah yang memanggilnya tadi baginya altha sangat penting.

Saat devon sudah meletakkan altha di bangku belakang, ia berjalan menuju kemudinya. Tapi ia dihalangi oleh seorang perempuan.

“mas..”

“maaf mbak saya buru-buru.” Kata vian.

“iya saya tau mas, Cuma saya tadi nemu hp mungkin aja ini hp nya mbaknya.” Jelas wanita itu.

Dilihat ponsel yang berada di tangan mbak itu dan ternyata itu memang ponsel milik altha.

“bener kan mas.”

“iya mbak.” Mbaknya itu pun memberikan ke devon. “makasih ya mbak, maaf saya buru-buru.”

“iya mas.”
Devon pun segera melajukan mobilnya tadi.

Flash back off.



Devon mengambil ponsel altha yang tertinggal di dalam mobil devon tadi. Setelah sampai devon langsung menghubungi mama altha, terlihat foto mereka berdua darren dan juga altha di ponsel atha. Devon teringat dengan darren. “maaf ren, gue gak bisa jaga altha.” Ucap devon.

Devoon jadi mengabaikan misi pertamanya tadi, untuk menelpon mama altha.

“halo altha ada apa?.” Ucap seorang wanita di sebrang sana.

“halo tante Chelsea.”

“ini siapa ya? Altha nya  dimana?” Tanya Chelsea to the point, karena ia khawatir bisa-bisa nya ponsel altha di pegang oleh seseorang pasti ada yang terjadi dengan altha tapi Chelsea tetap positif thingking.

“di rumah sakit tante.” Ucap devon.

Deg….

Benar saja firasat seorang ibu pasti benar. Setelah devon menyebutkan nama rumah sakitnya Chelsea segera meluncur untuk menemui anaknya itu.

Setelah memberi kabar untuk Chelsea tentang kondisi altha, devon bergegas menuju UGD untuk kembali melihat altha.

🥀🥀

Tak berapa lama arga dan juga Chelsea mama papa altha datang dengan Chelsea yang terlihat panik dan juga argha yang berusaha menenangkan Chelsea.

Disusul dengan vian yang baru datang, vian berlari.

“gimana keadaan altha." Tanya Chelsea pada devon.

“ada masalah apa lagi sih loe sama altha?” Tanya vian dengan amarah, mungkin vian membenci ku.

“vian kita coba denger penjelasan dari dia dulu.” Chelsea berusaha membuat suasana kondusif.

“tapi ma dia selalu cari masalah sama vian.”

“vian degerin mama kamu.” Ucap argha setengah membentak pada vian, membuat vian diam karena ia juga tau kalau dia salah.

“sebenernya gini tante, altha kecelakaan pas mau pulang.” Devon mencoba menjelaskannya secara pelan agar tidak terjadi kesalah pahaman. “tapi sebelum itu devon cerita tentang darren ke altha.”pengakuan devon sangatlah berarti.

“drama apa lagi yang loe buat.” Vian sudah tidak bisa menahan amarahnya, karena selama ini ia sudah dibohongi oleh devon.

“gue gak akan main-main lagi sama altha vi.” Ucap devon.

“alasan, loe Cuma bilang gitu di depan orang tua gue, sedangkan loe lagi ngerencanaiin sesuatu kan. Rencana apa lagi ha? Apa lagi?.”

“gue udah gak mau lagi bermain dengan sandiwara.” Ucap devon tegas.

“ngomong doang loe.” Ucap vian.

“vian sudah kita nunggu altha sadar aja, biar altha yang cerita.” Lagi-lagi Chelsea menengahi perdebatan antara viand an juga devon.

“awas aja loe kalo sampek altha kenapa-napa, gue udah muak liat loe.”

“gue gak bohong, gue udah capek. Gue gak mau kehilangan lagi vi.” Sedangkan vian hanya senyum meremehkan.

“gimana keadaan altha von?”

“dokter  masih meriksa altha te.”

Merekan pun memutuskan untuk duduk sambil menunggu dokter mengobati altha.

Devon menjelaskan semua yang terjadi pada Chelsea dan argha. Sedangkan vian menjauh dari devon, aura kebencian dari vian pada devon belum dapat dipadamkan.

































Sesuai janji author karena kesalahan yang telah author perbuat:v

Author update lagi Yeay...


Author gak mau banyak omong lah, comment, kritik, pendapat kalian buat cerita ini ya guys.
Aku tunggu Lo😉


Vote nanti ku next

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang