Banyak orang disekitar kita yang masih mempunyai keperdulian, jangan sia-siakan semua itu
Altha mencoba tersenyum disela-sela tangisannya, ia meyakinkan orang yang di hadapannya ini bahwa dia masih bisa membaca isi dari diary ini.
Altha membaca diary ini kembali.
Altha kehilangan separuh ingatannya dan menyedihkanya altha gak inget sama gue. Gue bena-benar kehilangan altha gue. Rasa nya gue kehilngan separuh hidup gue, gue pengen altha gue kembali.
Hanya itu tulisan yang darren tuliskan, tidak sepanjang sebelumya. Altha tau bagaimana perasaan darren saat menulis ini.
Bagaimana rasa nya ditinggal oleh orang yang ia cintai dan dibuat merasaakan rindu setiap harinya, altha merasakannya sekarang.
Lembar berikutnya.
Menyedihkan rasa nya jika orang yang kita cintai tidak mengingat siapa kita sedikit pun.
Dengan cara apalagi gue buat meyakinkan altha bahwa gue adalah orang spesial di hidupnya tapi dengan cara itu gue malah menyakiti ata.
Apa gue harus berhenti, gue gak mau. Gue bingung harus melakukan apa di satu sisi gue sangat menyayangi altha dan disisi lain gue gak pengen altha terluka.
Tidak butuh waktu lama altha membuka lagi lembar berikutnya tidak mau membuat jeda untuk membuat dia menangis.
Altha tidak mau darren merasa bersalah atas semua ini, sudah cukup altha membuat darren menderita saat dia ada disini.
Gue gak mau ngebuat altha sakit lagi, gue akan pergi tapi aren mu ini akan kembali ata.
Berat rasanya meninggalkan altha dengan kondisi seperti ini tapi mau bagaimana lagi gue masih punya tanggungan disana.
Mama mencoba ngeyakinin gue dan ucapan mama memang benar. Gue gak ninggalin altha tapi gue ngebuat jeda, gue gak mau terus-terusan ngeyakini altha dan itu membuat altha semakin sakit nantinya.
Aku akan kembali ta dan saat itu aku gak bakal lepasin kamu lagi
Te amo mi amor,
AtaSeketika air mata altha tidak bisa dibendung lagi, ia tidak bisa berusaha untuk tegar. Sekeras apapun usaha nya ia tidak bisa menyembunyikan semua ini.
“maafin ata aren.” Ucap altha disela-sela tangisannya dan altha sudah berasa dalam dekapan devon.
Devon memeluk altha sampai memastikan altha benar-benar sudah lepas dengan tangisannya.
Devon tau ini hanya sedikit mengurangi rasa sakit altha, tapi setidaknya devon menjalankan amanat nya dari darren untuk menjaga altha.
🌺🌺
Lama altha menangis, ia kecewa dengan dirinya sendiri. Kenapa ia harus menjadi perempuan cengeng, pikiran altha tidak mau ia menangis tapi mata nya benar-benar tidak bisa berbohong.
Mata altha memancarkan bahwa hatinya begitu perih saat ini.
“ta loe mau pulang?” tawar devon yang melihat tangis altha meredah.
Altha menjawab dengan gelengan, ia tidak mau orang rumah melihat keadaan nya seperti ini. Altha harus benar-benar tenang terlebih dahulu.
“loe pulang duluan aja von.”ucap altha dan mendapat gelengan kepala dari devon.
“kenapa? Gue beneran gakpapa sendirian kalo pulang gue bisa cari taxi.” Ucap altha.
“loe kesini sama gue dan pulang juga gitu.” Devon sudah berjanji dengan vian dan ia juga ingat dengan kata-kata papa nya tadi.
Lagian mana bisa devon meninggalkan perempuan yang dicintai oleh kedua saudaranya ini sediri.
“nanti gue yang bilang sama bang vian von, kalau gue pengen sendiri.”
“gue udah janji ta sama darren buat jagain loe.” Ucap devon membuat ia tau alasan devon sebenarnya.
Alasan devon membuat ia bungkam, jika sudah menyangkut amanat dari darren mau bagaimana lagi, dia tidak bisa menentang.
“gue tau loe butuh waktu sendiri, gue bakal tunggu loe dimobil.” Ucap devon yang mengerti dengan keinginan altha. “kalau ada apa-apa telpon gue ta.” Perintah devon.
“loe tau kan, gue gak mau buat darren kecewa.” Altha mengangguk patuh dengan perintah devon.
Kemudian devon segera melenggang pergi, tapi baru beberapa langkah devon berhenti dan menoleh saat namanya di panggil.
“von..” panggil altha.
Devon mengangkat sebelah alisnya. “makasih ya.”
Devon menyerengit tidak mengerti. “makasih udah ngertiin gue.” Ucap altha.
“dan maaf, maaf gue udah berprasangka buruk sama loe.” Lanjut altha dan dibalas senyuman oleh devon.
“gakpapa ta itu udah balesan dari apa yang selama ini gue perbuat ke loe.” Ucap devon dengan senyumnya.
“tapi gak seharusnya gue..” belum sempat altha melanjutkan perkataanya devon sudah menyela nya.
“it’’s okay ta, udah berlalu juga. Yang terpenting sekarang gue harus bantu loe bangkit.” Senyum devon kemudian meninggalkan altha tanpa membiarkan altha bicara sedikit pun. Karena pasti altha akan menyalahkan dirinya sendiri.
Vote and comment
NextIg : @bunganovella
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...