Akan ada tawa setelah tangisTidak butuh waktu lama altha sudah menghampiri mobil devon yang masih menunggu altha.
Altha memasuki mobil devon dan melihat devon masi duduk dan memainkan ponselnya.
Devon yang mengetahui altha sudah berada di mobilnya pun meletakkanya.“udah ta?” Tanya devon dan direspon altha dengan anggukan.
“mau pulang atau kemana?”tawar devon.
“pulang aja von masih ada satu barang yang gue belum lihat.” Ucap altha.
Devon pun mengangguk menuruti keinginan altha, sekarang devon sudah lega semua sudah ia sampaikan. dan semua itu jauh dari perasangka buruk devon, altha masih terlihat baik-baik saja walaupun waktu tadi ia habiskan untuk menangis.
🎁🎁
Diperjalanan antara devon dan altha hanya tercipta keheningan, entah karena kecanggungan ataupun tidak ada yang perlu dibahas antara devon dan altha jadi mereka memilih diam selama perjalanan pulang ke rumah altha.
Mobil devon sudah sampai di depan rumah altha, kelegaan tercipta di diri devon sudah mengantarkan altha sampai dirumah.
Altha turun dari mobi begitu pun juga dengan devon,sekarang mereka berdua sudah berada di luar mobil.
“mau mampir dulu von?” tawar altha.
Devon tersenyum. “enggak deh ta udah sore kapan-kapan aja.” Tolak devon secara halus.
“ya udah gue masuk, sekali lagi makasih ya buat hari ini.” Altha tersenyum kearah devon, tidak seperti tadi yang memperlihatkan muka bencinya kearah devon sekarang malah berbanding terbalik.
“udah kewajiban gue ta.” Devon tersenyum kearah altha. “gue pamit.” Ucapan devon mendapat anggukan dari altha.
Baru saja devon membuka pintu mobilnya hal itu ia urungkan, sepertinya ia akan mengatakan sesuatu ke altha.
“ta.”
“apa?” mendengar nama nya dipanggil altha langsung saja meresponya.
“ada yang ketinggalan von?” Tanya altha mendapat gelengan dari devon. “terus?” Tanya altha kembali.
“ada satu barang kan yang belum loe lihat dari darren?” altha mengangguk dengan pertanyaan devon.
“jangan paksain diri loe ya.” Ucap devon.
“kalau loe mau nangis ya nangis aja, teriak aja kalau itu bikin loe lega..”ucap devon pada akhirnya.
Altha tersenyum mendengar perkataan devon. “iya von, gue gak bakal nyakitin diri gue sendiri.” Altha meyakinkan devon dengan kekhawatiran devon.
“okay gue pegang omongan loe.” Ucap devon lalu masuk ke dala mobilnya dan kemudian melajukan untuk menuju rumahnya.
🎁🎁
Altha memasuki rumah nya dan sudah disambut oleh Chelsea, argha dan juga vian yang sudah menampilkan muka khawatir mereka.
Chelsea yang melihat altha sudah ada di depannya kini memeluk altha,seperti rasa khawatirnya sudah luruh begitu saja melihat altha dalam kondisi baik-baik saja.
“ta kamu gakpapa kan?” Tanya Chelsea dengan nada khawatirnya.
“altha baik-baik aja kok ma.”
“beneran sayang.” Ucap Chelsea memasikan lagi.
“iya ma, tapi altha belum bisa cerita sekarang ya ma.” Ucap altha dengan lembut.
Chelsea mengelus rambut altha lalu tersenyum. “jangan dipaksa, kamu bisa cerita kapan aja ta.”
Chelsea yang mengerti dengan kondisi altha pun menyuruh nya untuk beristirahat saja, tapi sebelum altha masuk ke kamarnya ia sudah dihadang oleh vian.
“bang gue beneran capek, gue janji nanti bakal cerita ke loe. Gue gak bakalan pendem ini sendirian kok tenang aja.” Ucap altha sebelum ia dibom dengan berbagai pertanyaan oleh vian, karena memang altha sudah lelah sekarang.
Bukan hanya tubuhnya tapi juga batinnya.
Menangis tadi sangat menguras tenaga altha, tapi mau bagaimana lagi jika ditahan malah lebih sakit.
“oke, gue Cuma mau mastiin loe gak kenapa-napa.” Ucapan vian membuat lengkungan di bibir altha, abangnya ini sangat khawatir denganya.
“altha baik kok bang, altha merasa jauh lebih baik.” Ucap altha dengan senyum nya. “altha tau walaupun ini begitu berat tapi altha harus merelakan.”
Vian mengelus puncak rambut altha, ia sangat menyayangi wanita di hadapanya ini.
“bang altha ke kamar dulu ya, capek altha tadi nangis nya gak ukur.” Ucap altha dengan kekehan membuat vian juga melakukan hal yang sama.
“tadi nangis nya udah puas kan?” Tanya vian membuat ia tidak mengerti apa yang ditanyakan vian.
“ kalau udah puas, jangan nagis lagi ya dek.” Ucap vian.
Next...
Comment and vote guys😘Ig : @bunganovella
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...