Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cinta mu
🎵Sempurna : andra the backbone.
Hari hari sudah di lewati altha seperti biasanya ia menghabiskan waktunya hanya dengan belajar di kampus. Setelah ke kampus ia bergegas pulang, kadang kalau vio dan mika mengajaknya pergi ia setuju saja. Altha hanya mengabari darren kalau ada waktu saja, kadang bisa seharian darren tak ada kabar.
Altha memakhluminya karena perbedaan waktu, jika altha sedang santai darren ternyata masih berkutat dengan mata pelajrannya dan juga sebaliknya. Kadang jika sedang tidak sibuk tapi disana sudah malam altha tidak akan menelpon darren karena takut mengganggu darren, ia takut darren akan kecapekan.
Seperti hari ini altha dan darren sama sama sedang tidak sibuk jadilah mereka meluangkan waktu untuk video call.
"ataa... kangen." Ucap darren langsung membuat altha kaget sekaligus tertawa melihat kelakuan darren ini. "kok malah ketawa sih." Darren memasang muka cemberut membuat altha semakin gemas.
"hahaha kamu lucu banget sih ren."
"iya lah." Dengan pdnya darren mengatakan itu.
"pasti banyak yang naksir disana."
"pasti lah." Jawaban darren itu membuat pipi altha memerah bukan karena blusing melainkan marah, bisa bisanya darren berkata seperti itu, darren yang menyadari itu malah tertawa bukan karena apa itu tandanya altha cemburu dengannya. "banyak sih yang suka tapi aku Cuma cintanya sama cewek di depan aku mau diapakan lagi, ada cewek secantik apapun tapi kalau aku milihnya kamu gimana." Perkataan darren tadi mampu membuat semburan merah dipipi altha karena marah kini berubah menjadi blusing.
"apaan sih."
"ya itu sih fakta ata."
"iyain aja deh."
"ataa aku kangen."
"aku juga."
"juga apa."
"kangen."
"kamu mah gak ada romantis romantisnya jawabnya singkat lagi."
"kamu mau aku jawab apa."
'terserah."
"ya itu tadi."
"ihhh ata bilang apa kek yang panjang dikit aku tuh kangen sama suara kamu." Cerosos darren, altha hanya bisa tertawa melihat darren seperti ini.
"gak sekalian aja kamu suruh aku stand up comedy."
"kamu bisa? Sejak kapan?" tanya darren.
"ihh enggak lah ren."
"hehehehe... jangan deh ata kamu lucunya cukup depan aku aja ya.'
"apaan sih ren."
"ata.."
"apa?"
"bicara yang panjang dong."
"bicara apa?"
"ya terserah."
"gimana kalau aku nyanyi aja."
"iya." Daren langsung mengiyakan.
"bentar ya." Kaki altha melangkah mengambil gitar yang ada di sofa kamarnya, kemudian ia kembali."mau lagu apa?" tanya altha.
"terserah."
"balon ku ada lima ya."
"ihhh ata."
"loh kenapa katanya terserah."
"ya gak gitu juga kali, gemesin deh."
"ya udah aren mau dinyanyiin ata apa?"
"terserah deh yang penting romantis."
"lagu apa yang judulnya romantis aku baru tau aren." Tanya altha yang berniat menjaili darren.
"ihhh maksutnya itu lagu yang romantis bukan judulnya, kamu bikin aku gemes deh ata pengen nyubit aja tapi gak bisa." Altha tertawa inilah reaksi darren yang altha tunggu tunggu.
"hehehehe iya deh."
Altha menyanyikan lagu sempurna yang dipopulerkan oleh andra the backbone, altha sangat menghayati lagu ini, tangan altha memetik senar gitar yang menghasilkan alunan nada yang begitu indah. Darren memperhatikan altha lekat lekat, begitu beruntungnya ia mempunyai gadis seperti altha.
Altha bisa bermain gitar karena diajari oleh darren, altha yang meminta agar altha mengajarinya. Kadang altha frustasi karena tidak bisa bisa tapi darren terus mengajari altha.
Darren seakan terhipnotis oleh gadis yang ada di depannya ini, entah kenapa matanya sendari tadi tidak bisa berpaling. Matanya mampu menenangkan hati, suaranya yang lembut mampu membuat mulut mengatup tidak bisa bicara.
Saat altha sudah selesai menyanyikan lagu itu darren masih tetap memandangi altha, ia tidak sadar jika altha sudah selesai menyanyikan lagu itu. Hingga saat altha memanggil nama darren, barulah darren tersadar.
"aren."
"ehh iya." Ucap darren gelagapan. "udah nyanyi nya." Pertanyaan darren membuat altha tertawa.
"lucu banget sih ren."
"hehehehe.. bagus ata."
"apanya?"
"suara kamu."
"makasih." Ucap altha, pipinya mengeluarkan semburan merah.
"iya, kapan kapan nyanyiin aku lagi ya."
"iya aren."
"ata.." panggil darren
"aku pengen cepet cepet ketemu kamu."
"aku juga." Ucap darren.
"darren udah dulu ya, aku dipanggil sama mama tuh." Ucap altha yang sebenarnya tidak ingin memperlihatkan wajah sedihnya pada darren.
"yaa.. mau kemana emang."
"gak tau nanti dilanjut lagi deh kalau ada waktu."
"iya deh.."
"ya udah."
"ehhh bentar ata."
"apa?" tanya altha.
"salam buat camer ya." Ucap darren .
"iya." Ucapan altha itu membuat darren begitu bahagia, biasanya altha akan membalasnya dengan apaan sih tapi kali ini tidak ia malah mengiyakannya.
Altha pun mengakhiri panggilan telponnya dengan darren.
Hay hay readers👋👋👋👋
Cuma mau nyapa doang kok😁Jangan lupa vote ya☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...