“loe gak capek apa hidup dengan drama kayak gini..”~'~
“maksut lo apa von?” altha kembali bertanya pada devon, amarah sudah menyelimuti altha.
“kenapa? Darren baik-baik aja kan.” Devon masih diam membuat altha ketakutan. “kenapa von.”
“darren kecelakaan.” Ucap devon pada akhir nya.
“loe bohong kan.” Altha tak percaya.
“gue gak bohong.”
Altha tersenyum miring. “loe ngerencanain apa lagi sih von.” Ucap altha meremehkan ucapan devon, karena memang altha tak percaya lagi dengan ucapan devon. “loe gak capek apa hidup dengan drama kayak gini.”
“ini beneran ta.”
“gue gak percaya sama lo von, lo pernah bohong tentang davin. Sekarang gue udah tau sifat lo, gue gak akan kemakan omongan lo.”
“terserah lo ta, gue Cuma mau nyampekin ini ke lo.” Davin memberikan sebuah falshdisk.
“apaan sih ini.”
“ini dari darren sebelum dia berangkat dan kecelakaan.”
“ngomong apa sih lo.” Bentak altha.
“gue gak mau nerima.”“gue juga gak maksa ta, kalo lo udah percaya ambil flashdisk ini.”
“besok gue bakal ketemu darren.”
“ta gue tadi ngomong apa.”
“semua yang lo ucapin tuh bohong von, gue udah gak percaya lagi.”
“terserah lo ta, gue udah capek main ego. Ini adek gue sendiri, gue juga gak rela tapi gue juga harus nerima takdir.”
Altha semakin marah terhadap devon, ia benci devon. Altha tidak ingin berurusan dengan devon. Melihat muka devon saja altha tidak ingin.
“pergi lo von, gue benci sama lo.”
“gue bakal pergi ta, tapi gue gak bisa menjauh dari lo.” Ucap devon. “gue dapet amanah dari darren buat jagain loe.”
“gue gak butuh buat loe jagain.” Ucap altha. “pergi loe.” Perkataan devon tadi semakin menambah amarah dan juga kebencian nya terhadap devon.
“gue gak bohong ta, apakah gue bisa bohong dengan situasi ini.”
“dan nyatanya gue gak akan pernah percaya sama loe von.” Ucap altha sambil meninggalkan devon.
“ta..” panggil devon, tapi panggilan itu sama sekali tak digubris oleh altha. Altha masih melanjutkan jalannya menuju parkiran motornya.
Dengan air mata, altha tidak perduli dengan orang yang melihatnya aneh.
Altha melaju kan motornya keluar dari gedung yang ia kunjungi tadi,sedangkan di sisi lain devon melajukan mobilnya membuntuti altha.
Devon tidak tega membiarkan altha pulang sendirian, apa lagi dengan keadaan seperti tadi yang membuat altha begitu hancur walaupun ia tidak percaya dengan perkataan devon Ditambah lagi dia mendapatkan amanat dari darren untuk menjaga wanita yang adiknya sayangi itu.
Bruakkkkk….
Suara itu membuat devon sadar dari lamunannya. Ia kehilagan altha yang sendari tadi ia awasi ditambah jalan macet karena di depan ada kecelakaan.
Devon turun dari mobilnya untuk melihat siapa yang mengalami kecelakaan, siapa tau devon kenal atau biisa membantu.
Saat sudah sampai tempat itu dikerumunin banyak orang, devon bergegas melihat orang itu. Saat melihatnya devon merasa kasian karena yang mengalami itu perempuan niat devon ingin membantu semakin besar saja.
Tapi kenapa saat devon melihatnya lama seperti devon mengenal perempuan itu.“ALTHA……” Teriak devon kencang membuat seisi orang yang berada di situ menoleh ke arahnya.
Devon pun menghampiri altha dan segera menggendong altha menuju mobilnya untuk di bawah ke rumah sakit.“ini teman saya, biar saya aja yang membawa ke rumah sakit.” Ucap devon kepada orang yang akan menolong altha tadi.
“terima kasih.” Ucap devon.
Devon segera melajukan kendaraannya dengan cepat, ia tidak mau kehilangan lagi. Setidaknya devon bisa berusaha menjaga altha, setidaknya ini lah hal baik yang ia lakukkan untuk davin dan darren.
“ta bertahan ya, devon tau kamu masih pengen lihat darren kan.”Tuh kan update lagi😁
Khusus hari ini author update 3 cerita karena authornya ultah ni🤣🤣🤣🤣 eakkkkk.....
Udah lah tunggu author di next chapter ya...
Comment dong guys biar author semangat...
Vote dulu ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Novela Juvenil(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...