Te Amo Ata | Jangan pergi aren

285 10 0
                                    

Sahabat, mereka adalah orang terdepan yang akan memeluk altha disaat rapuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat, mereka adalah orang terdepan yang akan memeluk altha disaat rapuh. Membuat dinding kokoh untuk pertahanan altha.



















Sekelebat ingatan tentang kenangan darren memberikan boneka yang altha pegang memenuhi ruang pikir altha. Darren selalu saja bisa membuat altha bahagia.

Altha kembali menangis saat mengingat masa itu di barengi dengan omongan devon yang terngiang di kepala altha.

Menangis mungkin adalah kebiasaan altha akhir-akhir ini sampai-sampiai tenaga altha habis hanya karena menangis.

Terasa ada pelukkan hangat yang memeluk  altha dari belakang, altha hanya diam saja, karena pikiran altha masih tergiang dengan itu tadi.

Vian menenagkan adeknya itu, ya saat vian keluar rumah untuk  mencari hawa sejuk dikarenakan ia terbangun karena pikirannya sedang tidak karuan. Bukan hanya altha yang sering tidak bisa tidur, vian pun juga.

Vian melihat altha sedang berdiri di balkonnya, dengan memeluk boneka dan tentu saja vian melihat altha menangis lagi. Rasa nya lebih sakit melihat orang yang kita sayangi dalam kondisi tidak baik-baik saja dari pada kita yang mengalaminya.

“jangan nyakitin dirilo terus dek.” Ucap vian melepas pelukkannya. Vian menghadapkan altha untuk menatap nya. “loe gak capek apa?” Tanya vian altha masih diam.

Altha emang capek bang tapi altha gak tau harus gimana. Batin altha.

“gue merasa gagal dek jadi abang.” Vian kembali menyalahkan dirinya. “gue merasa gue bukan abang yang baik buat loe.”

Altha mendongak karena memang vian cukup tinggi,altha melihat mata vian sudah berkaca-kaca. Bodoh sekali altha ia merasa sedih dengan tidak memperdulikan orang sekitarnya yang sangat perduli dengannya.

Altha menggeleng tidak setuju dengan perkataan vian. “gue gak bisa ngejaga loe layaknya seorang abang.” Ucap vian lagi dan itu membuat altha menangis dalam pelukkan vian.

“omongan bang vian ini bener dek.” Altha menggeleng.

“bukan bang, ini salah altha. Altha terlalu lemah, altha  bodoh gak memperdulikan orang yang sayang banget sama altha.” Altha masih sesenggukan. “altha terlalu larut dalam kesedihan altha.”

“kamu gak mau bangkit dek?” Tanya vian. “gakpapa kamu gak lupain darren, tapi jangan bikin diri kamu seperti ini.” Vian masih belum mengerti bagaimana ia bisa mengembalikan altha yang dulu.

“darren pasti sedih liat  kamu kayak gini dek, biarin darren tenang disana.”

“enggak.” Altha melepaskan pelukkannya. “darren gak boleh pergi bang.” Altha membentak vian.

“darren gak boleh ninggalin altha.” Altha kembali menangis.

Vian memeluk adeknya itu, mendekapnya, meredahkan tangisan altha. “altha sayang sama aren bang, kenapa aren pergi.”

“altha ini udah takdir.” Vian berkata selembut mungkin pada altha, ia  benar-benar frustasi melihat altha seperti ini.

🌳🌳

Beberapa hari setelah malam itu kondisi altha tidak kunjung membaik, bahkan altha sampai  demam saat tengah malam. Keluarga yang panik segera menelpon dokter pribadi keluarga altha.

Ya semenjak kejadian altha sakit dan beberapa hari tidak sadar dari rumah sakit, dokter gilang sekarang menjadi dokter pribadi keluarga argha.

Kondisi altha semakin memburuk, bahkan sering uring-uringan. Terbangun sepanjang malam berteriak, menangis dan semua itu karena mimpi buruk.

Pagi  ini dera mama darren akan datang bersama devon. Keluarga altha tidak tau bagaimana menghadapi  altha lagi. Mereka tertekan batin melihat kondisi anaknya seperti itu.

Vian jangan ditanya lagi, dia mencari segala cara untuk membuat altha kembali seperti dulu. Bahkan vian sempat tidak fokus dengan kuliahnya.

Teman-teman altha, mereka adalah orang terdepan yang akan memeluk altha disaat rapuh. Membuat dinding kokoh untuk pertahanan altha.

Walaupun mereka menangis saat melihat kondisi altha sekarang, bukan diahadapan altha. Mereka sangat kehilangan sosok sahabat nya ini.

Dera masuk ke kamar altha, rapih ya tidak berantakan karena altha tidak mejamak bagian mana pun ia hanya pergi ke kasur dan balkon nya saja.

Sedangkan dengan kondisi altha, dia begitu berantakan. Dera sangat prihatin dengan kondisi altha, altha sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

Dera begitu menyayangi altha seperti menyayangi devan, devon dan darren, seperti anak kandungnya sendiri. Darren sangat berpengaruh besar terhadap altha.














































Yok guys comment ya..
Mau ending banyakin comment dong😁 gimana kesan nya saat baca cerita ini.

Banyak yg kecewa gak😁


Mau tanya ni kalian ada yang punya sahabat kayak mika sama vio gak?

Tunggu aja kejutan dari author ☺️
Vote ya jangan jadi silent reader kesayangan author.

Ig  @bunganovella

Te Amo ata (Seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang