Senja tak lagi indah jika kamu melihatnya dengan menangis. Untuk itu jagan menangis agar senja akan tetap indah.🍁🍁
Darren sudah sampai di roftoop terlebih dahulu, sebenarnya Darren tadi menunggu altha hingga ia naik taxi.
Darren menatap langit senja yang mungkin kali ini adalah senja terakhir dengan altha.
Darren menghembuskan napasnya “hufftt…”“hem..” ucap altha dari belakang.
“eh ata kamu udah sampek?” Tanya Darren.
“ya keliatannya.” Ucap altha cuek.
“kamu kalau gitu kayak dulu deh ta, cuek.”
“oh..”
“sini ta.” Darren menepuk-nepuk sofa lapuk yang kini sudah ia duduki.
“gue gak mau.”
“duduk dulu ata kan aku mau ngobrol sama kamu.”
“langsung aja sih kalau mau ngomong.”
“duduk dulu dong ata, nanti kamu capek loh berdiri mulu.”
“terserah gue.”
“please ta.”
“huftt..” altha pun pasrah ia hanya ingin mempercepat waktu saja, ia tidak ingin berlama –lama dengan Darren. “buruan.”
“bentar dulu ata.”
“kenapa sih.”
“aku masih pengen liat muka kamu lebih lama lagi.”
“gue pulang.” Altha berdiri namun tanganya dicekal oleh Darren.
“iya iya deh, ini juga mau ngomong ata.”
“buruan dan inget janji loe ini untuk yang terakhir kali.” Sebenarnya ada perasaan menyesal dalam diri altha, tapi ia tidak tau apakah perasaan ini benar.
“iya aku janji.” Ucap Darren pasrah.
“buruan.”
“sebenarnya ini begitu rumit buat kamu ta, aku mau jelasin semua tentang kita.”
“tentang apaan, tentang selama ini yang loe perbuat.” Ucap altha dengan senyum miring nya.
“semua itu salah paham.”
“salah paham apanya?”
“aku mau jelasin semua itu.”
“ya udah silahkan.”
“tapi aku gak bisa.” Ucap Darren dengan sedih. “aku takut kamu sakit nantinya.”
“kalau gitu jangan salahin gue kalau gue benci sama loe.” Ucap altha dengan penuh emosi. “sekarang udah kan, gak ada lagi yang perlu diobrolin.”
“ta.” Ucap Darren yang kini menatap altha yang sudah berdiri akan pergi. Darren memegang tangan altha tapi altha menghempaskannya.
“apa lagi semua udah loe jelasin kan.”
“aku bakal pergi.”
“terus.”
“aku mau minta ke kamu satu hal.” Omongan Darren tidak dihiraukan oleh altha. “jauhin devon.” Darren langsung to the point.
“hak apa loe ngelarang gue buat deket deket devon.”
“dia gak baik buat kamu.”
“seharusnya yang gak baik buat gue tuh loe ren.”
“please ta.” Darren memeluk altha, altha meronta-ronta ingin melepaskan pelukan Darren tapi tidak bisa. Altha malah menangis dalam pelukan Darren.
“please ta untuk kali ini aja kamu percaya sama aku.” Ucap Darren dengan suara serak paraunya.
“lepasin gue.” Altha kembali meronta. Darren melepaskan pelukkanya tapi kalung altha tersangkut ke kalung yang dikenakan Darren.
Altha berusa mencopot kaitan yang tersangkut tapi nihil susah untuk melepaskannya. Altha sudah terisak kini ia hanya berusaha untuk melepaskan kalung itu.
Darren hanya bisa diam menatap gadis yang ia cintai malah ia buat menangis hari ini.
Terlalu lama altha tidak sabar akhirnya ia mencopot kalungnya sendiri, ia biarkan kalungnya masih terkait dengan kalung yang dikenakan Darren.
“gue benci sama loe ren.” Ucap altha yang akan pergi, namun tangannya dicekal oleh Darren. Darren memeluk altha lagi. Seperti tadi altha berusaha melepaskan pelukan Darren, tapi tidak bisa terlalu kuat.
“denger ta, walaupun kamu benci aku aku akan tetap selamanya cinta sama kamu.” Bisik Darren tepat ditelinga altha.
Kemudian Darren melepaskan pelukkannya. “biar aku yang pergi.” Ucap Darren menahan air mata yang hampir saja terjatuh.
Sedangkan altha kini duduk, dengkul nya menjadi tumpuan.
Sebelum Darren pergi ia mengecup kening altha dan berkata “te amo ata.” Dan Darren pun pergi meningalkan altha di roftoop itu, dimana senja sudah datang dan akan pergi tapi tidak untuk membawa kesedihan yang altha rasakan.
Kata kata ‘te amo ata’ yang diucapkan Darren tadi terus terngiang dalam pikiran altha, tidak bisa hilang dengan terus nya altha masih terisak dengan air matanya.
Ketemu lagi nih ama author
Maaf kalau update nya lama, nih cerita tiba-tiba ilang dan otomatis author ini harus biki lagi ceritanya.
Gpp lah buat readers juga eakk..
Kalau gitu author cuma pengen vote sama comment dari kalian aja deh😊 author tunggu ya.
Rekomendasiin ke temen kalian dong cerita ini biar yg baca makin banyak...
Udah itu aja deh
Bye sampai ketemu di chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Amo ata (Seri 2)
Teen Fiction(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku mencintaimu dan selamanya akan seperti itu. Dan sayang ini tidak akan pernah hilang sedikit pun kar...