"Harder baby harder!"
Marven menangkup kedua bokong istrinya yang berada diatas tubuhnya. Ia menekankan tubuh istrinya agar lebih mendekat ke arahnya.
"Oh fuck fuck fuck"
Diah hampir kehabisan nafas "Marven Oh!" mereka berdua bergerak berbarengan dengan kecepatan yang lebih cepat sekarang "I'm coming I'm coming I'm coming" tubuh mereka bergetar dengan nikmat lalu Diah terkulai lemas diatas dada bidang Marven.
Marven mencium bibir istrinya dengan lembut lalu Diah melepaskan diri dari tubuh Marven dan berbaring di samping suaminya. Lalu Diah menelusuri setiap dada bidang Marven dengan jarinya.
Marven hanya bisa tersenyum bahagia melihat Istrinya melakukan hal yang menurutnya sangat seksi itu.
Marven Derrick dan Diah Pamungkas Notonegoro adalah pengantin baru yang baru menikah selama satu bulan.
Hubungan mereka saat ini sedang panas-panasnya. Mereka akan berhubungan seksual dimanapun di sudut apartemen ini. Entah di sofa, meja makan, depan TV, oh bahkan beberapa menit sebelum mereka melakukannya di tempat tidur mereka berhubungan di dapur.
Marven akan siap menerkam di sudut mana pun istrinya berdiri atau duduk. Sedangkan Diah akan siap menerima terkaman suami nya dengan tangan terbuka bahkan memberikan akses agar suami nya lebih leluasa menggerayangi nya.
Marven menghargai keputusan Diah untuk melakukan hubungan seksual setelah mereka menikah. Lihatlah dirinya sekarang tidak bisa melepaskan tangannya tanpa menggerayangi, menyentuh atau meraba tubuh Istrinya. Ia terlalu mencintai Diah sepenuh hatinya.
Hingga tidak bisa melepaskan dirinya tanpa memeluk, mencium atau menghirup aroma istrinya tersebut. Di satu sisi Diah tidak merasa risih dengan perlakuan suaminya yang terbilang clingy. Ia sangat menyukai sikap Marven yang seperti itu, ia merasa seperti wanita yang paling spesial di dunia ini.
Harus Diah akui selama sebulan ini beberapa bagian tubuhnya sedikit sakit karena setiap Marven dan dirinya pulang dari kantor atau sedang luang di akhir pekan , mereka akan berakhir melakukan hubungan seks di manapun di sudut kamar ini.
Bahkan pernah suatu hari ia hampir susah berjalan karena mereka melakukannya dengan sangat liar. Tetapi ia menikmatinya, ia sangat menikmati kehidupan pernikahannya ini.
Marven Derrick adalah warga negara Kanada yang sudah lama tinggal di Indonesia. Ia berdarah campuran antara Prancis dan Kanada. Ayahnya orang Kanada dan Ibunya orang Prancis.
Di umurnya yang sudah 33 tahun itu, ia jatuh hati pada pandangan pertama dengan Diah saat ia mengajar di salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia.
Marven mengajar di salah satu fakultas budaya di universitas tersebut. Ia mengajar mata kuliah wajib yang harus diambil seluruh mahasiswa di fakultas tersebut.
Ia mengajar Pengantar Bahasa Inggris Dasar tingkat Universitas. Secara kebetulan Diah mengambil kelas nya. Di hari Diah masuk ke dalam kelas Marven, ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari perempuan bertubuh tinggi semampai bak model, kulit sawo matang yang menurutnya sangat eksotis, bola mata berwarna coklat tua yang bulat, serta rambut cokelat tua panjang lurus yang tergerai sampai bahu.
Semenjak hari itu pikirannya penuh akan Diah Pamungkas Notonegoro yang saat itu masih berumur 21 tahun.
Diah juga mulai merasakan hal yang sama pada Marven ketika Marven memberikannya tumpangan menuju kosannya. Marven dapat menenangkan Diah hanya dengan mentraktirnya sebungkus nasi Padang. Ya, Diah jatuh cinta pada suaminya karena Nasi Padang yang dibelikan Marven di hari itu di hari pundung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 88 [END]
Random21+ Rank #1 on #kisahkehidupan 22 Agustus 2018 Rank #2 on #read 13 September 2018 Rank #1 on #read 18 September 2018 Rank #1 on #read 18 oktober 2018 Rank #1 on #read 25 oktober 2018 Rank #5 on #kisah 03 november 2018 Lestari Primastuti, seorang bus...