Freya menunggu dengan cemas pengumuman beasiswa universitas yang ia daftarkan sekitar beberapa bulan yang lalu. Sebetulnya Freya sudah diterima di salah satu universitas di Indonesia dengan keringanan biaya.
Namun, dia masih ingin mencoba mendaftar di salah satu universitas yang berada di Inggris di daerah Brimingham.
Freya ingin mencoba peruntungan dan ingin mengetahui sampai mana kemampuannya.
Sebetulnya dia masih belum menceritakan hal ini kepada pacarnya, Sammy. Freya takut kalau pacarnya itu akan melarangnya dan Freya akan bertengkar dengan pacarnya sepanjang hari. Lagipula, belum tentu juga dia diterima kan? Freya ingin menunggu kepastian pihak universitas dahulu, kemudian ia akan memberitahu Sammy jika semuanya sudah pasti.
Kini Freya menunggu di depan laptop nya dengan cemas ketika Ibunya sedang menjenguk Ayahnya di rumah sakit. Ibunya tumben sekali tidak ingin ditemani ke rumah sakit karena katanya ingin berkencan berdua saja dengan Ayahnya dan Freya merasa senang mendengar hal itu.
Terdengar pintu kamarnya terketuk kemudian ia membuka pintu kamarnya dan tampak Cindy yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan senyum yang terlihat terlalu sumringah.
"Kak Freyaaa," Cindy tiba-tiba memeluk Freya dan hal tersebut membuatnya sedikit terkejut.
"Napa lo? Tiba-tiba..." Cindy memeluk lebih erat lagi kemudian dia masuk begitu saja ke dalam kamarnya.
"Cindy seneng banget waktu denger dari Kak Sammy kalo Kak Freya kasusnya udah hampir tuntas! Makasih juga ya kak mau jadi saksi di kasus-nya Cindy... makasih banget!" Cindy mencium kedua pipi Freya dan Freya mengusap-usap bekas ciuman Cindy karena ia merasa terkejut dan geli.
"Yang lo cium Diki aja jangan gue," Cindy terkekeh kemudian ia duduk di sofa kamar Freya.
"Dih, siapa yang nyuruh lo duduk sembarangan?" Cindy hanya terkekeh kemudian menghampiri Freya lagi.
"Kak, nggak usah masang tampang sok serem deh... lo tuh baik anaknya... jangan sok galak kenapa..." Freya memutarkan bola matanya kemudian Cindy mengikutinya yang berjalan menuju meja belajarnya.
"Gila, gue tahun depan bakalan ngadepin urusan beginian nih," Kata Cindy sambil menelusuri buku-buku pembahasan ujian nasional dan ujian masuk universitas.
"Siap-siap makanya, jangan banyak pacarana sama Diki,"
"Kak, lo hampir everyday yah pacaran sama Kak Sam... masa gue nggak boleh..."
"Beda, kalo gue sama Kak Sam berfaedah pacarannya kita belajar,"
"Belajar saling mencintai dan membangun rumah tangga bukan?"
"Beneran belajar gue Cin..."
"Oh, kirain..." Kata Cindy dengan mengejek kemudian Freya membuka laptopnya dan matanya melebar melihat layar laptopnya terdapat e-mail dari universitas yang ia daftar di Brimingham. Tangannya bergetar menyentuh kursor laptop kemudian meng-klik nya dengan hati-hati.
"NJIR!!"
Teriak Freya dan hal tersebut membuat Cindy terkejut kemudian dia menghampiri Freya dan Cindy juga ikut berteriak melihat layar laptop tersebut.
"Gila gila gila gila kak... gilaaaaa!!!"
"Jangan kasih tahu Kak Sam atau Diki!"
"Gilaaa!!!! Kok bisa? Astaga!"
"Gue juga nggak tahu! Gue cuman iseng!" Mereka berdua sama-sama melihat layar laptop dengan wajah cengo'.
Bahkan Freya hampir sulit bernafas. Cindy sepertinya juga menahan nafasnya.
"Gila sih, kak... I'm so proud of you tapi gimana sama Kak Sam?"
"Nggak tahu... gue nggak tahu... gue nggak bisa mikir..."
"Lo harus ngasih tauin dia sih Kak... harus banget..."
"I know... I know..."
HALO MAAF BANGET PART FREYA PENDEK BANGET KARENA AKU MAU KASIH YANG PANJANG DI PART SAMMY!
DITUNGGU VOTE DAN COMMENT KALIAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 88 [END]
Random21+ Rank #1 on #kisahkehidupan 22 Agustus 2018 Rank #2 on #read 13 September 2018 Rank #1 on #read 18 September 2018 Rank #1 on #read 18 oktober 2018 Rank #1 on #read 25 oktober 2018 Rank #5 on #kisah 03 november 2018 Lestari Primastuti, seorang bus...