Apartment 88 [END]

Sang Pemilik

Tampak seorang wanita paruh baya sekitar 49 tahun mengetuk setiap pintu kamar apartemen yang terletak di daerah serpong yang sedang berkembang pembangunanya. 

Wanita tersebut berambut coklat pendek sebahu, memakai kacamata berbingkai hitam yang berbentuk seperti mata kucing, dibalik kacamata tersebut ia memakai eye shadow berwarna pink lembut, dan eyeliner yang berbentuk cat eye. 

Bibir tebal nya berwarna merah menyala yang membuatnya tampak sangat mencolok di gedung apartemen tersebut. Wanita tersebut membalut lehernya dengan syal burberry kotak-kotak, memakai kemeja putih, dan rok hitam selutut , pinggang nya ia balut dengan ikat pinggang Gucci, ia juga menenteng tas hitam tory burch miliknya. 

Jelas-jelas wanita ini sangat bergaya dan menghasilkan uang banyak. Wanita itu bernama Lestari Primastuti, pemilik dan pengelola apartment 88. Ia wanita lajang terkaya yang pernah masuk di berbagai halaman majalah bisnis di Indonesia. 

Apartment 88 tidak hanya ada di daerah Serpong saja, namun apartemen ini memiliki cabang hampir di seluruh Jabodetabek. Lestari sengaja ingin membangun aprtement yang bisa di sewa dengan harga murah. 

Konsep nya hampir sama seperti kos-kosan. Tidak banyak kamar dan pemiliknya hanya satu yaitu dia sendiri. Lestari menolak hampir seluruh broker besar yang ingin bekerja sama dengannya, karena ia tidak mau terikat kontrak dengan perusahaan-perusahaan besar yang akan membuatnya merugi. 

Pastinya perusahaan raksasa hanya akan menghancurkan visi dan misi nya dalam membangun apartment 88. Ia hanya ingin pengelolaan sederhana tanpa ada sangkut paut sponsor ini dan sponsor itu. Desain apartment 88 pun dibuat oleh Ayahnya yang saat ini tinggal di Belanda bersama dengan Istri barunya. 

 Apartment 88 yang letaknya di Serpong adalah cabang pertama yang ia miliki. Ia pun tinggal di gedung ini di lantai paling atas. Apartemen ini hanya memiliki 6 kamar. Masing-masing kamarnya bisa di huni oleh 2 orang dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur serta ruang makan dan ruang TV. 

Harganya pun dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal aman, nyaman dan damai. Tidak terlalu mahal tetapi terjamin. Gedung ini mempunyai 3 lantai dan 1 lantai tambahan yang menjadi tempat tinggal Lestari. Di belakang gedung terdapat tempat tinggal karyawan dan terdapat parkiran motor dan mobil. 

Letak apartment 88 ini sangat strategis. Jika ingin ke stasiun kereta hanya di tempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit atau naik kendaraan hanya 5 menit, sedangkan jika ingin naik bus menuju Jakarta bisa ditempuh dengan feeder busway yang jaraknya hanya 10 menit dengan kendaraan, jika ingin menaiki kendaraan pribadi jarak dari apartment 88 menuju pintu toll hanya di tempuh selama 7 menit saja. 

Hari ini Lestari ingin mengecek dan memperingatkan beberapa penghuni mengenai pemeliharaan tempat tinggal serta uang sewa. Ia mengetuk pintu kamar nomor 101 di lantai 1. Ketika pintu itu terbuka tampaklah seorang perempuan yang sepertinya maish berumur 20an tahun wajahnya pucat dan panik.

"Eh, Bu Lestari, saya kirain besok mau ngecek nya..." Lestari hanya tersenyum datar , lalu perempuan tersebut mempersilahkannya masuk.

"Lebih cepat lebih baik bukan mbak Mira?"