I'm Not Good Enough For Him ( Freya Housekeeping Room) 03

4K 217 7
                                    

Jantung Freya berdetak dengan kencang mengetahui bahwa hari ini Sammy akan menjemputnya di sekolah.

Astaga, dia pasti telah kehilangan akal meminta laki-laki itu untuk menjemputnya di sekolah. Freya teringat kejadian tadi pagi saat tidak sengaja bertemu dengan Sammy di gerbang Apartment 88.

"Semangat ya dek belajarnya," Sammy menampilkan senyumnya yang sangat menawan yang dapat membuat Freya berubah menjadi cairan dan meleleh di sepanjang paving blockApartment 88.

"Ya,"

"Hari ini UTS kan?"

"Ya," Freya tidak sanggup menjawab lebih dari dua kata kepada Sammy. Sammy mendekatinya lalu seperti biasa mengacak-acak rambutnya.

"Gue yakin lo bisa, lo pinter inget itu, jangan patah semangat," Saat Sammy akan berbalik arah menuju parkiran Apartment 88, Freya tiba-tiba mengatakan hal ini dengan lantang," Jemput gue sepulang sekolah ya kak!" Sammy menoleh ke arahnya lalu tersenyum

"Siapprincess," Oh My God dia dipanggil Princess! Memang terdengar konyol tetapi hal tersebut membuat wajahnya memanas dan memerah.

Disinilah sekarang Freya merasa tidak sabar untuk kekuar dari kelasnya dan berlari kencang menuju gerbang sekolah.

Saat bel sekolah berbunyi Freya menarik tasnya dan berjalan dengan cepat menuju luar kelas namun ia menabrak salah satu adik kelasnya

"Anying!" Umpatnya.

Sebetulnya Freya tidak bermaksud mengumpat kepada adik kelasnya itu, namun Freya menyadari wajah Cindy Dwita menatap Freya dengan tatapan ketakutan.

"Sorry kak Freya, sorry Cindy nggak sengaja," Freya salah tingkah jika seseorang bersikap seperti ini padanya. Freya hanya terdiam dan membantu membereskan barang-barang Cindy yang terjatuh ke lantai. Padahal ini kesalahan Freya karena ia tidak sabar untuk bertemu Sammy di gerbang sekolahnya.

"Nih," Freya tidak ada maksud jahat apapun, hanya saja semua orang selalu berprasangka lain terhadapnya, semua orang selalu menganggapnya, jahat, galak, mengerikan dan lain sebagainya.

"M-m-makasih kak," Saat Freya akan mengatakan kepada Cindy bahwa itu bukan salahnya Cindy sudah melesat dengan cepat menghilang ke arah berlawanan. Lagi-lagi Freya disalah pahami oleh orang lain.

Freya hanya menghela nafas panjang dan teringat lagi ada Sammy di depan gerbang sekolahnya. Freya melangkahkan kaki dengan ringan ke depan gerbang sekolah lalu dilihatnya beberapa segerombolan siswi sekolahnya mengerubungi sebuah mobil mini cooper berwarna hitam dan di dapatinya Sammy yang berdiri menyandarkan tubuhnya di mobil tersebut.

Holy shit! anjrit tu orang napa kayak keluar dari adegan film-film gitu? Kata Freya dalam hati sambil memegang sendiri dadanya berharap jantungnya dan hatinya akan baik-baik saja.

Namun, satu hal yang mengganjal dan mengganggu pikiran Freya, untuk apa Sammy meladeni siswi-siswi sekolahnya itu dengan menjawab berbagai pertanyaan yang tidak jelas? Seperti

"Kakak udah kuliah? Kuliah dimana?" "Kakak ini mobil cooper cooper yang mahal itu?" "Kakak pacar nya siswi disini?" "Kakak jomblo nggak?" "Kakak kok keren amat sih" "Kak aku boleh minta nomor WA?"

Freya hanya bisa memutar bola matanya dan berjalan mendekat ke arah Sammy. Entah kenapa saat Sammy melihat ke arahnya mata Sammy berbinar melihatnya dan wajahnya seperti lega melihat kehadiran Freya disitu.

"FRE!" Freya ingin sekali sembunyi saat ini juga, karena Sammy meneriakkan namanya sambil melambai-lambaikan tangan seperti tidak pernah melihat dirinya selama berhari-hari.

Apartment 88 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang