One More Step (Freya Housekeeping Room)06

2.8K 198 6
                                    

HALO SEMUANYA!!!

TERIMA KASIH TELAH SETIA BERSAMA APARTMENT 88!

MAAF BANGET KALAU CERITA INI AGAK SLOW UPDATE! TETAPI FANA AKAN BERUSAHA UNTUK LEBIH CEPAT UP CERITA INI KARENA KEMUNGKINAN SEBENTAR LAGI AKAN BERAKHIR.

TETAPLAH DUKUNG CERITA INI HINGGA TAMAT.

I LOVE YOU ALL!

Freya memesan Ice Java Choco Chip di salah satu kafe yang terdapat di pusat perbelanjaan di daerah Serpong. Freya mengambil pesanannya setelah namanya dipanggil.

Setelah itu Freya memilih duduk di dekat jendela dan membuka buku kumpulan soal Ujian Nasional untuk persiapannya ke depan. Freya tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan fokus kepada pekerjaan sekolah dan hal-hal kecil seperti ini.

Dulu hal-hal seperti ini hanyalah impian baginya, saat ini hal-hal kecil seperti ini benar-benar ia jalani dan saat ini terasa sangat normal. Freya menyukai dirinya yang sekarang.

Freya menceritakan segalanya kepada Ibunya, Annisa. Ibunya menangis dan menangis hingga hati Freya sakit melihat Ibunya seperti itu. Freya berkali-kali meminta maaf dan Ibunya sempat tidak memaafkannya namun setelah satu minggu berlalu Ibunya menerima apa yang telah berlalu dan mendukung Freya untuk menjadi lebih baik lagi.

Proses penangkapan Miss Tina sempat menjadi perbincangan hangat berita nasional. Freya bersedia menjadi saksi dan bersedia di bina oleh Lembaga dinas sosial di Indonesia.

Rasanya kini dia bisa bernafas lega dan menghirup udara segar. Beberapa klien Miss Tina tidak akan diungkap semuanya. Gideon bersedia menjadi salah satu klien yang diungkap oleh kepolisian di televisi nasional. Wajahnya lebih tirus terakhir kali Freya melihatnya di layar kaca.

Perceraian Gideon dan Istrinya-pun sempat masuk ke berbagai program gossip di televisi atau akun Instagram terkenal di Indonesia menangkap berita gossip lebih cepat dibandingkan FBI atau CSI itu.

Kini Freya menanti Sammy yang tak kunjung datang. Sammy hari ini menjadi salah satu saksi utama untuk melaporkan kasus Miss Tina ke kepolisian. Tetapi sesuai perjanjian bahwa namanya dan wajahnya serta suaranya akan di samarkan selama di wawancara oleh salah satu stasiun berita televisi di Indonesia.

Freya menyesap minumannya dan kembali berkutat kepada soal-soal contoh Ujian Nasional di hadapannya. Sebetulnya, dia lebih khawatir akan kampus yang akan dia pilih nanti. Walaupun beberapa guru sudah ada yang merekomendasikannya untuk mendaftarkan ke program undangan salah satu kampus negri paling bergengsi di Indonesia dia tetap saja tidak percaya diri dengan kemampuannya tersebut.

"Hayo! Mikirn apaan!" Freya terkejut dan hampir tersedak choco chip di minumannya ketika Sammy mengagetkannya seperti itu.

"Ingin sekali ku berkata kasar," Kata Freya setelah itu dia menunjukkan jari tengahnya kepada Sammy dan Sammy hanya tertawa.

"Kalo aku keselek terus nggak bisa nafas terus nggak bisa ujian terus nggak bisa jadi pacar kamu lagi gimana Kak? Malah ketawa lagi," Sebetulnya Freya pura-pura kesal dan pura-pura ngambek. Ternyata rasanya menyenangkan kalau bersikap seperti ini dengan pacar. Pacarnya duduk di sebelahnya dan menyenggol-nyenggol lengannya.

"Dih, gitu aja kamu ngambek..." Sammy menyenggol lengannya lagi lalu mencuri ciuman di pipinya. Freya terkejut karena dia takut kalau orang lain akan melihat hal ini sangat memalukan baginya.

"Kak! Ya ampun! Main, nyosor lagi!"

"Tuh kan nggak ngambek kalo ku nyosorin," Freya menoleh ke arah pacarnya yang saat ini tersenyum seperti orang bodoh.

"Aku kesel banget deh susah banget sih ngambek sama kamu, udah ah jangan duduk di samping situ, nggak jadi belajar nih nanti," Sammy terkekeh lalu duduk di hadapan Freya dan masih memandang Freya dengan tatapan tajam dan tersenyum lembut ke arahnya. Jantung Freya menari-nari dengan bahagia jika Sammy melakukan hal itu padanya.

"Fokus Kak Sammy, Fokus..."

"Nggak bisa kamu cantik banget," Freya tidak bisa menahan senyumnya dan dia salah tingkah.

"Jangan gombal ah, udah ah, nih ajarin aku Fisika," Sammy mengangguk pelan dan masih menatap Freya hingga Freya merona. Freya merasa tatapan itu lebih dapat membuat sekelilingnya memanas. Padahal Freya sudah melakukan banyak hal dengan pria lebih dari bertatap-tatapan namun bersama Sammy terasa sangat baru dan terasa lebih intim.

"Kak, butuh ku kasih AQUA nggak biar bisa fokus?" Sammy hanya tertawa lirih lalu masih memandang wajah Freya.

"Sumpah aku nggak boong kamu cantik banget," 

"Ssssh! Kak, duh..." Freya lebih salah tingkah lagi dan tanpa sadar dia menyedot minumannya hingga habis. 

"Nikah yuk, Fre abis kamu lulus SMA," 

Mata Freya melebar lalu ia tersedak dan kini minuman di mulutnya menyembur ke kertas kumpulan contoh ujian nasional hingga Sammy tertawa terbahak. Sammy berdiri dari duduknya lalu mengambil tissue dari counter kecil di samping tempat duduk mereka dan Sammy mengelapkannya ke bibir Freya. Freya mengambil tissue dari tangan Sammy lalu Sammy menatap nya.

"Buku kamu jadi basah semua nih,"

"Gimana nggak? Kakak ngomong kayak gitu! Gimana nggak aku keselek coba? Astaga, dua kali loh aku keselek! Kak! dua kali!" Sammy membantu mebereskan kekacauan di atas meja lalu duduk lagi di hadapan Freya.

"Aku nggak bercanda loh Fre, aku serius," Kini Freya mendesah pelan lalu mengelap beberapa minuman yang terhambur di pakaiannya lalu menatap Sammy.

"Kak, Bunda kamu aja nggak suka sama aku, apalagi Bunda kamu tahu aku salah satu PSK yang kasusnya lagi kamu ungkap. Kita baru pacaran loh Kak, Bunda dan Ayah kamu udah bersikap negatif sama aku, Nikah? Impossible. Aku juga belom lulus SMA, masih banyak mimpiku yang belum tercapai. Kak Sammy? Baru semester pertengahan, banyak juga yang masih kakak raih, jangan terlalu terbawa ego dulu ya Kak, kita jalanin hal ini pelan-pelan. Aku yakin itu akan lebih baik,"

Jujur, Freya tidak mau mengecewakan perasaan Sammy yang menggebu-gebu padanya. Sebetulnya dia tahu apa yang ia rasakan kini, dia juga tahu apa yang Sammy rasakan padanya. Mereka sama-sama tahu walaupun belum sempat mengungkapkannya. 

Tetapi untuk semua itu? Menurut Freya terlalu terburu-buru. Mereka belum siap untuk ke jenjang berikutnya dan mereka terlalu muda untuk mengakui cinta itu sendiri. Masih banyak hal yang harus mereka eskplor dan mereka dalami.

Kekecewaan tersirat di wajah Sammy dan Freya merasa bersalah telah mengatakan itu semua. Freya menggapai tangan Sammy lalu meremasnya.

"Slow but sure...Aku yakin akan lebih baik lagi Kak..." Sammy menatapnya lalu menyambut tangannya dan mengusap punggung tangan Freya.

"Fre, umur kamu baru delapan belas tahun tapi udah kayak umur dua puluhan tahu nggak? Kamu lebih dewasa dibanding aku," Freya hanya tersenyum lalu mengambil tangan Sammy dan mengecup punggung tangannya.

"Pelan tapi pasti ya Kak..."

"Ya, pelan tapi pasti..."

Selangkah lagi semuanya akan menjadi nyata, jika Freya menjalaninya dengan pelan dan pasti. 

KIRA-KIRA MEREKA BAKALAN BENERAN NIKAH ABIS FREYA LULUS SMA NGGAK NIH? HAHAH

DITUNGGU VOTE DAN COMMENT KALIAN!

Apartment 88 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang