Freya merasa kehidupan normal sudah bukan angan-angan lagi untuknya.
Kehidupan normal sepertinya menjadi hal nyata bagi dirinya saat ini, mengingat dia sekarang mempunyai pacar tampan yang sayang padanya, dan tak mau melepaskan tangannya ketika mereka jalan berdua di tempat umum.
Tak pernah Freya merasakan pacaran sebelumnya, Sammy memang pacar pertamanya.
Freya memang sudah melakukan banyak hal lebih dari berpacaran dengan banyak pelanggannya ketika ia menjadi Fairy, namun ini pertama kalinya dia merasakan betapa intimnya dan intensnya berpegangan tangan di Mall setelah selesai menonton bioskop.
Tak pernah terbayang olehnya dia akan melakukan hal ini layaknya remaja pada umumnya.
"Gue kirain lo anti PDA,tapi daritadi diem aja gue pegang tangan lo," Freya ingat kata-katanya kepada Sammy mengenai PDA. Dia sedikit menyesal mengatakan hal itu pada pacarnya ini.
Astaga, pacar, Freya menyebut Sammy pacarnya, kata-kata pacar saja sudah membuat jantung Freya berdegup dengan kencang.
"Hem, ini nggak termasuk," Kata Freya pelan, Sammy terkekeh.
"Jadi apa dong yang termasuk PDA?" Goda Sammy dengan menyenggol-nyenggolkan pundaknya ke pundak Freya.
"Kissing, hugging and so on..." Kini Sammy diam dan wajahnya memerah. Freya terkekeh melihat sikap polos pacarnya itu. Bisa dibilang Sammy memang lebih polos dibandingkan Freya.
Tiba-tiba Freya melihat salah satu mantan kliennya sedang menggandeng seorang wanita yang kemungkinan adalah Istrinya dan saat ini sedang memandang ke arahnya dengan tatapan yang sama terkejut.
Perut Freya mual seperti ingin muntah, itu adalah mantan kliennya yang bernama Gideon Rupasha, yang Freya ingat adalah dia seorang pengusaha terkenal di Indonesia yang namanya bersanding dengan Ibu Tamara.
Umurnya yang muda dan wajahnya yang tampan takkan ada yang tahu bahwa kelakuannya sangat bejat.
Freya di kuntit olehnya selama empat bulan hingga Miss Tina mengeluarkan ancaman akan membocorkan ke media massa bahwa Gideon hobi melakukan seks satu malam dengan anak-anak Miss Tina.
Seingat Freya usia Gideon baru tiga puluh tiga tahun dan sudah menjadi CEO perusahaan ternama di Indonesia. Sepertinya Sammy menyadari ketegangan tubuh Freya hingga Sammy memiringkan wajahnya ke arah Freya.
"Fre? Lo kenapa? Kedinginan?" Freya ingin sekali sembunyi di balik tubuh Sammy yang menjulang tinggi dan tenggelam di dasar gedung Mall ini.
Tampak Gideon berbisik ke wanita yang ia gandeng dan berjalan mendatangi Freya dan Sammy. Astaga, Freya ingin lari jauh-jauh dari sini, Freya masih takut akan pria ini.
"Hai," Sapa Gideon dengan suara yang membuat Freya merinding ketakutan. Pria ini mempunyai paras yang sangat tampan namun membuat Freya ketakutan mengingat apa yang telah di lakukannya selama empat bulan terhadap Freya.
Freya yakin Sammy bingung kenapa Gideo tiba-tiba menyapa dirinya.
"Hem... hai? Om siapa ya kalau boleh tahu?" Gideon seperti mengeluarkan kartu nama dari balik dompetnya dan menyerahkannya ke Sammy.
"Saya Gideon Rupasha, salah satu teman dari teman kecil kamu yang ada di belakang," Teman? Sejak kapan mereka berteman?
"Oh, Om nya Freya?" Tanya Sammy polos, ingin sekali Freya berteriak bahwa itu stalkernya!
"Ah, bisa dibilang begitu, iya kan Freya?" Freya tidak berani menoleh dan tidak berani menjawab.
"Nanti telepon nomor ini ya Freya, Om sudah lama sekali nggak ngobrol sama kamu," Freya lagi-lagi tidak menjawab dan hanya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 88 [END]
Random21+ Rank #1 on #kisahkehidupan 22 Agustus 2018 Rank #2 on #read 13 September 2018 Rank #1 on #read 18 September 2018 Rank #1 on #read 18 oktober 2018 Rank #1 on #read 25 oktober 2018 Rank #5 on #kisah 03 november 2018 Lestari Primastuti, seorang bus...