Prolog

6.3K 498 60
                                    

Mulmed jangan lupa di play!

Reset by Tiger JK

• Gianyar, Jan 1st 2019 •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gianyar, Jan 1st 2019 •

"Aduh! Tangan lo tuh yang bener dong posisinya. Jangan letoy gitu! Lo cowok apa bukan sih?" gerutu Olivia ketika sang adik terlihat niat tak niat menjaga api dari terjangan angin. Apalagi posisi mereka sedang berada di balkon belakang rumah yang menghadap ke pantai. Angin menampar mereka dengan gila-gilaan.

"Pegel anjir! Lagian tuh sekarang masih jam 11 lewat 50 menit. Masih ada 10 menit lagi. Gila banget lo nyuruh gue begini sampe sepuluh menit kedepan."

"Dasar letoy."

"Dasar tidak berperikesaudaraan."

"Dasar lemah."

"Dasar jahanam."

"Dasar tiang."

"Eh lo juga yak! Dipikir dulu kalo mau ngatain!"

"Dasar nyebelin. Tau gitu, lo dulu gue tendang keluar dari kandungan Mama. Sempit ada lo."

Oliver melotot. "Lo pikir gara-gara siapa hah IQ gue Cuma 140? Lo merebut semua nutrisi yang dikasih nyokap ke gue."

"Salah sendiri kurang gercep. Itu kan gara-gara lo mainin tali puser mulu."

"LO—"

"APA HA APA?!"

Suara gemuruh kembang api dan terompet yang saling bersahutan menyadarkan mereka, memberhentikan mereka dari perdebatan yang nyaris tidak ada ujungnya. Akhirnya 10 menit dilalui dengan mudah.

"OH OH GECE UDAH TANGGAL 1!" seru Olivia. Menangkupkan kedua tangan di depan wajah. Berdoa dengan harapan-harapan yang dia inginkan untuk terjadi demi masa depan yang lebih baik.

Oliver mengikuti jejak sang kakak. Tidak lagi menjaga api yang membakar sumbu lilin. Dia berdoa. Tidak meminta banyak-banyak, lebih kepada pasrah dengan jalan yang akan diberikan Tuhan YME kepadanya. Tapi kalau bisa meminta satu hal, dia hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Serempak mereka membuka mata dan saling memandang, tersenyum, lalu meniup api yang sudah melelehkan nyaris seperempat lilin.

"HAPPY BIRTHDAY TO US!" seru mereka berdua.

"Mana kado gue?" Olivia menodong.

"Lho, gue duluan yang ngasih?"

Olivia menatap jengah. "Jelas lah! Gue yang lahir duluan. Jadi gue yang dapet kado duluan."

Oliver menggeleng. "Gak bisa! Tahun ini harus dirubah. Masa lo terus yang dapet kado duluan."

Olivia manyun. Berpikir sebentar sebelum akhirnya menyetujui. "Oke." Kedua tangannya meraih ke belakang tubuh dan mengambil kado yang dia sembunyikan disana.

Final Masquerade Series (#3) : Bring The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang