Tolong banget nih, sambil diputar ya lagunya.
Iridescent by Linkin Park
When you were standing in the wake of devastation
When you were waiting on the edge of the unknown
And with the cataclysm raining down, insides crying save me now
You were there impossibly alone
▪︎▪︎▪︎
Olivia menarik napas tajam dan dalam di pemberhentiannya yang kedua. Sambil menikmati air mineral yang segar, dia memperhatikan alam yang begitu tenang dan damai. Sekawanan burung terbang rendah dan hinggap di dahan di atas kepalanya, membuatnya tersenyum dalam hati. Istirahat sepuluh menitnya telah usai dan dia kembali berdiri. Selama perjalanan hanya terdengar suara helaan napasnya, dan suara alam.
Pukul 5 pagi tadi dia baru memulai pendakian, sendirian. Bukannya sombong atau apa, tapi dia mengenali gunung Rinjani sebaik dia mengenali dirinya sendiri. Sudah belasan kali dia mendaki puncak tertinggi kedua di Indonesia ini. Dia tidak butuh guide. Selain karena sudah hapal trek-nya, dia hanya ingin sendirian.
Lagipula, sepertinya malu juga kalau tentara sepertinya masih butuh panduan untuk menaiki gunung. Karena tanah tinggi ini adalah tempat pelatihan ketiga setelah hutan. Seharusnya sudah biasa.
Olivia memfokuskan diri agar bisa sampai puncak pukul 2 siang nanti. Atau selambatnya pukul 4 sore. Karena dia juga butuh waktu untuk mendirikan tenda dan mencari kayu bakar untuk berkemah. Sebenarnya, butuh waktu dua harian lebih untuk sampai puncak, tapi dia kan ngebut.
Kakinya belum berulah sejauh ini. Berarti dia memang sudah sembuh. Syukurlah!
Akhirnya, setelah meyakinkan diri bahwa tadi adalah istirahat terakhirnya, Olivia berhasil mencapai puncak pukul 3 lewat 25 menit. Dia melepaskan segala atribut carrier-nya dan menjatuhkan diri di atas rerumputan. Udara segar berlomba-lomba memasuki paru-parunya. Lima menit tidak bergerak dari posisi terlentang, Olivia bangkit dan duduk berselonjor kaki. Menikmati sinar matahari yang akan hilang dalam waktu dua jam lagi. Walaupun belum puas menikmati pemandangannya, dia harus bangkit dan mendirikan tenda.
Olivia menghabiskan air di botol minumnya setelah menyelesaikan kegiatan. Kembali duduk-duduk anteng menikmati alam. Melihat semua keindahan ini, dia tak dapat menahan airmatanya. Olivia sangat bersyukur karena masih bisa diberikan kesempatan untuk melihat semua keindahan ini. Keindahan yang harus dia jaga dan pertahankan keutuhannya demi generasi penerus kelak.
Apa Oliver akan iri kepadanya karena masih bisa melakukan kegiatan favorit mereka?
Tidak, Olivia menggeleng. Adiknya sudah berada di tempat yang lebih indah. Lebih indah, lebih baik, lebih damai. Mungkin sekarang dia yang akan iri.
Apa suatu saat nanti gue bisa mendapatkan pencapaian yang lebih dari lo dapet? Tanya Oliver saat itu sembari melihat atribut pakaian dinas Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Acción🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...