Keep on hearing :
The Cure by Lady Gaga
Olivia terbangun ketika jam menunjukkan pukul 2 lewat 5 menit. Seingatnya, tadi dia terlelap pukul 11 lewat sedikit.
Eh, terlelap?
Matanya sontak melirik sesosok pria yang juga masih menikmati tidur siangnya. Dari bawah sini hanya terlihat bentuk rahang yang sempurna dan tajam, adam's apple alias jakun dan dada yang naik turun dengan stabil. Olivia merasakan sebuah tangan yang menyangkut di helaian rambutnya, tepat di atas kepalanya. Tak perlu diraba untuk tahu siapa pemiliknya.
Dia menghela napas. Sepertinya efek obat pereda nyeri itu datang cukup cepat dan dia ketiduran ditengah-tengah film. Tv masih menyala, menampilkan seri Batman. Lalu Sena membenarkan posisi tidurnya—yang mungkin tadinya menyandar asal—agar lebih nyaman. Dia memutuskan untuk tetap seperti itu dan tidak ingin membangunkan Sena. Jadi, Olivia meraih remote di atas meja dan mengganti saluran kartun. Menonton Taffy di Boomerang.
Dia bergerak sedikit untuk berubah posisi menjadi miring ke kiri. Sesekali dia tertawa ketika ada scene yang lucu. Sepuluh menit kemudian, serial berganti ke Looney Tunes dan Sena terbangun karena opening kartun itu yang heboh. Olivia merasakan tubuh itu sedikit tersentak kaget dan mencoba duduk tegak setelahnya.
"Ol..."
"Hmm?"
Sena mengira gadis itu sudah bangun karena mengingat chanel tv yang seharusnya Warner Bros berganti jadi Boomerang. Sena mengangguk karena tebakannya benar.
"Udah bangun dari tadi?" tanya Sena, merenggangkan kedua tangannya ke atas.
"Lima belas menit. Sore already?" tanya Olivia masih tetap melihat acara.
"Not yet," jawabnya lalu kembali bersandar dengan nyaman.
Terjadi keheningan karena mereka sibuk menonton acara. Looney Tunes berakhir dan Olivia merenggangkan lengannya yang panjang untuk mengambil remote, tapi tiba-tiba saja terasa ngilu dan dia memekik kecil. Apa-apaan?! Apakah dosis obatnya kurang banyak?
Sena menegak dan mengambil remote di atas meja. "Mau nonton apa?"
"NatGeo," katanya sambil meringis. Sena menggantikan chanel itu untuknya.
Ada tayangan tentang pesawat yang mengeluarkan cincin api atau hembusan api dari lubang mesin.
"O—kentut api."
Olivia menyemburkan tawa.
"Saya kenal seseorang yang bakalan chaos kalau tau engine balls-nya spurt fire."
"Really? Who?"
"Ada deh. Kadet baru. Kita lagi nerbangin Flanker-C waktu itu."
Flanker –C? maksudnya Su-30? "He or she or whoever it is doesn't trained well," komen Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Action🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...