Baby, let the games begin!
...Ready For It? by Taylor Swift
• One month after •
Olivia membuka bungkus lollipop rasa caramel itu lalu mengemutnya. Dia memastikan penampilannya sekali lagi pada cermin tengah sebelum membuka pintu mobil. Parkiran tampak ramai pagi ini karena tak lama lagi kelas akan dimulai. Tas backpack hitam polos miliknya dikaitkan pada sebelah bahu. Saat matanya mencari-cari jalan masuk dari area parkiran, ada segerombolan orang yang berjalan menuju undakan tangga. Lantas dia memutuskan untuk mengikuti mereka.
Rambut pirang coklat kemerahan sepanjang middle-length miliknya terurai. Berkibar lembut karena terpaan angin. Undakan tangga yang dinaikinya membawanya ke depan lapangan luas yang dikelilingi gedung belasan lantai. Dia mengingat-ingat dimana letak ruang Administrasi berada—lantai dasar di sebelah barat gedung utama.
Olivia menepi lalu berjalan di koridor kiri, jalan terdekat untuk sampai ruang tujuannya. Sepanjang perjalanan, semua mata memandangnya dengan heran dan sinis. Itu karena dia memakai tanktop putih tali spageti yang ditutup oleh leather jacket hitam atau jaket khas anak-anak motor. Belum lagi ukuran tanktop itu satu nomor lebih kecil dari ukuran tubuhnya. Pusarnya akan terekspose jika dia mengangkat tangannya keatas dan belahan dada yang cukup rendah.
Dia tak mengindahkan mereka dan tetap jalan dengan percaya diri. Ketika pintu ruangan Administrasi tertutup, dia bisa merasakan mereka semua langsung menggunjingnya. Ah, biarlah.
"Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang pria yang cukup muda, mungkin usianya masih sekitar tigapuluhan.
Olivia tersenyum tipis lalu menyerahkan berkas-berkas miliknya yang ada di dalam tas. Pria itu langsung membaca seluruh berkas tanpa ada yang terlewat. "Oh, oke. Pak Rektor kemarin sudah memberitahukannya juga. Ini surat pernyataanya, mohon ditandatangani. Lalu ini kertas jadwal kelas anda. Masih belum bisa dilihat di web, karena nama anda belum terdaftar. Besok sudah ada, mungkin. Akan kita langsung proses."
Olivia mencabut lolipopnya, menerima uluran pulpen. "Thanks." Tubuhnya merendah sedikit karena tinggi meja Admin cukup pendek untuk ukuran tubuhnya. Dia bisa merasakan kalau belahan dadanya menjadi santapan pria itu.
"Thanks," Olivia memberikan berkas yang sudah ditandatangani. "Btw, whatcha' you looking at?" lalu dia memakan lolipopnya lagi dan berbalik, meninggalkan si pria yang malu karena ketahuan.
Kelas pertama adalah Sistem Instrumentasi di lantai A-311. Baiklah, gedung A – lantai 3 – ruangan 11. Disini dikatakan kalau kelas itu sudah berjalan sekitar 30 menit yang lalu. Oh bagus sekali, dia terlambat di hari pertama. Olivia bergegas, bahkan setengah berlari.
Sesampainya di depan ruang 311, Olivia mengintip sedikit. Dosen duduk di depan kelas sambil mengetik sesuatu pada laptopnya. Sedangkan para mahasiswa—yeah, mahasiswa, karena tidak ada perempuan disana—bergerombol membentuk lingkaran kecil pada tiap sudut. Sepertinya ada tugas kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Action🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...