Yg sudah punya lagunya, bisa standby. Kalau menemukan tanda ** itu artinya, tolong diputar mulmednya.
Night of the hunter by Thirty Second to Mars
__________
Tubuhnya tersungkur setelah didorong. Ego di dalam dirinya memaki penuh amarah karena ketidakberdayaannya dalam membalas seluruh perbuatan ini. Ketiga pria yang membawanya terlibat percekcokan dan tak kunjung mengembalikannya ke tempat semula—mengikat dan memasungnya. Dan Olivia harap mereka benar-benar lupa.
Tak lama, terdengar suara pintu yang ditutup. Dia mendesah lega, mereka benar-benar meninggalkannya dalam keadaan lebih normal. Tubuhnya masih menelungkup di atas lantai tanah dan menggeliat. Berusaha membalikkan tubuhnya agar terlentang. Setengah menit berusaha,—sebenarnya ini akan jauh lebih mudah dan cepat jika saja dia bisa bernapas dengan benar—akhirnya dia sudah mencapai posisi terbaik untuk bagian dadanya.
Sekarang, hanya tinggal mengembalikkan posisi borgol ini. Mula-mula dia duduk—ini dilakukannya dengan sangat mudah—menjadikan tangannya yang terbelenggu sebagai penahan tubuh sekaligus pegas, lalu berdiri ketika sudah dalam posisi berjongkok. Menggeser kedua bokongnya agar bisa muat di celah antara kedua lengannya. Tanpa butuh waktu lama, kedua tangannya sudah berada di depan perut.
"Haaah...haaah..." Olivia menarik napas dalam setelah melepaskan kain hitam buluk itu dari kepalanya. Lalu bergumam penuh kekesalan. "Once I was free, I swear I will blow up this place."
[Setelah aku bebas, aku bersumpah akan meledakkan tempat ini]
Dia melihat Pak Doddy yang masih terlelap dan mendekatinya, duduk di sebelahnya. Dia memeriksa seluruh tubuh pria itu dan lega karena luka-luka yang ada tidak separah yang dia terima. Dan kesimpulan lainnya adalah seluruh kelengkapan militernya disita dan mungkin saja sudah dimusnahkan. Kemudian tatapannya menuju pintu. Seandainya saja mereka tidak ditahan berdua, maksudnya hanya dia yang ditahan, mungkin dia sudah bisa melarikan diri sekarang. Keegoisan untuk kabur saat ini hanya akan membuat mereka berdua terbunuh. Jadi, sepertinya memang harus tinggal beberapa waktu lagi.
Olivia teringat akan jam tangannya. Dia bergeser ke sisi pojok lain dan mengambil benda hitam yang lumayan besar itu. Olivia tidak pernah merasa selega ini saat melihat jam tangannya. Untung saja para penyiksa itu selalu datang setelah jam tangan ini berbunyi bip bip. Jadi mereka tidak pernah mengetahuinya. Sekarang, ini menjadi harapan satu-satunya bagi mereka untuk bisa ditemukan.
Jarumnya menunjukkan pukul 2 dini hari.
Dia baru akan memencet salah satu tombol ketika pintu ruangannya terbuka. Olivia berjengit kaget dan menengok cepat. "OMG, you scaring me to death!"
Tumben sekali Alima datang mengunjunginya di pagi buta begini. Biasanya dia baru akan datang setelah para cecunguk itu selesai berurusan dengannya.
Alima masuk dan menutup pintunya kembali. Dia melihat Olivia dengan mata terbelalak. "Astaga! Bagaimana-kau-bisa-ada-di-bawah?"
Olivia menyeringai. "Five minutes ago, they're just taking me back from...studio? We're making a video or content or shit. I dunno, maybe they'll drop it into YouTube Channel. My ass is gonna be popular. And then they fight about something and just leave me."
[Lima menit yang lalu, mereka barusaja membawaku kembali dari...studio? Kami membuat sebuah video atau konten atau entahlah. Aku tidak tahu, mungkin mereka akan meletakkannya di chanel Youtube. Aku akan segera populer. Dan lalu mereka bertengkar tentang sesuatu dan meninggalkan aku]
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Acción🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...