Part 27 - Ollie minta maaf

2.3K 287 51
                                    

Harap diplay mulmednya sampai part ini selesai ^^

To Be Human by Sia ft. Labrinth

 Labrinth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sang ibu menariknya agar segera masuk ke dalam rumah. Tapi tubuhnya masih terpaku disana, ragu untuk melangkahkan kakinya. Well, sebenarnya ada dua alasan utama. Pertama, sang Papa masih terdiam memandanginya dengan tajam dari teras rumah. Olivia tidak bisa menebak apakah itu sinyal hijau atau merah baginya untuk perizinan memasuki area rumah. Kedua, kakinya masih sakit dan jalannya terlihat sangat pincang. Dia tidak mau membuat ibunya khawatir.

Olivia menghela napasnya. Dia tidak bisa menyembunyikan hal satu ini. Maka setelahnya, dia mengangkut barang-barangnya sendiri. Tidak mengizinkan sang ibu membantu membawakan barangnya. Tas-tas ini sangat berat untuk tubuh tua ibunya. Kakinya melangkah pelan namun tegas, menolak terlihat kesakitan dan lemah.

Nahla terperangah melihat cara jalan sang anak. Ya Tuhan, apa yang telah terjadi dengan anaknya?

"Kaki kamu kenapa?!" tanya sang ibu kaget. "Itu juga wajah kamu kenapa begitu jadinya? Mama udah sering liat muka kamu begini, tapi kali ini lebih parah dari yang dulu-dulu."

Olivia menggeleng. "Cuma jatuh pas disana. Gak ada hal serius."

Dalam hatinya, Olivia benar-benar merasa lega luar biasa. Orang rumah—sepertinya—tidak ada yang mengetahui hal-hal yang telah dilaluinya saat di Irak. Terbukti dari sang ibu yang masih menanyakan alasan dibalik wajah babak-belurnya.

Nahla masih khawatir namun dia tidak ingin membesarkan masalah. Well, setidaknya bukan sekarang. "Yaudah. Ayo cepetan masuk. Kamu pasti capek. Sudah makan malam? Mbok Nah masak Soto Ayam Lamongan kesukaan kamu."

Olivia tersenyum. "Belum, aku kangen banget sama soto ayam buatan Mbok Nah. Mama udah makan?"

"Sudah, baru banget tadi," Nahla menjawab dengan senang sambil menggandeng sebelah lengan Olivia yang bebas dari tas. "Kalo gitu makannya nanti nambah dong ya?"

"86!" jawab Olivia, membuat sang ibu terkekeh pelan.

Olivia melihat ke depan lagi, agak terkejut karena sudah tidak melihat sosok Papanya. Mereka berdua berhasil melewati pintu utama dan langsung menuju ruang makan. Papanya juga tidak terlihat disana, mungkin kembali ke kamarnya.

Karena waktu baru menunjukkan pukul tujuh lewat, masih jam-jam makan malam, maka para pengurus rumah belum ada yang kembali ke kamar mereka. Masih sibuk membereskan meja dan dapur. Mereka semua terkejut melihatnya kembali pulang. Pekikan-pekikan kecil terdengar dan mereka mendekat untuk menyalaminya, memberikan sambutan selamat datang.

Setelah cukup lama, akhirnya nona muda kembali ke rumah.

"Mbok Nah," ucap Nahla dengan semangat. "Makanannya tolong dikeluarin lagi. Via belum makan malam."

Final Masquerade Series (#3) : Bring The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang