PLAY THE MEDIA, PLEASE.
Olivia memejamkan mata dan memijat pangkal hidungnya sesekali, merasa pusing mendadak karena kurang tidur ditambah melihat sepupunya yang sibuk mondar-mandir demi mencari sesetel pakaian untuknya.
"Take them back, Jill!" Seru Olivia gemas, "I never want to wearing that shit."
"And still wearing that creepy shirts?" Jill menoleh padanya dan mendelik, "I will never let you out!"
Olivia mengerang dan berjalan malas menuju kamar mandi. Air dingin mungkin bisa menyadarkan kembali pikiran jernihnya. Untungnya dia berada di apartemen Jillian, jadi bisa memanfaatkan semua fasilitas kemewahan yang didapatkan sepupunya itu. Basecamp tampak seperti neraka jika sudah menggembor para prajurit yang membuat kesalahan. Dan sialnya, dia selalu kebagian untuk merasakan neraka itu.
Parahnya, dia bahkan tidak diizinkan mandi selama dua hari karena berhasil merontokkan sayap kanan pesawat dalam waktu lima menit. Ditambah kesalahan-kesalahan kecil lainnya, jadi totalnya sudah tiga hari dia tidak mandi.
Jangan sampai Jillian tahu karena sepupunya itu pasti akan langsung memandikannya seperti sapi.
Dan berada disini adalah surga yang layak didapatkannya setelah mendapatkan semua cobaan itu.
Olivia memencet botol besar yang bertuliskan Victoria's Secret Shea Butter ke dalam shower puff, meremas-remasnya sampai mengeluarkan busa yang berbau sangat harum dan mulai menggosok seluruh tubuhnya. Olivia tidak pernah merasakan tubuhnya sebersih ini.
Sepuluh menit yang terasa seperti seabad sudah selesai. Olivia mengeluarkan salah satu handuk dari dalam cabinet dan mengeringkan tubuhnya. Ritual mandi terbaik yang tidak pernah dirasakannya selama 6 tahun terakhir. Selesai membalut tubuh polosnya dengan handuk, Olivia keluar dan mencari tasnya di ruang tengah. Menarik keluar short jeans satu-satunya yang ada di dalam tas lalu kembali ke kamar.
Jillian sudah menyiapkan a-line dress coklat tua yang kalau dipakai akan sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih, dan satu set pakaian dalam-Nah! Ini yang akan dipakainya. Olivia mendekati lemari pakaian Jillian dan mencari tank top putih.
Tubuhnya dan Jillian tidak jauh berbeda-hanya saja Olivia jauh lebih berisi dan berotot, jadi dia berniat meminjam. Tapi kalau tidak salah, dia pernah menitipkan beberapa potong pakaiannya kepada Jill. Dan akhirnya dia menemukan tank top miliknya di rak paling atas.
Tak lama, Jillian membuka pintu kamar. "Setelah ini lo mau keman-WHAT?!"
Olivia menarik resleting hoodie abu-abu milik Jillian ke atas, menjawab jeritan sepupunya dengan pelan, "Gue pinjem mobil lo."
"Gue udah susah payah ya nyari baju buat lo! Tapi lo lebih milih ngegembel."
Oliver memutar kedua bola matanya, "Yeah thanks, sweetheart."
"Lo mau kemana?" tanya Jillian lagi.
Olivia terdiam lama, "Lo tau dimana Fara?"
Wajah terkejut Jillian menyiratkan sesuatu, dan Olivia bersumpah kalau detak jantungnya mulai berpacu dengan abnormal.
"Gue anterin." Jawab Jillian dengan raut tak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Action🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...