WARNING! THIS PART IS CONTAIN VIOLENCE SCENES! DON'T BE IMITATED ELSEWHERE!
"Make your happiness a priority."
Oliver menatapnya dari samping. "Really?"
Olivia mengangguk dengan senyum lebar.
"Jadi, meninggalkan keluarga untuk mengejar impian itu adalah prioritas?"
Senyum Olivia pudar. "I-I wasn't..."
Saudara kembarnya malah terkekeh. "It's ok. Don't feel guilty for doing what's best for you. And...Don't be a lady. Be a legend."
.
Oliver melambaikan sertifikat penerbang di tangan kirinya dan SPL alias Student Pilot License di tangan kanannya.
"OMG! This is so wicked! You've got it, bro!" Olivia tertawa bahagia sebelum memeluk cowok di depannya. Sudah beberapa tahun ini dia tidak melihat adiknya. Berita terakhir sebelum mereka berpisah adalah Oliver yang memutuskan untuk masuk ke sekolah pilot kenamaan dan setelah itu mereka lost contact.
Mereka berdua sibuk, pastinya. Oliver sibuk dengan kegiatan belajarnya. Sementara Olivia dikirim ke luar pulau, ke perbatasan, atau kemanapun yang komandannya putuskan. Ponselnya saja seperti pajangan. Dan seminggu yang lalu, datang sebuah email dari Oliver. Menyuruhnya hadir ke acara kelulusannya.
Dan sebelum terjadi lost contact yang benar-benar lost, Olivia mendapatkan murka sang ayah karena dituduh menghasut Oliver untuk ikut membangkang. Tidak ingin apinya membesar, Olivia hanya bisa diam saja menerima rasa murka itu. Karena sedikit banyak, dia tidak ingin Oliver merasakan murka ayah mereka di awal. Semakin sering kemurkaan itu terjadi, maka skalanya akan lebih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Acción🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...