Haris dan Olivia saling pandang sebelum memutuskan untuk pergi. Olivia memberikan upah tiga lembar seratus ribuan atas bantuan si ibu.
"Gila ya mereka!" sungut Olivia. "Pake dokter gadungan coba! Gue pikir seenggaknya mereka pakai tenaga ahli, ya apoteker kek, apa gitu ... lah ini ... ck!"
"Lo gak nanya tadi ada yang jadi korban malpraktek gak?" Haris memutar setirnya dan mereka menuju jalan besar.
"Lupa," lirihnya. "Tapi si ibu gak ada bilang apa-apa. Jadi, gue simpulkan kalau warga mereka cukup cerdas untuk gak melanjutkan pemakaian obat setelah tahu itu gak cocok."
Olivia tertegun. Perampokan pada apotik Alfino. Lalu obat-obatan yang berikan kepada warga lewat aksi peduli sosial, namun tidak semua obat-obatan tersebut dibagikan.
Reaksi Alfino dan ibunya jelas sangat ketakutan dan terlihat tidak mengenali kedua tersangka. Atau Ayahnya yang terlibat?
Tapi dengan ini, Olivia sudah memberikan label baru kepada cowok itu.
Mereka kembali ke markas Haris dan Olivia kembali mewawancarai si tersangka. Si Kecil sedang makan siang saat dia memasuki ruangan. Olivia membiarkan orang itu makan dengan tenang sebelum eksekusi kedua dilakukan.
"Kalian pakai dokter gadungan!" semprotnya begitu Si Kecil menelan air minum.
"Kami tidak punya tenaga ahli."
"Oh jelas kalian punya," geram Olivia. "Kalau tidak, buat apa kalian sampai mengumpulkan begitu banyak obat? Kalian pasti punya satu – dua apoteker yang tahu caranya meracik obat-obatan. Tapi kenapa kalian pakai dokter gadungan saat melakukan aksi—sok—sosial?"
Si Kecil menunduk. "Karena Sultan gak mau buang-buang tenanga ahlinya untuk dipakai seperti itu."
"Buat apa aksi sosial itu digalang?"
"U-untuk menarik para calon supplier kami."
"Dan apotik keluarga yang kalian serbu itu adalah salah satunya?"
"Iya."
"Tapi mereka sudah menjadi supplier kalian saat aksi sosial. Kenapa kalian harus menyerang mereka?"
"K-karena ... karena mereka mengambil lagi seluruh pasokan obat yang akan digunakan untuk aksi sosial lain."
Olivia mendadak terdiam. Jadi keluarga Alfino tahu bahwa aksi peduli sosial itu adalah gadungan dan mereka memutuskan untuk menarik kembali obat-obatan yang akan diinfaqkan kepada rakyat kecil. Lalu mereka membalas perbuatan keluarga Alfino dengan cara merampok mereka dan mengambil pasokan obat, untuk memberikan kejelasan bahwa merekalah yang telah melakukannya. Namun keluarga Alfino tidak bisa berkutik karena tidak tahu harus bagaimana.
Mereka tahu, tapi dibuat bungkam karena tidak memiliki cukup banyak bukti.
"Aksi peduli sosial itu dilakukan cukup sering, dan kemana sisa pasokan obat yang banyak itu?"
Si Kecil bungkam. Olivia nyaris membuka mulutnya lagi ketika dia tahu apa jawabannya.
Untuk mereka, para pengikut yang setia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Masquerade Series (#3) : Bring The Rain
Aksi🄵🄸🅁🅂🅃 🄳🅁🄰🄵 D18+ Ada pepatah yang mengatakan "Curiosity kills cat." Itu sangat benar. Rasa penasaran itulah yang membuat Olivia berani mengikrarkan diri menjadi seorang Jet Fighter Pilot. Mempertaruhkan jiwa, raga, masa muda dan juga ... nam...