Part 62 - Saya gak tahu gimana rasanya

2.1K 265 43
                                    

On loop playing :

Adele - Hello

Sena terdiam mendengar balasan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sena terdiam mendengar balasan itu. Hingga semesta alam menyuruhnya untuk berhenti, katanya?

"Jangan ngomong yang enggak-enggak," peringatnya. "Diijabah baru tau rasa."

Olivia hanya menyeringai kecil. Keadaan kembali hening untuk sementara waktu. Sena sibuk memikirkan cerita yang baru saja dia dengar. Dia tak tahu pasti sih bagaimana kisah percintaan Olivia setelah kepergian Dhirta, tapi sepertinya dia tidak sedang menjalin benang merah dengan siapapun.

Bahkan dengan Rangga. Iya kan?

Olivia memang dekat sekali dengan para lelaki, lagipula siapa sih yang tidak suka diramahi oleh gadis secantik dia? Tidak ada. Ditambah lagi gadis itu sangatlah supel dan tidak memilih-milih teman. Dia berbaur dengan siapa saja. Agak sulit baginya untuk menebak alur percintaan Olivia. Tapi saat mendengar cerita itu Sena tidak bisa memungkiri bahwa Olivia sangat sayang kepada Dhirta.

He's the whole damn world to her.

Cinta pertama? Bisa jadi. Cinta terakhir? Belum tentu. Gadis itu—mau bagaimanapun juga—harus tetap menjalankan kehidupannya kan? Sebanyak apapun kehilangan, kesakitan yang kita lalui, dunia tidak akan berhenti berputar.

Melihat gadis macam Olivia—yang cukup angkuh, keras kepala dan ngotot—berjuang keras untuk menjadi pilot karena ingin menggantikan posisi sahabatnya yang telah tiada membuat Sena ... speechless. Sangat-sangat-sangat speechless.

Di satu sisi, Sena pikir Olivia sangat malang karena harus merasakan semua kehilangan itu. Tapi disisi lain juga dia ingin marah. Peran yang dia jalankan adalah pilot pesawat tempur, bukan pilot biasa. Jadi saat awal-awal penobatannya sebagai pilot, Olivia sama sekali tidak melakukannya murni demi Negara? Padahal mereka sudah disumpah.

"Apa kamu bermain-main?" tanya Sena pada akhirnya. "Mengingat kamu datang kesini untuk menggantikan Dhirta. Kamu murni hanya ingin menjadi pilot sesuai dengan impian dia."

Olivia menelengkan kepala. "Main-main?" lalu menggeleng. "Gak ada kata main-main dalam kamus hidup saya. Sekali saya bertekad untuk sesuatu, sampai kapanpun itu, bagaimanapun jalannya, akan saya lalui. Lagipula Dhirta gak suka sama sesuatu yang tidak iklhas. Dia mengajari saya banyak hal. Cara menjalani hidup dengan lebih baik, cara melihat dunia dengan lebih baik. Ketika dia bilang pengen jadi pilot, pastilah ada alasan dibaliknya. Dan alasannya gak mungkin main-main, dia tahu risikonya."

Sena masih menatap Olivia sembari memikirkan jawaban gadis itu. Olivia beranjak, menepuk bokongnya dari serpihan tanah lalu memandang seniornya itu dari atas. "Main-main? Apa kakak pikir orang yang berhasil mengalahkan 40 pilot senior dan 10 pilot veteran perang dari seluruh dunia dalam Air Force Battling Championship hanya main-main? Dan lagi, saya adalah pilot pesawat tempur wanita pertama di bumi pertiwi ini, gak akan ada yang bisa mengubah kenyataan itu." lalu Olivia melangkahkan kakinya dari sana.

Final Masquerade Series (#3) : Bring The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang