[1] A Loser From Guangzhou

48K 2.5K 416
                                    

Karakter dalam fanfiction ini murni milik author MXTX.
.
.
.

Dering sumbang alarm memekak telinga, bergetar diatas meja kecil setinggi enam puluh centi, pria putih berwajah manis yang terbaring diatas kasur penuh debu itu mau tidak mau membuka mata. Tangan kurusnya meraba-raba permukaan meja. Baru ketika jam weker sekarat itu tersentuh, suara mendengung cempreng menembus gendang telinga terdengar berasal dari pintu kamar sewa sempitnya.

"XIE LIAN!"

Suara serak dipenuhi emosi itu membuatnya terkejut sampai tubuh langsing pemuda reflek terbangun dari kasur tipis, terguling hingga kepalanya membentur kaki meja.

"Uh.."

Xie Lian melenguh, dia mengusap-usap kepala belakang merasakan pusing menjalar karena terbangun dari tidur nyenyak dengan begitu tiba-tiba.

Pintu diketuk membabi buta lalu sekali lagi, suara cempreng itu kembali terdengar bahkan semakin lantang.

"Xie Lian! Banguuun!"

Xie Lian mengeluh lalu bersusah payah berdiri, ia berjalan menuju pintu sambil mengusak rambut dengan mata merah. Begitu pintu dibuka, wajah wanita gendut berusia empat puluhan muncul, kening wanita itu penuh kerutan, di pelipisnya liuk vena menyembul.

"............"

Xie Lian tidak berkata apapun tapi wajahnya bingung, hingga tangan wanita itu tertadah di depan wajahnya, dirinya baru ingat sesuatu yang penting.

Ia lupa bayar uang sewa.

Tanpa pemuda itu bersuara, wanita pemilik kamar sewa tahu bahwa si miskin depannya tidak punya uang lalu dengan wajah hijau dan mata melotot. Wanita itu mengancam. "Jika kau tidak bayar juga, aku benar-benar akan mengeluarkan barang-barangmu."

Si miskin yang diancam berubah seputih kertas, ia memasang senyum seindah mungkin.

"Nyonya Mo, aku belum gajihan, kumohon beri aku waktu.."

"Cukup!" Nyonya Mo memotong. Kesabaran wanita gemuk itu habis tidak bersisa. Dengan wajah garang, pupil hitam wanita itu bergulir ke samping, melirik pria tiga puluhan berotot. Dia memerintah. "Kau keluarkan semua barang-barangnya!"

Xie Lian tidak bereaksi beberapa saat. Terkejut.

Tubuh Xie Lian membeku, pria berotot itu mendorongnya kasar dan menyelinap masuk. Xie Lian pucat dan memandang tidak percaya pria berotot yang kini melempar barang-barang hingga pakaiannya keluar pintu.

"Nyonya Mo anda!" Xie Lian menatap Nyonya Mo dengan air mata buaya. "Anda tega sekali, beri aku seminggu lagi, kumohon!"

Alih-alih simpatik, wanita itu justru membuang muka.

"Kau selalu mengatakan 'beri aku seminggu' 'beri aku tiga hari' 'beri aku waktu hingga besok' sejak tiga bulan lalu! Kau pikir aku tidak butuh makan hah?! Kau asal menumpang dirumahku tanpa membayar. Bersyukurlah karena aku tak memintamu membayar hutang!"

"Tapi aku tinggal dimana?" Xie Lian meraung.

"Bukan urusanku!"

Xie Lian bersimpuh, memeluk kaki nyonya Mo yang kini sudah mengunci pintu kamarnya sambil menangis. "Beri aku kesempatan Nyonya Mo! Beri aku waktu hingga besok!"

"Tidak bisa!" Nyonya Mo menendang kasar Xie Lian di kakinya.

"Kau tega melihat pemuda polos sepertiku menggembel dijalanan? Bila aku diperkosa bagaimana?!!.. Nyonya Mo, dengarkan aku.."

[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang