[34.2] Uncover Part 2

7.5K 1.2K 125
                                    

Shen Qingqiu melihat pada telapak tangannya yang gemetar, kemudian melihat pada layar ponselnya. Jam menunjukan pukul tiga dini hari yang berarti dia sudah duduk membaca gulungan kuno selama lebih dari 15 jam. Baru ketika matanya berpisah dari barisan karakter tulisan kuno, dia merasakan lelah menghantam seluruh tubuhnya.

Tidak aneh bila seluruh tubuhnya gemetar dan kakinya lembut. Dia bahkan tidak mengisi perutnya dari pagi. Merasa tubuhnya sudah diambang batas minimum. Shen Qingqiu pergi ke dapur untuk memasak semangkuk mie dan susu. Ketika dia makan, pikirannya tidak luput dari gulungan.

Seperti novel berjudul serupa yang beredar. Shen Qingqiu merasa gulungan ini juga memiliki beberapa kekosongan dalam alurnya. Dari persepsinya, Shen Qingqiu merasa penulis gulungan tidak lain adalah protagonist utama, Hua Cheng. Setelah Kaisar Hong mengatakan pada Hua Cheng bahwa dia akan menyulut perang pada Xian Le. Shen Qingqiu langsung merasa aneh.

Bukankah mereka baru saja bekerjasama?

Lalu kenapa Kaisar Hong begitu membenci Xian Le sampai mengingkari petisinya?

Shen Qingqiu secara tiba-tiba teringat pada tesisnya. Saat masih menempuh pendidikan master Filologi di Universitas Tsinghua. Dia menulis tentang sejarah peradaban kuno puluhan ribu tahun yang lalu. Dengan berbekal catatan kuno Tiongkok serta penggalian peninggalan-peninggalan makam dan prasasti Kuno.

Belum banyak bukti yang kuat, tapi dalam tesisnya dia berani mengatakan bahwa peradaban kekaisaran ini merupakan dinasti pertama di dataran Tiongkok. Tesis itu memicu perdebatan selama beberapa tahun, namun keberaniannya membuatnya memperoleh predikat lulusan terbaik Filologi saat itu.

Kesimpulannya bukan tanpa sebab. Dia berani meyakini dinasti itu adalah dinasti pertama karena karakter tulisan yang mereka gunakan begitu murni, garis-garis tulisan begitu abstrak, meskipun masih sedikit menyerupai aksara Han, namun memiliki campuran karakteristik piktograf¹

¹Piktograf sendiri berasal dari bahasa inggris dengan nama pictograph. Pictograph berasal dari perpaduan dua kata, yaitu pict dan graph.dimana pict berarti picture atau gambar dalam bahasa indonesia. Sedangkan graphsendiri berarti tulisan menurut bahasa yunani. Piktograf sendiri berupa simbol yang bisa mewakili suku kata, bagian kata hingga keseluruhan kata.

Ada sedikit perbedaan dengan tulisan pada zaman Dinasti Xia. Dalam sebuah prasasti yang telah dia terjemahkan beberapa tahun lalu. Pada saat peradaban dinasti itu. Kaisar yang memimpin diberi nama Zhuanyu sehingga dia menyebut peradaban kuno itu dengan Kekaisaran Zhuanyu.

Secara acak, prasasti itu menceritakan bahwa Kaisar Zhuanyu memiliki dua orang putera yang di beri nama Yu dan Xie.

Ini poin penting yang membuat jantung Shen Qingqiu nyaris melompat keluar. Selama ini, masih banyak orang meragukan kebenaran tesisnya, tapi berkat gulungan kakek Hua Cheng. Ini sebenarnya membuktikan secara gamblang pernyataannya waktu itu.

Dalam novel <Hua Cheng and Prince Crown> tidak di sebutkan nama asli dari tokoh-tokonya. Namun secara tidak terduga. Gulungan kuno itu memiliki kecocokan dengan tesis Shen Qingqiu.

Kaisar Hong memiliki marga keluarga Yu dan Kaisar Xian Le memiliki marga keluarga Xie. Dan putera Kaisar Zhuanyu memiliki dua putera dengan nama Yu dan Xie!

Shen Qingqiu percaya ini bukan kebetulan!

Kekaisaran Zhuanyu seharusnya menjadi Kekaisaran pertama dan berdiri sebelum Dinasti Xia. Shen Qingqiu bersemangat dan diam-diam merasa bangga pada dirinya sendiri.

Sedangkan alasan mengapa Kaisar Hong tampak membenci Kaisar Xian Le, dia bisa sedikit menebak. Dalam penelitiannya. Shen Qingqiu mengetahui sedikit cerita tentang dua putera Kaisar Zhuanyu. Dua putera; Yu dan Xie, adalah pemuda yang tampan dan kuat. Kultivasi keduanya tinggi dan tidak diragukan lagi penuh dengan talenta. Namun sayangnya, dua orang ini memegang perbedaan prinsip.

[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang