Awal musim semi umumnya disukai banyak orang, udara sejuk namun tidak dingin, daun-daun hijau terang mulai tumbul di ranting-ranting yang gundul, langit dipenuhi warna merah muda cantik dari kelopak-kelopak sakura yang baru tumbuh memancarkan esensi harum yang menyenangkan. Awal musim semi juga berarti awal dimulainya semester baru bagi mahasiswa. Dan awal musim ini adalah awal Xie Lian berkuliah di Guangzhou University.
Gedung Universitas magister maupun bachelor di gabung menjadi satu dengan tujuan agar mahasiswa dapat menjalin hubungan yang baik antara senior dan junior. Berbeda dari kebanyakan Universitas nasional, Guangzhou University hanya memiliki beberapa gedung di wilayahnya yang sangat luas, namun setiap gedung terlihat megah dan tinggi menjulang dengan puluhan lantai sehingga dari jarak beberapa kilometer dari gerbang utama, Guangzhou University nyaris terlihat serupa dengan komplek apartemen berbintang.
Pemandangan elit menakjubkan ini sudah tidak asing di mata Xie Lian karena dirinya menghabiskan satu tahun bekerja di perpustakaan Universitas. Namun bagi benih-benih baru, mereka semua begitu terpana hingga tidak bisa mengalihkan pandangan dari gedung-gedung mewah di depannya. Tapi eksistensi gedung-gedung megah itu segera terganti begitu dua sosok pria tampan melewati mereka, satu merah satu putih, satu menampilkan wajah dingin dan tatapan mata tajam yang mempesona, sedangnya satu lagi menampilkan wajah lembut dengan mata hitam ceria. Para mahasiswi baru yang belum mengenal sosok keduanya bersemu merah bahkan menahan jeritan di mulut mereka, mahasiswi lama melihat adik tingkatnya kemudian membanggakan seakan fitur-fitur agung itu adalah diri mereka sendiri.
"Lihatlah yang berpakaian merah itu, dia ibarat dewa bagi para gadis. Idola kampus, San Lang!" Gadis satu berkata dengan dagu terangkat.
Mahasiswi baru itu menahan kesal dalam hati namun tetap menyetujui ucapan mahasiswi lama. Salah satu gadis mahasiswi baru menunjuk kearah Xie Lian, "Lalu kakak yang itu siapa?"
Para mahasiswi lama saling memandang dengan tanda tanya di kepala mereka, "Dia siapa?"
Catatan author : Xie Lian masuk kuliah pertama kali bersamaan dengan awal semester ajaran baru maka dari itu banyak mahasiswa baru yang datang bersamaan dengan Xie Lian.
Xie Lian tampak berbeda, pakaiannya tidak lagi kumal dan jelek. Mengingat kampus barunya diisi orang-orang kaya, agar bisa berbaur dengan baik, Xie Lian memutuskan mengenakan pakaian yang San Lang berikan padanya sebagai hadiah. Sosoknya tidak sesuram seperti dulu, dengan balutan pakaian mahal dan hangat, dia tampak luar biasa tampan, sweater putih menutupi leher begitu seimbang dengan warna kulitnya yang seputih salju. Dia tampak bercahaya dan segar, senyuman di wajahnya membuat orang-orang yang melihatnya tidak bisa menahan diri untuk membalas senyumannya. Orang-orang yang tidak terlalu dekat dengannya di masa lalu pasti tidak akan mudah mengenali sosoknya yang sekarang.
Halaman Universitas begitu ramai, para senior berdiri di bibir-bibir jalan, membagikan brosur klub kepada para mahasiswa baru. Awal semester memang waktu yang tepat bagi para pejabat klub untuk mencari penerus baru. Xie Lian kemudian memandang San Lang disampingnya dan bertanya, "San Lang, apa mahasiswa magister diperbolehkan ikut klub juga?"
San Lang mengangguk, dia menjelaskan, "Tidak ada batasan bagi mahasiswa magister maupun bachelor untuk mengikuti klub. Satu orang boleh memilih klub manapun yang dia ingin ikuti. Bahkan jika itu lebih dari satu."
"Sebebas itu?" Xie Lian tampak kagum, "Aku pikir karena kualitas pendidikan disini sangat tinggi, para mahasiswa dipaksa belajar keras dan dibatasi untuk kegiatan ekstra."
"Justru kegiatan ekstra yang membuat Guangzhou University dikenal baik. Karena mahasiswa diberi kebebasan, banyak dari mereka akhirnya menuai prestasi dari berbagai bidang dan memberi Universitas banyak nama." Kata San Lang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
FanficPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...