Extra Chapter 3: Hua Li and Xiao An

5.9K 843 82
                                    

Keesokan harinya, Xiao An mengantar Hua Li ke sekolah. Mobil SUV merah yang terparkir di depan gerbang itu segera menarik perhatian. Beberapa gadis SMA sengaja berhenti, melihat siapa yang berani membawa mobil seharga jutaan ke sekolah. Akan tetapi ketika pintu terbuka, yang muncul di hadapan mereka adalah pria tinggi dengan wajah yang sangat tampan. Kulitnya putih, dia mengenakan mantel cokelat dengan kemeja hitam, membuat tampilan kasual namun juga dingin.

 Kulitnya putih, dia mengenakan mantel cokelat dengan kemeja hitam, membuat tampilan kasual namun juga dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa gadis lainnya juga berhenti untuk mengagumi pemandangan itu. Beberapa dari mereka bahkan mengeluarkan ponsel untuk memotret. Akan tetapi, pria tampan itu ternyata tidak sendiri. Dia berjalan untuk membuka pintu lainnya kemudian ketika seorang pria cantik bertubuh lebih kecil keluar, semua orang terkejut.

Itu si mawar berduri, Hua Li.

Hua Li memiliki ekspresi yang acuh tak acuh, dia bahkan tidak memperhatikan bahwa sekarang dia menjadi objek perhatian orang banyak. Xiao An tidak jauh berbeda, dia juga tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya, matanya hanya terkunci pada sosok kecantikan ini.

Xiao An tersenyum, "Aku akan menjemputmu pukul tiga."

Hua Li mengedikan bahu, tampak tidak peduli, "Aku bisa pulang sendiri, kakak tidak perlu menjemputku."

Xiao An melipat bibir, tampak kesal. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut hitam yang halus, "Aku tetap akan menjemputmu, aku sudah berjanji pada ayahmu untuk menjagamu jadi jangan menolak."

Melihat bahwa Xiao An bersikeras, Hua Li mengangguk, "Kalau begitu aku akan masuk, kakak An cepatlah pergi bekerja." Dia melangkah memasuki area sekolah, ketiba tiba-tiba Xiao An memanggilnya lagi.

Hua Li berhenti, dia berbalik dan melihat Xiao An menghampirinya, kalimat "Ada apa?" tertahan ketika Xiao An tiba-tiba memeluknya. Membuat para fujoshi yang menonton dari tadi menjerit histeris. Hua Li juga terkejut, namun ekspresinya tetap tidak berubah banyak. Hanya pipi putih itu sedikit memerah.

Xiao An tertawa, "Pelukan selamat tinggal."

Hua Li akhirnya menyadari bahwa dia sedang diperhatikan banyak orang kemudian tiba-tiba menjadi sangat malu, Hua Li mendengus,  segera berbalik kemudian berlari memasuki gedung sekolah. Mengabaikan pria di belakangnya.

Tanpa dia ketahui, situs penggemar "Pecinta Mawar" sedang dalam diskusi panas. Orang-orang yang menyaksikan si mawar putih bersama pria tampan di depan gerbang segera membagikan foto-foto yang mereka dapat. Beberapa orang busuk menanggapi itu dengan kesenangan, akan tetapi kubu lain yang masih menyimpan rasa pada Hua Li berubah suram.

"Kecantikan akan mendapatkan ketampanan." Itulah yang mereka pikirkan.

Akan tetapi diantara kubu gadis busuk dan orang-orang patah hati. Ada kubu lainnya yang menjadi bintik-bintik matahari. Orang-orang ini segera menyebarkan cemoohan bahkan lebih dari sebelumnya. Seseorang dari mereka memposting foto yang ditangkap dua hari lalu dari sebuah kondomonium mewah Hualian. Foto itu buram namun dua wajah yang ada disana mudah dikenali.

Itu adalah Hua Li dan pria tampan itu.

Para haters segera melebarkan sayap mereka, mencemooh, "Aku mulanya berpikir bahwa gosip buruk sebelumnya terlalu berlebihan. Tapi ketika melihat foto ini aku entah bagaimana menjadi yakin.

Haters lainnya bergabung dalam kesenangan, mereka juga mengejek, "Aku duduk disamping mawar berduri ketika upacara pembukaan, aku melihat dia mengenakan jam merek brequet¹."

"Wah! Apa kamu yakin itu bukan imitasi?"

"Kamu meremehkanku? Ibuku pemilik toko jam tangan, aku setidaknya bisa membedakan mana yang imitasi dan asli. Jam itu pasti asli. Aku yakin harganya lebih dari 12000 dolar Amerika sekarang."

"APA?!" Forum itu mendadak kacau, "Aku pikir mawar berduri benar-benar dekat dengan sugar daddy-nya hahaha."

Hua Li sendiri tidak tahu bahkan tidak peduli. Dia menjalani rutinitas sebagai mawar berduri yang dijauhi semua orang. Di sisi lain, tanpa dia ketahui beberapa orang sudah menargetkannya.

Memiliki nafsu makan yang baik, Hua Li tidak pernah memilih soal makanan. Meskipun uang jajan dari ayahnya setiap hari bisa untuk membeli semua dagangan di kantin sekolah. Dia lebih memilih membeli roti daging murah yang kaya rasa dengan porsi banyak. Meja tempat Hua Li duduk selalu sunyi, dari sebuah meja panjang yang bisa memuat enam orang. Hanya dia yang duduk disana.

Seolah-olah orang takut akan tertusuk durinya jika mendekat. Hua Li juga tidak mempermasalahnnya, dia tidak peduli. Akan tetapi beberapa bintik matahari tidak menyukai sikap itu, mereka selalu mencari cara membuat mawar berduri ini kesal bagaimanapun caranya.

Jadi ketika Hua Li pergi ke toilet untuk mencuci tangan. Beberapa orang pria tiba-tiba masuk, tatapan mereka penuh penghinaan, salah satu dari mereka adalah pria yang pernah ditolak oleh Hua Li beberapa waktu lalu.

"Lihatlah, si cantik kecil sendirian lagi. Apa yang harus kita lakukan sekarang padanya?" Pria dengan badan paling besar bertanya pada teman-temannya. Pria dengan badan kurus memahami niat pemimpinnya, mundur untuk mengunci pintu.

Mata Hua Li berubah dingin, tubuh rampingnya gemetar, "Apa yang kalian inginkan?"

Pria yang paling besar memiliki wajah angkuh, dia menjepit tubuh Hua Li ke dinding, menatap tubuh ramping itu dari ujung ke ujung, menyeringai, "Menurutmu apa yang akan aku lakukan?"

Tatapan mata pria itu membuat seluruh tubuh Hua Li membeku seperti patung manusia. Hampir sepuluh tahun lalu, dia melihat tatapan yang sama pada ayahnya.

Tatapan penuh nafsu.

"LEPASKAN!!" Hua Li sangat takut, dia berusaha mendorong tubuh pria besar itu. Namun sebagai pria kecil, bertubuh kurus ramping, kekuatannya tentu tidak setara dengan pria ini. Jangankan melarikan diri, tubuhnya malah dikunci lebih erat sampai dia kesulitan bergerak.

Pria besar itu sangat bahagia melihat ekspresi Hua Li yang menderita, dia menoleh pada teman disampingnya, bertanya, "Kamu tertarik pada dia, bukan?"

Teman yang pria besar ajak bicara adalah orang yang ditolak Hua Li beberapa waktu lalu. Dia melirik pada Hua Li, tersenyum jahat, "Aku ingin menyetubuhinya lalu kita lihat siapa yang pecundang diantara kita."

Pria besar itu tertawa terbahak-bahak, dia berkata, "Kalau begitu aku akan mulai duluan, kamu tunggulah giliran."

Tidak. Jantung Hua Li berdebar sangat kencang, keringat dinginnya menetes deras.

Pria besar itu memiliki kekuatan yang besar, dia menarik kemeja Hua Li dalam satu tarikan, kemeja sekolah itu robek, menampilkan perut dan dada seputih salju dan selembut kapas. Tremor menjalar di tubuh Hua Li, tindakan itu membangkitkan kenangan yang sangat buruk.

Dulu, ayahnya juga melakukan hal yang sama. Ketika dia berumur delapan tahun, ayahnya yang mabuk selalu memukuli tubuhnya, melampiaskan kesedihan karena perceraian dan bisnis yang bangkrut. Sedangkan ibunya gagal pada pernikahannya yang baru, membuat wanita itu menjadi seorang pelacur.

Kehidupan itu berantakan. Tiap malam ayahnya akan datang, membanting alat rumah tangga, memecah gelas bahkan menghisap narkoba. Mungkin karena masih memiliki rasa cinta yang besar pada sang ibu, ayahnya saat itu berhalusinasi setelah mengonsumsi narkoba, dia mabuk dan masuk ke kamarnya.

Ayahnya mengigau, memanggil nama ibunya. Hua Li hanyalah seorang anak kecil tidak berdaya. Ketika ayahnya datang ke kamarnya, ayahnya membuka bajunya dan.... Melecehkannya.

Hua Li menangis ketika pria besar itu dengan paksa melepas celanannya. Dada Hua Li sesak karena trauma masa lalu dan ketakutan yang hebat. Dia memohon, "Tolong jangan!"

"Jangan kamu bilang?" Pria besar itu tertawa, dia berkata dengan gila, "Bukankah kamu sudah menjual tubuhmu pada pria kaya selama ini? Kamu bahkan sudah tidak memiliki harga diri."

Mata Hua Li melebar.

Bersambung......

Last Update 12/12/2019


[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang