Lampu remang-remang menerangi separuh wajah pria itu. Wajah itu masih sama dalam ingatannya, kecuali rambutnya yang kini panjang sebahu, tampak kusut dan keriting. Wajahnya penuh kerutan, membuatnya terlihat lebih tua. Pamannya dulu adalah pria bugar yang tampan, dia memiliki wajah selembut musim semi ketika tersenyum yang sukses membuat Xie Lian tertipu.
Orang itu maju satu langkah, cahaya lampu kini tumpah di seluruh wajahnya. Memperlihatkan sepasang mata hitam pekat penuh kilat tajam. Xie Lian waspada dan tanpa sadar mundur.
Melihat respon Xie Lian, orang itu mengungkapkan ketidaksenangan. Dia mencibir, "Kenapa kau begitu takut? Bukankah dulu kau sering duduk di pangkuanku dan bermanja-manja?"
Mata Xie Lian menyipit, "Kenapa kamu di sini? Apa yang kamu inginkan?"
Orang itu tertawa, "Apa salahnya menemui keponakanku yang manis karena rindu?" Dia melangkah mendekat, Xie Lian mencium aroma tembakau dari tubuhnya dan merasa mual, "Saat pamanmu kesulitan, kamu hidup dengan sangat baik. Aku merasa terkhianati."
"Apa yang kau katakan setelah menipuku?!" Xie Lian marah dengan mata melotot. Akan tetapi pria itu sama sekali tidak menanggapi serius. Xie Lian mengepalkan tangan, "Apa yang kau inginkan dariku?"
Pria itu menepuk pundak Xie Lian dan tersenyum sinis. "Aku miskin sekarang, beri aku uang."
Jantung Xie Lian melonjak, dia menatap pria itu dengan pahit. Tidak punya uang? Lalu bagaimana dengan warisan itu? Bagaimana dengan semua peninggalan orangtuanya?
"Apa yang terjadi?"
Paman tua mengedikan bahu, dia berbicara tanpa beban. "Aku berinvestasi dan ditipu lalu menjadi seperti ini." Dia tidak ingin mengatakan kebenaran dirinya membunuh orang dan dipenjara. Jika Xie Lian diam-diam pergi ke kantor polisi untuk melaporkan keberadaannya, itu akan sulit baginya.
Napas Xie Lian berat, kedua tangannya mengepal kuat seakan menggenggam semua kemarahan dalam hatinya agar tidak lepas. "Setelah apa yang kau lakukan padaku, pada keluargaku. Kau bahkan tidak punya rasa malu dan mengemis uang pada orang yang kau tipu."
"Aku tidak pernah peduli dengan rasa malu." Orang itu berkata, matanya meninggalkan kilatan kemarahan tapi tidak ada sedikitpun rasa bersalah terlukis di wajahnya, "Masa lalu adalah masa lalu. Jangan lupa bahwa di dunia ini, keluargamu hanya tinggal aku dan Qirong. Jangan bilang kau bahkan tidak mau membantu keluargamu sendiri. Apa hidup kaya membuat anak baik hati menjadi durhaka sekarang?"
Alis Xie Lian terajut, "Aku tidak kaya."
"Kau pikir kau bisa membohongiku. Aku mengikutimu dari kemarin." Dia tersenyum, mengejek, "Siapa pria itu?"
Tidak perlu bertanya, jelas pamannya menanyakan tentang San Lang. Tubuh Xie Lian berubah dingin, bila pamannya mengikutinya dari kemarin. Otomatis dia sudah tahu tempat tinggal dan sekolahnya saat ini. Xie Lian menggertakan gigi, "Jangan ganggu dia."
Pamannya tertawa keras, dia meludah dan mencibir, "Aku tahu sekarang. Dia pasti klienmu bukan? Kau menjual tubuhmu untuk hartanya, wah wah wah! Lihat betapa hebatnya keponakanku. Dia bahkan berhasil menjerat pria kaya dengan wajah cantiknya."
Emosi Xie Lian berkobar, matanya merah karena kemarahan. "DIAM!!" Dia menatap pada pria di depannya dan berkata dengan lelah, "Ambilah apapun yang kau inginkan, jangan ganggu aku, oke!"
Pria itu mengedikan bahu, wajahnya tidak menunjukan bahwa dia akan menurut, "Kau pikir aku akan melepaskanmu dengan mudah?" Dia tersenyum dan berkata, "Kau sudah berubah menjadi pohon emas, akan rugi jika aku tidak bergantung padamu, bukan? Aku tidak peduli hubunganmu dengan pria itu, selama kau memberiku apa yang kuinginkan, aku tidak akan mengganggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
Hayran KurguPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...