Pertemuan itu diakhiri dengan beberapa kesepakatan. Mulai dari desain kostum, properti, pembagian panitia panggung sampai dana. Salah satu alasan klub teater begitu terkenal di U.G dikarenakan penampilan mereka yang begitu indah dan megah. Rupanya hal ini disebabkan banyaknya tokoh anak orang kaya dibalik anggota-anggota klub teater.
Misalnya aja Shi Qing Xuan. Perusahaan Shi corp yang merupakan perusahan pangan terbesar di Shanghai, melalui pengaruh Shi Qing Xuan ikut serta menjadi donatur sekaligus sponsor. Ketua klub teater, Luo Binghe yang memiliki hubungan buruk dengan orangtuanya, rupanya seorang pengusaha muda yang memiliki sebuah restoran Chinese food besar di pusat kota. Adapula Quan Yi Zhen, anak seorang pemilik brand aksesoris berbahan emas terkenal sepenjuru Tiongkok.
Dengan semua pengaruh orang-orang seperti itu, klub teater tidak akan kekurangan begitu banyak walau Universitas tidak mencairkan alokasi dana untuk kegiatan mereka. Apalagi bila San Lang berpartisipasi di dalamnya, mungkin mereka bisa menggantikan properti styrofoam dengan marmer atau porselen. Namun dengan sikap cuek San Lang, dia hanya memalingkan muka dan bersikap acuh tak acuh. Lagipula dia bergabung dengan klub teater hanya untuk mendekati kekasihnya, untuk apa dia repot-repot membuang uang untuk mereka.
Di dalam mobil saat perjalanan pulang ke mansion, Xie Lian bercerita banyak tentang dirinya yang tidak menyangka akan terpilih menjadi pemeran utama. Dia juga berceloteh tentang keterkejutannya mengetahui bahwa Shi Qing Xuan sangat pandai mendesain kostum. "Dia begitu pandai mendesain, kenapa dia tidak bergabung dalam klub jahit atau yang lainnya?"
San Lang meliriknya sekilas dan mengerutkan kening, "Kenapa gege harus begitu peduli dengannya?"
Xie Lian tertawa, "Apa San Lang cemburu?"
Tidak menyangka Xie Lian akan menanyainya demikian, darah mengalir deras ke telinga San Lang saat dia mengepalkan jemari di roda kemudi. Untuk beberapa lama San Lang yang terjebak rasa malu tidak menjawab apapun.
Merasa suasana berubah canggung, Xie Lian bersuara, "Aku juga tidak menyangka San Lang berpengetahuan luas tentang sejarah, kamu bahkan tahu detil cerita asli yang sudah direvisi berkali-kali."
"Aku hanya belajar dari peninggalan lama, tidak ada yang mengagumkan." San Lang berucap lembut, detik kemudian ekspresinya berubah mendung saat dia bertanya, "Menurut gege, apa Hua Cheng seorang yang jahat?"
Sepasang mata hitam San Lang menatap tenang jalanan malam namun dalam pancaran matanya menyembunyikan segunung es yang membeku.
Xie Lian menatap pada pantulan gemerlap cahaya lampu kota di kaca mobil, ada sedikit keraguan dalam hatinya namun dia akhirnya berkata, "Saat aku sekolah menengah, guruku mengisahkan cerita ini padaku. Saat itu aku berpikir sama seperti yang lainnya. Aku berpikir Hua Cheng adalah seorang penjahat keji, menyiksa pemuda baik hati seperti putera mahkota dan membiarkannya sekarat di penjara dingin."
"Pada malamnya, aku bermimpi aneh." Xie Lian melanjutkan, "Dalam mimpi itu aku berada di sebuah terowongan gelap dan dingin, tanah tempat aku berdiri penuh dengan cairan merah beraroma besi. Saat aku melihat ke depan, hanya jeruji besi yang tebal dan kokoh. Di dekatku ada gunungan mayat berbau busuk, diantara semua orang hanya aku yang hidup. Sendirian di tempat dengan kegelapan tanpa batas. Itu sangat menakutkan sampai ekstrem. Keringatku menetes bahkan saat aku tengah tertidur." Xie Lian melepaskan pandangannya dari jendela dan menatap San Lang. "Aku pikir itulah yang dialami putera mahkota."
Udara dingin menyelimuti punggung San Lang. Mulutnya terbuka namun kembali tertutup seakan ingin berbicara namun semua kata-katanya tersangkut ditenggorokan. Ada setetes keringat lolos di kening putihnya, untuk beberapa saat dia ketakutan. Takut sampai tangannya terasa kaku, takut seakan cerita yang keluar dari mulut Xie Lian menggelamkannya di samudera yang luas dan dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
FanfictionPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...