[16] Solve

10.7K 1.7K 219
                                    

Tubuh penuh luka itu segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapat penanganan dokter-dokter profesional atas perintah tuan muda kedua Shi. Mendengar teman yang sudah ia anggap saudara itu terluka parah, Shi Qing Xuan yang notabene-nya bertanggung jawab atas pelaksana liburan tenru saja geram sampai kulit kepalanya gatal.

Detik itu pula, dia memerintahkan orang-orang kakaknya untuk mengusut para bajingan yang berani mendaratkan tinju mereka pada Xie Lian.

Lampu ruang operasi berubah padam setelah tiga jam. Pintu otomatis terbuka, menampilkan pria tampan yang masih terbalut baju operasi. Shi Qing Xuan menatap dokter itu dengan cemas, dia melirik San Lang yang berdiri di sampingnya. Qing Xuan sekali lagi mengagumi pemuda itu karena bisa bersikap tenang disaat genting.

"Bagaimana keadaannya?" Suara serak San Lang memecah sunyi.

"Tulang kaki dan lengannya patah sedangkan rusuknya retak. Dia juga menerima banyak luka dalam." Kata dokter membuat Shi Qing Xuan menggigiti kuku jarinya demi melampiaskan rasa gelisahnya. "Kondisinya sudah stabil sekarang, tapi perlu waktu lama dalam pemulihannya."

"Berapa lama?" Tanya Shi Qing Xuan.

"Sekitar 3 bulan paling cepat." Balas dokter.

"APA?!" Seru Shi Qing Xuan, namun secara tidak terduga pemuda yang berada di sampingnya hanya menghela napas kemudian berkata, "Begitu." San Lang menyipitkan matanya, kedua tangannya terkepal kuat hingga kuku jarinya memutih. "Biarkan aku bertemu dengannya."

"Kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat inap. Kalian bisa menjenguknya kemudian."

×××××××

San Lang berdiri kaku di samping ranjang, di depannya terbaring lemah pemuda cantik dengan wajah penuh luka dan kaki terbalut kayu dan perban. Ketenangan yang sudah dia kumpulkan sejak beberapa waktu lalu goyah. Kenapa di semua kehidupannya dia harus melihat wajah kekasihnya terluka? San Lang berubah sendu, jemari rampingnya kini sudah berpindah di pipi Xie Lian. Kulit wajah itu masih selembut dulu, walau kini bercak kebiruan tertoreh, tidak sedikitpun berhasil menyembunyikan kecantikan pemuda di depannya.

San Lang menggeser tubuhnya mendekat, menghirup aroma obat-obatan dari tubuh di depannya. Dia mentransmisikan beberapa kata di telinga Xie Lian, kalimat itu penuh kelembutan dan cinta, "Aku tidak akan pernah membuatmu terluka lagi." Xie Lian masih tenggelam dalam tidur karena efek obat bius. Dia tidak mendengar maupun merasakan apapun.

Setelah mengatakan itu, San Lang mencondongkan tubuhnya, menutupi bibir pemuda di depannya dengan bibirnya sendiri, meniupkan udara hangat penuh energi spiritual. Wajah Xie Lian yang semula biru lebam berangsur perlahan mendapatkan ronanya kembali, goresan di tangannya menutup kemudian hilang tanpa bekas, jahitan bekas operasi di kaki dan bawah dadanya lenyap.

Shi Qing Xuan kembali satu jam kemudian usai mengurus biaya rumah sakit dan membeli makanan, begitu dia melangkah masuk ke dalam ruang rawat, rahangnya merosot jatuh dan bola matanya melotot seakan keluar dari tempatnya. "Ge k-kau.."

Xie Lian yang dia kira tidak akan dapat berjalan selama tiga bulan ke depan kini terlihat baik-baik saja. Tidak! Malah sangat baik-baik saja seakan insiden pemukulan tiga jam lalu hanyalah mimpi dan angan belaka. Xie Lian tersenyum, dirinya dengan santai tanpa pincang kembali ke tempat tidurnya usai dari toilet.

"Qing Xuan kamu datang." Xie Lian bersyukur, dia sudah sadar setengah jam yang lalu dan merasa bosan karena tidak ada seorangpun di kamarnya. Melihat Shi Qing Xuan datang sendirian membuat kening Xie Lian berkerut samar, dia bertanya, "Mana San Lang?"

[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang