Hua Cheng mengirim beberapa orang kepercayaan untuk penyelidikan lebih lanjut dan memutuskan untuk kembali ke Ibukota Kerajaan secepatnya. Dia mulanya berniat menyembunyikan rapat-rapat masalah ini dari Xie Lian. Jika tebakannya benar dan Kaisar memang seorang korup. Hua Cheng akan membuka kedoknya dengan hati-hati.
Tapi siapa sangka. Saat dia tiba di Ibukota lima hari berikutnya. Suasana Istana suram dan atmosfernya pengap, seakan musim semi tidak datang ke tempat mereka. Hua Cheng akan pergi ke aula utama Kekaisaran untuk melaporkan kedatangannya. Namun, melihat seorang menteri yang pucat pasi dan berjalan tergesa-gesa. Hua Cheng menahan orang itu, menghentikannya.
"Apa yang terjadi?" Hua Cheng bertanya.
Menteri itu membungkuk, dia mengusap peluh di dahinya dan berbicara dengan suara pelan. "Pangeran dia.. Bertengkar dengan Kaisar."
"Hah? Bagaimana bisa?!"
"Ini masalah Yong An!" Menteri itu berkata membuat hati Hua Cheng diliputi perasaan gelap. "Dua hari lalu, pangeran pergi untuk membawa pangeran kecil ke luar ibukota. Tapi ketika mereka tiba di gerbang, dia bertemu seorang pria dari Yong An dan pria itu menyampaikan keluhannya. Melalui pria itu, pangeran tahu apa yang terjadi. Jadi, ketika pangeran menanyakan masalah Yong An pada Kaisar, Kaisar ternyata sudah mengetahuinya dan itu membuat pangeran marah besar."
Hua Cheng menggertakan gigi ketika bertanya. "Lalu kenapa mereka merahasiakan bencana kekeringan darinya?"
"Itu karena.."
Batuk.
Kata-katanya terhenti ketika menteri lainnya datang. Menteri itu menatap teman kerjanya kemudian ketakutan saat memandang Hua Cheng . Dia berbicara dengan terburu-buru, "Kami masih ada tugas yang harus dilakukan, harap hormat untuk cuti¹ yang mulia." Kemudian menarik menteri yang berbicara dengan Hua Cheng sebelumnya untuk pergi menjauh.
¹Pamit
Hua Cheng menyembunyikan tawa dingin. Tiba-tiba, panah melesat di sampingnya, menancap di dinding lorong. Ada secarik kertas terlilit di badan panah. Itu surat yang dikirimkan salah satu orang kepercayaannya beberapa hari lalu. Hua Cheng memasukan surat itu ke lengan pakaiannya dan berlari menuju Paviliun putera mahkota. Di sudut yang sepi, seseorang berpakaian hitam sudah menunggu.
Pria itu bernama He Xuan.
Meskipun tidak berasal dari keluarga bangsawan, dia dan Hua Cheng berguru pada master yang sama membuat mereka kenal satu sama lain. Hua Cheng tidak menyangka He Xuan akan menyelesaikan tugasnya dengan cepat.
He Xuan menyerahkan kotak kayu berukuran kecil dan Hua Cheng membukanya tanpa pikir panjang. Hua Cheng mengambil buku bersampul hitam, He Xuan meliriknya dan menjelaskan. "Itu buku kas induk, pajak Yong An juga termuat di dalamnya. Kemudian aku menyelidiki beberapa orang pejabat yang menerima uang korup dan tercatat di buku itu." Alis He Xuan tertarik tinggi, "Kamu bisa menebak siapa mereka?"
"Jangan bilang.." Hua Cheng memiliki tebakan buruk di kepalanya.
"Benar." He Xuan mengangguk. "Mereka semua pejabat yang berada langsung di bawah sayap Kaisar. Setelah diselidiki, para bangsawan Xian Le membuat sebuah kelompok komunitas dan uang pajak itu tampaknya digunakan untuk membangun sebuah pagoda sepuluh lantai untuk tempat berkumpul mereka."
Hua Cheng menghela napas dan bertanya dengan suram. "Apa ini konkrit?"
Pertanyaan itu retoris, He Xuan adalah orang kepercayaannya bertahun-tahun. Dia pernah bekerja di bawah divisi keamanan Kerajaan Hong sebagai mata-mata dan berkontribusi penuh dalam memenangkan peperangan. Dia lihai dan licin seperti belut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
FanfictionPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...