Dalam waktu satu hari, kekayaan Paman Yu mencapai aset lebih dari dua ratus juta. Melihat angka dalam rekening palsu miliknya mencapai lebih dari delapan digit membuat pria itu menggigil karena bahagia. San Lang mengamati dari jauh, berpikir orang ini sangat mudah masuk dalam jebakan.
Keesokan harinya, dia memerintahkan bawahannya kembali ke markas Paman Yu. Orang ini termasuk dalam jajaran orang kepercayaan San Lang yang sekaligus bekerja di Hualian sebagai ketua bidang pemasaran logistik. Lidahnya licin dan tajam, akan tetapi ketika dia bertemu klien yang buruk, mulutnya akan penuh racun.
Dia datang ke Paman Yu, menyamar sebagai orang pemasaran di perusahaan teknologi baru namun memiliki prospek yang baik. Kemudian dengan kemampuan cuci otak dan lidah yang tajam, dia menawarkan investasi tentang proyek perancangan game RPG terbaru. Dengan iming-iming keuntungan sepuluh persen per-bulan, Paman Yu yang memiliki perasaan haus uang segera terbuai.
Diskusi itu hanya memerlukan waktu dua jam, dan Paman Yu segera memberikan modal awal sebesar seratus juta. Melihat itu, San Lang tertawa lepas di kantornya.
Sangat bodoh. Sangat bodoh.
Akan tetapi, Paman Yu masih memiliki sedikit kepintaran tersisa. Dia meminta untuk melihat langsung perkembangan game dengan mata kepalanya. Tentu saja bagi San Lang itu mudah diatasi. Keesokan harinya, orang kepercayaan San Lang membawa paman Yu ke sebuah gedung perusahaan bekas milik Hualian yang sudah tidak digunakan. Dalam waktu satu malam, gedung itu sudah diisi dengan beberapa karyawan dan alat-alat komputer dan perangkat pembuatan game lainnya.
Hanya untuk menipu orang. San Lang mengeluarkan jutaan yuan untuk membeli alat-alat ini.
Melihat berbagai macam peralatan canggih dan desain game secara langsung. Paman Yu menjadi puas dan percaya. Dia bahkan menambahkan lima puluh juta lagi dalam investasinya.
Satu bulan kemudian. San Lang mengirimkan keuntungan pertama sebesar 15 juta yuan pada paman Yu. Melihat uangnya yang bertambah tanpa melakukan apapun. Paman Yu menjadi tidak terkendali. Dia lalu mengirim semua uang yang dia dapatkan dari bisnis gelapnya berharap akan mendapatkan keuntungan lebih banyak. Jumlah itu sangat banyak, mencapai lebih dari lima ratus juta.
Tidak hanya itu, San Lang juga mengirimkan orang untuk menjual narkoba pada Paman Yu. Orang ini semula sudah menjadi seorang pecandu, namun San Lang ingin menenggelamkannya sampai tidak memiliki ruang untuk bernapas.
San Lang melihat semuanya dari balik layar, matanya penuh kilatan dingin.
Dengan ini. Dia akan berhasil membalaskan dendam kekasihnya.
Dan ketika dia akan membuat keputusan final. Menghancurkan Paman Yu dalam satu perintah. Pengacara datang pada saat yang tepat. Semua bukti sudah terkumpul, San Lang merasa lega. Tidak hanya kekasihnya, mertuanya juga akan mendapatkan kedamaian.
Beberapa hari kemudian. Xie Lian bangun dari tidurnya dan mendapati seluruh tubuhnya sakit dan penuh bekas gigitan serta bercak merah seperti pengidap cacar. Dia hanya bisa menyalahkan pada pria tidak tahu malu yang memakannya hingga tulang malam tadi. Dia tidak tahu apa yang di lakukan San Lang beberapa hari terakhir, akan tetapi suasana hati kekasihnya itu sering berubah-ubah akhir-akhir ini. Ketika dia tampak kesal, dia akan menekan Xie Lian di tempat tidur hingga dua jam. Kemudian ketika dia senang, dia akan menekan Xie Lian hingga satu malam penuh.
Baiklah, hampir tidak ada bedanya.
Xie Lian mendapati sisi tempat tidur yang kosong kemudian bangkit dan membersihkan diri. Melihat kalender di atas meja, lingkaran hijau tercetak pada tanggal hari ini. Mata Xie Lian meredup.
Ini hari peringatan kematian orangtuanya.
Tahun lalu terlalu banyak yang terjadi, masalah teman-temannya di Tsinghua dan pengusiran dirinya dari rumah membuatnya tidak mengunjungi makam kedua orangtuanya. Xie Lian merasa bersalah, sekarang semenjak dia bertemu San Lang dan hidup bersama pria itu. Hidupnya menjadi lebih baik. Sudah saatnya memberi salam yang pantas tahun ini.
Ketika Xie Lian keluar dari kamar, dia mendapati San Lang sudah menunggunya di meja makan dengan dua mangkuk sereal dan segelas susu. San Lang tersenyum lembut, "Kamu tidur nyenyak dan aku tidak berani membangunkanmu."
Bibir Xie Lian mengerucut, "Kamu pikir itu salah siapa?"
San Lang tertawa, dia menarik Xie Lian dan membantunya duduk di kursi, "Apa perlu aku menyuapimu hari ini?"
"Tidak perlu." Xie Lian menolak lembut, dia menyuap sereal beraroma gandum itu ketika San Lang tiba-tiba bertanya.
"Kamu akan pergi hari ini?"
Mata Xie Lian terbuka, dia menatap San Lang, "Kamu tahu.."
Seolah-olah mengatakan itu sudah jelas, San Lang tersenyum, "Mana mungkin aku melupakan ayah dan ibu mertua. Ayo kita pergi bersama dan membeli bunga untuk mereka."
Hati Xie Lian menghangat, tangan yang memegang sendok gemetar ketika dia merasakan asam dan panas di hidung dan matanya. San Lang mengerti perasaannya, semenjak orangtua Xie Lian meninggal. Pria muda dan canggung ini sudah tidak memiliki siapapun untuk bersandar. Sejak itu pula dia berjuang hidup sendirian, tinggal di losmen kecil yang bahkan jauh dari kata layak. Bagi Xie Lian menjalani hidup tanpa orangtuanya dua tahun ini merupakan perjuangan besar. Andai dia tidak bertemu San Lang dan masih terjebak dalam kegelapan hingga sekarang.
Xie Lian mungkin sudah putus asa.
San Lang mencium puncak kepala Xie Lian, berbisik menenangkan, "Kamu masih punya aku, oke."
Xie Lian memberinya senyum lembut, mengecup bibir San Lang dan berkata, "Terima kasih."
Makam orangtua Xie Lian berada di kota Xi'An Provinsi Shaanxi. Setelah terbang dengan pesawat, masih perlu waktu satu jam perjalanan darat menuju desa Xianyang di Timur kota. Ketika pasangan itu datang, Xie Lian terpana melihat pusara yang penuh bunga dan tampak rapi tanpa rumput liar sedikitpun. Dia tidak bisa menahan diri untuk melihat San Lang.
San Lang mengangguk, "Aku meminta seseorang membersihkannya. Tanpa tempat yang bersih, ayah dan ibu mertua tidak akan tidur dengan nyaman."
Xie Lian tersentuh, dia menerjang dan memeluk San Lang dengan erat, "Terima kasih banyak, mereka pasti bahagia melihatmu sekarang."
San Lang mengecup keningnya, bercanda, "Tentu saja, aku menantu yang baik."
"Kita bahkan belum menikah." Xie Lian tertawa.
San Lang tersenyum penuh arti, "Itu tidak akan lama lagi."
Jantung Xie Lian berdebar, wajah dan telinganya memerah. Dia menenangkan diri dan kembali mengalihkan perhatiannya pada makam orangtuanya. Dia dan San Lang menyalakan dupa kemudian menangkupkan tangan, berdoa.
Xie Lian berdoa di dalam hati.
"Ayah ibu, aku datang. Maaf karena tidak mengunjungimu tahun lalu. Banyak hal yang terjadi dan aku sempat putus asa. Tapi kalian bisa tenang, sekarang puteramu baik-baik saja. Semua ini berkat orang di sebelahku. Aku membawanya untuk memperkenalkannya pada kalian. Aku tidak tahu apa kami akan menikah nanti, tapi kami saling mencintai. Ayah, aku tahu kamu mungkin tidak setuju aku bersama dengan seorang pria tapi aku sangat mencintai kekasihku. Jadi aku mohon pada kalian berdua, restui kami berdua. Aku akan datang lagi tahun depan, aku akan membawa orang ini lagi bersamaku nanti. Kalian tenanglah dan tunggu kabar gembira dariku."
San Lang tampak tenang di permukaan, wajahnya masih tampak menyegarkan dengan sedikit aura kenakalan. Tapi di hatinya dia berdoa sangat tulus.
"Ayah dan ibu mertua. Aku tidak peduli apa yang kalian pikirkan tentangku. Kalian merestuiku atau tidak, keputusanku untuk bersama kekasihku tidak akan berubah. Aku mencintainya. Dan itu tidak berubah sejak ribuan tahun. Aku kesini hanya untuk mengucapkan terima kasih pada kalian. Terima kasih telah melahirkannya. Terima kasih telah membuat aku bisa bertemu lagi dengannya. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk melindunginya, mencintainya dan bersamanya. Berkat kalian, kali ini mungkin aku akan mati dengan damai."
Bersambung.....
Catatan Chikakoo_
Cerita ini diprediksi akan tamat pada chapter 60
Last update : 26/10/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
Fiksi PenggemarPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...