Dia bukan seorang yang ambisius. Setelah kematian putera mahkota, Hua Cheng tidak mengatakan segalanya. Membiarkan dirinya dituduh sebagai pembunuh dan pengkhianat oleh dua mantan pengawal Putera Mahkota, Feng Xin dan Mu Qing.
Beberapa tahun setelahnya, kerajaan Hong sepenuhnya menyatu dan sepenuhnya menjadi Xian Le. Setelah topan dan badai, kerajaan Xian Le mendapatkan kembali kekuasaannya. Dengan Kaisar yang baru adalah Mu Qing.
Meskipun mereka telah bangkit kembali, tidak ada satupun yang bersorak dan merasa gembira. Semuanya berduka. Kerajaan membuat sebuah upacara pemakaman megah untuk Xie Lian. Ribuan warga berbaris di halaman kerajaan, menekan telapak tangan mereka di dada sembari berdoa.
Bagi mereka, pangeran putera mahkota seperti utusan surga. Dia lembut dan baik hati, ketika dia tersenyum, semua orang akan merasakan hangatnya musim semi. Selain itu, dia bukan sosok yang ringan tangan.
Berita tentang Hua Cheng adalah pembunuh putera mahkota juga beredar luas. Semua orang bangkit penuh kemarahan, bahkan warga yang dulunya rakyat Hong termasuk pula. Seketika, Hua Cheng beserta anteknya menjadi buronan seluruh kerajaan. Lukisan wajahnya selalu melekat di sudut-sudut kota dan desa.
Kisah kekejaman Hua Cheng menjadi legenda.
Sementara itu, di daratan dengan hamparan padi yang kuning. Pria cantik dengan jubah polos bersenda gurau bersama para petani, wajahnya berseri dan bersemangat.
Dia tuan muda kedua keluarga Shi. Keluarga terkemuka di seluruh kota An sekaligus juragan tanah paling makmur. Kepribadiannya menyenangkan, selain itu dia juga baik hati. Para petani ini juga mulanya seorang pengembara tanpa tujuan dan menderita kemiskinan. Tuan muda kedua Shi menolong mereka, memberi mereka satu lahan sawah untuk memulai kembali hidup mereka.
Meskipun keuntungan yang dia peroleh tidak sebanyak kakaknya. Dia umumnya lebih disukai dan banyak orang ingin membangun kerjasama dengannya.
Tuan muda kedua Shi melakukan inspeksi setiap seminggu sekali, dia akan berkeliling kota dan menemui para petani meminta bayaran sewa tanah. Para petani itu sebagian besar akan membayar tanpa masalah mengingat betapa baik hatinya tuan muda mereka. Akan tetapi, tidak semua petani berhati baik, beberapa ada yang memanfaatkan sifat Tuan mereka dan membuat mereka tidak perlu membayar uang sewa.
Tuan muda Shi juga tidak peduli. Karena mereka mengatakan belum memiliki uang, maka dia secara alami percaya dan tidak menagih lebih lanjut. Ketika dia dalam perjalanan pulang, seorang dengan jubah hitam dan topi bambu menabraknya. Akan tetapi, bukan dia yang terjatuh melainkan pria asing tersebut.
Dia memperhatikan, dan menyadari pria asing itu terluka. Jubah hitamnya membuat warna darah di tubuhnya sedikit tersamarkan, tapi Shi Qing Xuan kebetulan memperhatikan hal itu.
Shi Qing Xuan segera berbalik dan menghampiri, "Tuan, kamu terluka."
Pria itu tidak menanggapi, tangannya tampak menggapai-gapai tongkat kayu. Shi Qing Xuan akhirnya menyadari bahwa kaki pria ini terluka parah. Sebagai tuan muda baik hati, tentu dia tidak bisa hanya diam. "Rumahku tidak terlalu jauh, ayo aku bantu dan aku akan mengobatimu ketika sampai disana."
Pria itu sedikit mendongak, mendapati wajah pria cantik yang penuh harapan, dia ingin menolak. Tapi kondisinya memang tidak memungkinkan baginya meneruskan perjalanan, jadi dia menyerah. "Baiklah."
Pria asing dibawa ke paviliun pribadi milik Shi Qing Xuan. Sebagai seorang yang memiliki pengaruh dan dicap sebagai pria baik hati, membawa pria asing yang terluka tidak terlalu memakan banyak perhatian.
Beberapa pelayan membawa obat dan handuk hangat, tabib pribadi Shi Qing Xuan juga bekerja keras. Menurut tabib, pria itu terluka cukup parah. Abdomennya seperti baru saja ditembus oleh benda yang tumpul, menyebabkannya mengalami infeksi dan demam beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
FanficPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...