Warning:
Mengandung adegan 18+ yang dibawah umur harap tutup mata ketika membaca (○゚ε゚○)
Pertemuan lusa itu dilaksanakan di aula perjamuan. Hua Cheng dan Xie Lian sudah mengenal satu sama lain lebih awal, jadi pertemuan itu tidak memerlukan basa-basi perkenalan dan masuk pada topik utama yaitu acara pernikahan.
Setelah pertimbangan dengan beberapa pejabat istana serta Kaisar. Mereka memutuskan untuk melaksanakan pernikahan di Kerajaan Hong dengan pesta selama dua hari. Meskipun banyak hal terjadi seperti terbukanya identitas Hua Cheng, rupanya tidak membuat Kaisar Hong mengubah keputusannya untuk melaksanakan pernikahan tertutup.
Keesokan harinya, Xie Lian secara resmi meninggalkan paviliun musim gugur dan tinggal di Istana Kekaisaran. Ini hanya sementara, setelah acara pernikahan berakhir, dia akan mengangkut barangnya menuju Istana Pangeran Ketujuh untuk mengikuti suaminya. Setiap pangeran kerajaan diberi masing-masing satu buah istana, meskipun tidak sebesar istana kekaisaran (utama), namun ketujuh istana itu masihlah tetap penuh kemewahan.
Kedudukan pangeran mempengaruhi kualitas istana mereka masing-masing, sebagai contoh. Istana Pangeran Pertama memiliki halaman luas dengan ratusan jenis bunga, kolam ikan koi dengan dasar batu granit serta terdapat pagoda tinggi menjulang menyerupai tower. Diantara semua istana pangeran, milik pangeran pertama tidak diragukan lagi adalah yang terbaik.
Sebaliknya istana pangeran ketujuh, Hua Cheng memiliki halaman yang lebih sempit namun tetap tertata dengan rapi. Istana ini hanya sebesar dua kali Paviliun musim gugur tempat tinggal Xie Lian sebelumnya. Akan tetapi, Hua Cheng tidak mempermasalahkannya. Toh, istana ini tidak kekurangan tempat untuk menampung dua orang di dalamnya.
Feng Xin dan Mu Qing dengan wajah tertekan kembali di Xian Le. Xie Lian memerintahkan mereka untuk menyampaikan hasil rapat di aula perjamuan pada ayah dan ibunya serta meminta pihak kerajaan Xian Le menyiapkan mahar untuk dibawa sebelum acara berlangsung.
Waktu berlalu dengan cepat. Dan besok adalah hari pernikahan!
Malam itu Xie Lian sama sekali tidak gugup seperti kebanyakan orang akan menikah. Hal ini mungkin karena dia merasa dirinya dan Hua Cheng sudah sangat dekat selama sebulan ini, atau mungkin karena pernikahan ini bukan didasarkan cinta melainkan kerjasama internal dua kerajaan. Jadi, dia tidak merasa hal ini terlalu istimewa. Baginya pernikahan ini sebagai salah satu tugas negara yang harus dia penuhi.
Ketika dia melihat desain pakaian pernikahan, Xie Lian tidak tahu harus tertawa atau menangis. Pakaian pernikahan ini dari luar terlihat seperti didesain untuk laki-laki, akan tetapi beberapa bordir dan komposisi lainnya menyerupai desain pakaian pernikahan perempuan! Dia dan Hua Cheng bahkan belum memulai, akan tetapi tampaknya statusnya sebagai penerima benar-benar telah ditetapkan.
Begitu pagi hari tiba, beberapa orang bekumpul di aula Istana untuk prosesi pernikahan. Tidak banyak tamu yang datang, hanya Kaisar dan Ratu Xian Le, kasim, pejabat pemerintahan dan perwakilan mitra Kerajaan Hong dari benua lain. Karena ini upacara tertutup, beberapa ritual ada yang dihilangkan dari daftar. Seperti parade arak-arakan pengantin wanita menuju rumah pengantin pria dan beberapa ritual pembuka lainnya.
Sebagian besar pejabat dan keluarga Kerajaan Hong belum pernah melihat Xie Lian. Meskipun Putera Mahkota Xian Le merupakan seorang dengan ketenaran tinggi di seluruh dinasti Xia, akan tetapi sebagai seorang calon Kaisar, kebebasannya diatur sedemikian rupa sehingga dia jarang melakukan perjalanan keluar negara.
Maka dari itu, ketika Xie Lian yang telah mengenakan pakaian pengantin tiba di aula. Semua orang menahan napas. Pemuda ini sangat tampan dan cantik, rambut panjangnya tergerai, seperempat sisa rambutnya dibuat sanggul dengan hiasan tusuk giok hijau berkilau. Perawakannya tidak tinggi namun temperamennya lembut dan anggun. Setiap langkahnya penuh percaya diri, membuat mata siapapun tidak bisa berpaling darinya. Saat dia mendongak, wajah tampan itu terpapar lebih jelas. Memperlihatkan lekuk wajah yang indah, hidung mancung sempurna, bibir tipis merah muda dan mata hitam cemerlang. Kecantikan yang tidak tertandingi, menampar wangfei dan selir kerajaan Hong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] A Guy With Cold Face (Heavenly Official Blessing FF Modern AU)
FanfictionPemuda itu sangat tampan dengan rahang tegas dan kulit seputih salju namun tidak pucat. Rambutnya hitam berkilauan dengan poni menjuntai menutupi mata kanannya. Auranya misterius namun disisi lain juga nampak lembut. Benar-benar semurni giok. Xie L...