[Author]
"Hey Jim! Kau tampak bersemangat sekali hari ini!" Ucap Taemin. Jimin pun hanya terkekeh. Ia pun duduk di tempatnya. "Dari kemarin aku memang senang!" Ucapnya semangat. Bahkan senyuman lebar itu terpasang di wajahnya. Taemin jarang sekali menemukan Jimin seperti saat ini.
"Jo–"
"Dia tidak masuk. Ia menemui ibunya. Ibunya sudah sadar." Jimin pun mengangguk-angguk. Taemin pun menemukan Jimin yang tidak termenung setelah bercerita tentang Jongin. "Apakah ada yang menyemangatimu? Tampaknya kau sangat senang." Jimin pun hanya terkekeh.
"Apa salahnya kalau aku menjadi seperti ini? Pasti kau bosan melihat diriku yang sedih lagi!" Ucap Jimin disela-sela kekehannya. "Selamat pagi!!" Sapa Sungwoon. Sungwoon pun duduk ditempatnya dan menghampiri Jimin. "Hey Jim, kau bahagia sekali! Apa ada yang membuatmu seperti ini? Kau bisa cerita, Jimin-ah."
"Akhir-akhir ini hariku lagi luar biasa! Aku sedang senang saja! Emm. Pulang nanti kita main di kafe dekat sekolah bersama ya!" Ajak Jimin. Taemin dan Sungwoon pun langsung mengangguk semangat. Tak lama guru pun langsung datang dan pelajaran pun dimulai.
"Hey lihat itu! Si sialan itu senyum-senyum sendiri."
"Dia sudah gila kali, haha."
Jimin masih dapat mendengar itu. Tapi ia tidak menghiraukannya dan tetap fokus mendengarkan apa yang guru katakan. Entah kenapa rasanya ia ingin tersenyum seperti ini setiap saat.
.
.
."Kalian mau pesan apa? Aku yang akan memesannya dan kalian bayar sendiri-sendiri!" Ucap Jimin sambil terkekeh. "Kami tau kami akan bayar sendiri, Jim! Aku emm.. pesan apa ya? Aku macchiato !" Ucap Sungwoon sambil mengeluarkan uangnya. "Aku Latte saja." Lirih Taemin.
"Baiklah. Tunggu sebentar ya!" Keduanya pun mengangguk. Jimin pun pergi mengantri untuk memesan kopi disana. Antriannya cukup panjang, kafe ini memang cukup terkenal. Apalagi banyak anak dari kuliahnya yang selalu datangi tempat ini.
"Jimin-ah !"
Merasa dipanggil, Jimin pun langsung menoleh. "Noona ? Lama sekali tidak bertemu!" Ucap Jimin penuh semangat. "Ah iya. Jeongmal bogoshipoyo !" Lirihnya sambil memeluk Jimin. Jimin pun tertawa. Ia pun juga membalas pelukan wanita ini. Ya siapa lagi? Namanya adalah Kang Seulgi.
"Noona, maaf aku tidak bekerja lagi. Aku lagi sedikit sibuk." Seulgi pun terkekeh sambil memukul pundaknya. "Gwaenchana ! Bos tau kok." Bicara tentang bos barusan, Jimin jadi mengingat tentang Seokjin. Tapi ia pun langsung cepat-cepat menghapus pikiran tersebut.
"Ya sudah. Aku mau antri dulu."
"Eh! Biar aku saja yang menbuatnya. Khusus untukmu. Apa saja?" Jimin pun tersenyum kemudian memesan menu yang temannya minta dan dirinya juga.
"Taemin lihat! Itu Jimin bersama siapa?" Tanya Sungwoon penasaran. "Aku tidak tau Sungwoon. Sepertinya kekasihnya, haha." Ucap Taemin dengan tawa yang terbahak-bahak. Mereka pun langsung mengganti topik dan membicarakan hal yang lain.
Kring
"Eh Jim! Bos datang!"
"Huh?"
Jimin pun langsung menoleh. "Jin-hyung ?" Seokjin pun tak menghiraukan Jimin. Ia hanya melewatinya begitu saja. Tetapi Jimin hanya tersenyum. Seulgi malah menatap kejadian tadi dengan heran.
.
.
."Aish.. Sampai rumah juga! Hari yang menyenangkan!" Jimin pun menghempas dirinya di kasurnya sambil tertawa dengan memeluk bantalnya. Tetapi semakin lama
"Hahaha.. hiks.. hiks.. s-sakit sunbae.. sakit r-rasanya. "
Cklek
"Siapa ya-"
"Park Jimin."
"Kim Yoongi?"
"Jauhi keluargaku."
"Sunbae ?"
"Aku membencimu. Kau menjijikan. Kau adalah hama keluargaku."
Hancur sudah pertahanan seorang Park Jimin.
🌴 to be continued
jim make topeng merek apa sih? ampe ga ketauan gitu :(
APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me you love me | park jimin
Fanfiction[ 박 지민 ] JANGAN DITIRU! [REVISI] JIMIN x BTS Park Jimin. Bocah yang sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang dalam hidupnya. Itu juga dimulai saat ia berada di panti asuhan. Ia memilih untuk membunuh dirinya daripada menanggung semuanya sendi...