12 August

2.8K 294 16
                                    

[Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author]

Setelah mengetahui semua kisah tentang Jimin, tentu membuat Jongin dan yang lainnya sedih. Apalagi Jimin masih kuliah ditambah ia di tinggal oleh keluarga yang mengadopsinya. Sungguh Jimin yang malang. "Jiminie." Panggil Jongin. Jimin pun menoleh "Gwaenchana.." Lirihnya.

"Kau tinggal di rumahmu sendiri tidak apa-apa Jim? Boleh lah sekali-sekali ajak kami menginap!" Tanpa basa-basi,Taemin pun langsung menepis pundak Sungwoon. "Kau ini! Seperti tidak pernah menginap di rumah orang saja!" Sungwoon pun memegang pundaknya yang sakit dan menatap Taemin tajam.

"Pasti akan merepotkan kalian." Lirih Jimin. Mereka semua pun menggeleng kepalanya. "Aniya.. Tidak akan!" Cicit Jongin. Sepertinya Jongin juga setuju dengan ide Sungwoon. "B–Baiklah. Tunggu aku jam 5 sore. Kita pulang jam 4 kan?" Jongin mengangguk. Dan mereka pun bersepakatan menginap di rumah Jimin.

' Mereka ingin berteman denganku? Sungguh mereka baik.. '























Pulang kuliah, Jimin dapat melihat kertas yang berada di sebuah kafe yang sama dengan arah jalan pulangnya. "Lowongan kerja?" Jimin pun langsung masuk dan mencari pemilik kafe tersebut. "Ada yang bisa di bantu?" Jimin pun terdiam sebentar. "Pemilik kafe ini dimana ya?" Tanyanya. "Ia baru saja pulang tadi. Kau ingin melamar kerja?"

"Nde.."

"Besok saja datang lagi ya. Aku akan memberi tau pemilik kafe ini nanti. Siapa nama anda?"

"Park Jimin."

"Baiklah. Besok datang kesini pukul 2 siang nde."

"Tidak bisa! Aku kuliah. Aku pulang jam 4 sore. Aku akan kesini sekitar jam setengah 5 besok."

Yeoja itu pun mengangguk sekilas. Yang penting ia bisa datang. Dan semuanya sudah direncanakan, intinya mereka bertemu lagi jam setengah 5 sore. Jimin pun keluar dari kafe tersebut. Sebenarnya ia ingin pergi dari rumah tersebut dan memilih tinggal di apartemen atau kos supaya ia betah tinggal. Sungguh rumah yang ia tempati sekarang sungguh besar.

"Jimin-ah !" Merasa dipanggil, Jimin pun menoleh. "Tae? Sedang apa disini?" Tanya Jimin, ia pun berjalan mundur perlahan. "Aku ingin menemuimu. Aku tak suka eomma meninggalkan anaknya seperti itu dan menganggap kau salah karena kecelakaan waktu itu." Jimin pun terdiam dan membalikkan badannya.

"Pergilah, Tae. Aku tak pantas untuk hidupmu. Aku hanya membawa masalah untuk keluarga kalian." Taehyung menggeleng kepalanya. Ia pun berjalan mendekat ke Jimin dan memegang tangannya. "Dengarkan aku. Aku akan pergi dan tinggal bersama hyung-ku."

INI SEMUA SALAH KAU! SEMENJAK KAU DATANG, SEMUA MASALAH JUGA DATANG! KAU ITU TAK PANTAS UNTUK LAHIR! KAU INI HANYA MEMBAWA MASALAH! APA KAU TAK MERASA BERSALAH!? JAWAB AKU! SUAMIKU ADA DI DALAM! DI UJUNG KEMATIAN! KAU PUAS BUKAN!?

Jimin pun meremas tangannya. "Tae.. jangan melakukan hal bodoh. Aku hanya pembawa sial bagimu. Tinggalkan aku Tae." Taehyung tetap saja keras kepala. "Aku dan Hoseok-hyung menyayangimu, Jim. Aku akan mengunjungimu lagi esok. Hari sudah semakin sore. Sampai jumpa."

"..."



























...Aku dan Hoseok-hyung menyayangimu, Jim...

"Hey! Kau diam saja. Tidak mau makan?" Tanya Taemin. Jimin pun sadar dari lamunannya. Ia hanya terkikik kecil dan melanjutkan makan. "Rumah mu besar juga setelah melihat-lihat tadi. Tidak bosan sendirian disini?" Baru saja tadi sore ia ingin pergi dari rumah ini. Jimin hanya tertawa kecil. "Nanti juga pergi."

"Hah? Kemana?"

"Kos atau apartemen. Aku tinggalkan saja ini sendirian. Aku tak butuh. Ini sudah keputusanku."

🌴 to be continued

Hey I'm back ❤

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!

tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang