[Author]
Jimin datang ke tempat ini. Rumah sakit lagi dan lagi. Tapi kali ini, tujuannya adalah untuk bertemu dengan seseorang. Saat ia kira sudah sampai di tempat tujuannya ia duduk di sebuah bangku kemudian menunggu. Ia harap orang itu tidak telat.
"Park Jimin!"
Jimin menoleh ke belakang kemudian tersenyum. Ia melambaikan tangannya dan menyuruh pria paruh baya itu untuk duduk di sampingnya.
"Jadi.. apa yang akan ahjussi sampaikan?"
Pria itu tersenyum kemudian mendekat ke Jimin.
"Jauhi keluargaku. Kau itu sudah tidak waras. Kau gila. Hama. Idiot. Musnahlah dari mereka. Hama tidak pantas berada di tanaman segar."
Sampai di rumah. Jimin membuka pintunya kemudian masuk dan langsung duduk di sofa. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi. Jadi, hanya untuk itu? Ia menyuruhnya datang hanya untuk itu? Jimin terdiam dan tiba-tiba tertawa layaknya orang gila.
Jimin menutup wajahnya dengan tangan mungilnya dan mulailah.. ia menangis dengan kencang. Dunia ini memang aneh. Aneh untuk dirinya. Percuma ia berharap kalau semuanya saja menolak kehendaknya.
Jimin marah, kesal. Ia ingin hidupnya berakhir tapi tuhan tak pernah mengizinkannya. Jimin ingin saja lari dari kenyataan.
Kalimat Jauhi keluargaku, kau sudah gila itu terus mengelilingi kepalanya. Semua orang memang dibuat untuk menjauhinya.
Cklek
"J–Jimin-hyung.. Jimin-hyung ! Hyung mengapa menangis!?"
"Jimin!?"
Jimin langsung mengintip sedikit. Mengapa Keluarga Kim terus datang kepadanya!? Mengapa mereka senang sekali membuat hidup Jimin menderita? Jimin langsung bangkit dan menyuruh mereka untuk keluar dari rumahnya.
"PERGI DARI RUMAHKU! JANGAN BUAT AKU MENDERITA! SUDAH PUAS KAN KALIAN!? SUDAH PUAS KAH KALIAN MENYAKITI HATIKU!? SURUH SAJA SEMUA ORANG UNTUK MEMBENCIKU! Aku memang tidak pantas untuk hidup. AKU MUAK DENGAN SEMUA INI! AKU LELAH BERTAHAN DI DUNIA YANG KEJAM INI!!!"
Jimin langsung lari ke arah kamar mandi dan menguncinya. Hoseok dan Jungkook langsung panik dan mengikuti Jimin. Mereka berusaha mendobrak pintu ini tapi tidak bisa.
Di dalam, Jimin memgambil gunting dan menyiapkan pergelangan tangannya.
"Jimin-ah hentikan.. hyung menyayangimu. Hyung sangat menyayangimu. Hyung telah membaca semua halaman di diary-mu.. buka Jiminie.. kumohon. Kami menyayangimu. Jangan tinggalkan kami.."
"TIDAK!!! KALIAN SEMUA BOHONG!"
"Jimin.. Jongin, Taemin, Hyomi, Sungwoon, Jungkook, Taehyung, Namjoon dan Jin-hyung.. bagaimana dengan mereka? Selama ini kau terlalu fokus terhadap orang yang membencimu. Bukan yang menyayangimu."
"Tapi aku lelah hyung.. hiks.. aku lelah hidupku dipermainkan oleh kalian.. aku hanya ingin punya keluarga seperti kalian. Aku ingin punya tapi kalian menolakku.. memang anak malang."
"Jimin-ah.. hentikan."
"Aku selalu iri melihat mereka semua yang bahagia dengan keluarga mereka. Di sayang, di manja. Hah, itu semua hanya mimpiku."
"PARK JIMIN!!!"
"Hyung tidak pernah tau. Seberapa lama aku menahan rasa sakit ini. Tapi tenang saja. Aku juga akan mati. Hyung tau kan, tanggal 13 nanti. Semuanya tidak ada yang berubah. Bahkan aku mau mati saja tidak ada yang menghentikanku. Menyedihkan sekali."
"Jimin. Hyung akan memberimu kesempatan. Temui hyung besok. Jika kau tidak datang, kau akan kecewa. Kau akan menyesal. Pikirkan baik-baik."
🌴 to be continued
APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!Review for new book:
semoga suka yaa. masih coming soon dan cerita angst lagi, hehe
sorry for typo!
anyway, telat dikit gapapa kan, hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me you love me | park jimin
Fanfiction[ 박 지민 ] JANGAN DITIRU! [REVISI] JIMIN x BTS Park Jimin. Bocah yang sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang dalam hidupnya. Itu juga dimulai saat ia berada di panti asuhan. Ia memilih untuk membunuh dirinya daripada menanggung semuanya sendi...