[Author]
"Tanggal 1 September kita akan mengadakan solo dance ! Kalian bebas akan dance lagu apapun! Yang kalian suka dan ingin dance tentunya! Ini termasuk pengambilan nilai. Jadi kalian akan dance di theater nanti."
Mendengar perkataan tersebut, yang lain pun bersorak gembira. Kecuali Jimin. Ia lupa kalau ia masuk kuliah seni, dance. Skill dance-nya tentu belum terlihat menurutnya. "Jimin-ah, kau mau dance apa?" Tanya Jongin.
"Aku bingung. Kau sendiri?"
"Sama. Aku juga."
Jimin pun menghela nafasnya.
' Langit hari ini, indah. '
Cklek
"Ak–"
Plak!
Baru saja pulang, Jimin sudah di tampar oleh seseorang. Jimin pun memegang pipinya yang sedikit panas. Jimin pun melihat ke arah orang yang menamparnya tersebut.
"N–Nyonya Kim?"
"Beraninya kau memanggilku!? Apa yang kau lakukan sehingga membuat dua anakku tinggal bersamamu!? Dan kau kerja di kafe milik Seokjin!? Beraninya kau ini!"
Plak!
"E–Eomma hentikan! Hentikan! Dia tidak salah sama sekali!" Seoyoon pun tidak mendengarkan apa ucapan Hoseok. "Karena perbuatanmu ini! Aku akan membuatmu keluar dari kuliah!" Jimin pun membulatkan matanya.
"Andwae ! Jangan.. A–Aku butuh pendidikan itu nyonya! Jebal jangan!"
Seoyoon pun menatap Jimin sinis. "Kau butuh? Kau membutuhkan itu!? Tapi apa yang kau perbuat! Kau sudah membuat keluarga kami hancur!" Jimin pun langsung berlutut ke hadapan Seoyoon. "Nyonya jebal.. Jangan.. Aku butuh nyonya.. Aku butuh!"
"Eomma.. Biarkan Jimin kuliah. Aku akan pergi dari sini!" Ucap Taehyung. Seoyoon pun berdecih. "Begitu mudahnya kau mengatakan itu, Taehyung. Kau membuat noda di keluarga kita hanya karena anak ini! Apa eomma kurang baik padamu!?"
Taehyung pun terdiam. Ia dapat melihat Jimin yang masih berlutut sambil menangis di hadapan sang ibu. Taehyung pun jalan mendekati ibunya. "Eomma tau? Eomma membuatku kecewa! Kau adalah monster! Monster yang suka menyiksa anak-anak!"
Plak!
"Diam Taehyung! Kau anak kurang ajar! Namjoon, Seokjin! Bawa adikmu masuk mobil! Biar anak ini yang aku urusi!" Namjoon dan Seokjin mengangguk. Seoyoon pun menarik tangan Jimin dan membawanya ke suatu tempat.
"EOMMA ! JANGAN! JANGAN SIKSA JIMIN! EOMMA ! EOMMA !!!"
Taehyung dan Hoseok terus memberontak, tetapi Namjoon dan Seokjin lebih kuat dari mereka.
Brukk
"Kau tau apa yang kau perbuat selama ini!? Kau menyusahkan keluarga kami! Kau membuat keluarga kami hancur! Menginjak kaki di rumahku saja sudah membuatku jijik! Kau memang anak sialan! Kau tak pantas untuk lahir! Mengapa kedua orang tuamu melahirkanmu!? Pantas saja mereka meninggalkanmu!"
Jimin pun memeluk lututnya. Ia berusaha tenang. Ia tau ia tidak kuat mendengar perkataan pedih tersebut. "PARK JIMIN DENGARKAN AKU!" Jimin pun tersentak. Matanya sudah sangat sembab dan hidungnya juga mulai merah.
"Tak ada penolakan, aku akan mengembalikanmu ke panti asuhan. Dan kau tetapi di keluarkan dari sekolah."
Jimin pun langsung menggeleng kepalanya. Ia langsung berlutut dan memegang kaki Seoyoon. "N–Nyonya.. Hiks.. J–Jebal.. Jangan.. Jangan! Hiks.. Nyonya.. M–Maafkan aku! Hiks.. Maafkan aku! Maafkan aku! Hiks... N-Nyonya jangan!" Seoyoon pun langsung menendangnya.
"Jangan berani kau menyentuhku!"
"N–Nyonya.. Hiks.. J–Jebal jangan.. Aku ingin hidup di sini.. B–Bukan di panti asuhan.. Hiks.. Hiks.. M–Maafkan aku.. Aku akan pergi dari sini nyonya.. Hiks.. Nyonya.. M–Maafkan aku.. Jebal.. Jebal.."
.
.
.
.
."Ugh.. Mengapa jadi aku jadi jijik kepadanya?"
"Jin-hyung. Sedang apa ke dalam?" Seokjin pun menggeleng kepalanya. "Ayo kita keluar Namjoon-ah."
' Kasihan sekali dirinya. Maafkan aku. '
🌴 to be continued
Ciee nangis 😂
Aku juga nyesek nulis part ini :(APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me you love me | park jimin
Fanfiction[ 박 지민 ] JANGAN DITIRU! [REVISI] JIMIN x BTS Park Jimin. Bocah yang sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang dalam hidupnya. Itu juga dimulai saat ia berada di panti asuhan. Ia memilih untuk membunuh dirinya daripada menanggung semuanya sendi...