2 September

2.3K 233 9
                                    

[Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author]

"Ada apa? kenapa kalian memanggilku?" Ucap Hyomi dengan langkah tergesa-gesanya. "Hyo, dari kemarin kami belum pulang. Dan kau pasti sudah sangat dekat dengan Jimin." Lirih Taemin. "Kenapa memangnya?"

"Kami menjaga Jimin." Ucapnya. Hyomi pun mengerutkan keningnya. "Apa yang terjadi?"

"Ia mengalami hipotermia."

Hyomi pun terdiam beribu bahasa. "Kenapa bisa? Apa yang sebenarnya terjadi Taemin!?" Ucap Hyomi dengan nada yang sedikit ditekan. Taemin pun menghela nafasnya. Mungkin Hyomi juga harus tau semuanya seperti Taemin dan Sungwoon.

"Aku akan menceritakan semuanya kepadamu."

.
.
.

"Hoseok, kemarin aneh sekali. Percuma saja aku datang ke sekolahnya." Ucap Seokjin sambil menyapu lantai kamar Hoseok. Seokjin memang terbiasa membersihkan rumah. Oleh sebab itu ia selalu menyapu kamar dongsaeng-nya. "Apa maksudmu, hyung ?"

"Kemarin aku pergi untuk melihat Jimin menari tapi, ia malah menelponku dan mencari keberadaanku. Dia juga tidak ada di sekolahnya. Dosen terpaksa mendiskualifikasinya."

"Apa yang Jimin bilang di telepon tersebut?"

Seokjin hanya terdiam, berusaha mengingat-ingat perkataan Jimin ditelepon kemarin.

"Jin-hyung ! Kau dimana? Aku menunggu lalu aku memotongnya dan ia mengucapkan Hyung..? Jungkook bilang kau akan menemuiku disini. Menemanimu belanja dan panggilan terputus." Seketika Seokjin tersadar dengan ucapan Jimin kemarin.

"Sejak kapan Jungkook memberitahu Jimin kalau kau akan belanja?" Seokjin membulatkan matanya. Ia langsung melempar sapunya dan menatap Hoseok horror. "Hoseok-ah ! Jungkook menipunya! Sudah pasti! Oh tidak! Sekarang bagaimana dia? Dia akan marah kepadaku karena tidak datang bukan? Tapi kenapa dia mel–"

"Ia melewatkannya pasti karena Jungkook bilang kalau kau sudah berbuat banyak dan ia akan membalaskan budinya."

"Namjoon?"

"Hm? Aku tak boleh bergabung?" Seokjin menggeleng. Bukan itu maksudnya. Ia tau ini salah Jungkook tapi rasa bersalah di hati Seokjin ada. Ia hanya takut Jimin akan meninggalkannya. "Lalu dimana Jimin sekarang?" Seokjin menggeleng.

Dddrrrtt..

"Hyung ponselmu berbunyi!" Dengan cepat Seokjin mengambilnya dan mengangkatnya tanpa basa-basi. "Jimin!?"

'Aniya.. Ini Taemin..'

"M–Mana Jimin?"

'S–Sunbae kesini saja..'

Jangan tanyakan lagi, jantung Seokjin sudah berpacu dengan sangat kencang. Ia takut. Sangat takut. "K–Kemana?"





































Cklek

"J–Jimin?"

"S–Sunbae..? Kami akan keluar."

"Apa yang terjadi kepadanya?"

"Jimin mengalami hipotermia karena berada di cuaca hujan terlalu lama. Dijalanan kemarin sama sekali tidak ada kendaraan. Butuh 10 menit untuk menemukan kendaraan dan 25 menit untuk sampai di rumah sakit. Untung saja di dalam mobil itu ada baju tambahan dan selimut untuk meredakannya. Sampai sekarang suhu tubuhnya masih rendah."

Hyomi dapat melihat air mata Seokjin yang turun menuju pipinya. Sama dengan dirinya. Seokjin dapat melihat kalau sayapnya terbaring lemah dengan alat medis yang tak ia ketahui. "Beri ruangan untuk sunbae.. Mari kita keluar." Bisik Taemin. Hyomi pun menurutinya.

"Jimin bangun lah.. Hyung disini. Ini semua salah hyung. Harusnya.. kau tidak dikenalkan dengan kami.. pasti kau tak akan terluka.."

Hoseok dan Namjoon pun menatap Jimin sedih. Mereka tak kuat menatap pemandangan ini. Pemandangan yang mereka benci.

"Hyung.. aku mendapat 5 panggilan tak terjawab dari eomma.."

"Aku tak peduli! Semuanya adalah monster! Aku benci mereka!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Eomma..? Appa..? Kau dimana? Mengapa kau tidak ada disini?

🌴 to be continued

don't ask me.

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!

tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang