8 September

2.1K 223 17
                                    

[Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author]

Malam ini, Jimin berencana untuk bertemu dengan seseorang. Sayangnya orang itu sedang sibuk jadi Jimin memilih untuk membatalkannya. Ada hal yang harus ia bicarakan dengan orang itu. Jimin menghembuskan nafasnya.

Tok tok tok

"Eoh ? Siapa yang datang malam-malam begini?"











Jimin-ah.. ini Jongin. Tolong buka pintunya. Aku ingin bicara denganmu.
















Jimin terdiam sejenak untuk menormalkan pikirannya. Setelah itu, ia langsung menuju pintu rumahnya itu dan membukakan pintunya untuk seseorang yang telah datang.

Terdapat sosok Jongin yang berdiri di luar sana dan membawa kimchi di tangannya. Ada senyuman tipis yang terpatri dibibirnya.

"Bolehkah aku masuk?" Tanyanya dengan lembut.

Jimin masih membeku dengan matanya yang membulat dan raut wajah seperti orang terkejut. Jongin menunggu Jimin sampai pria mungil memilih bicara kepadanya.

Kelamaan menunggu, Jongin menggoyangkan tangannya di depan wajah Jimin.

"Kau baik?" Tanyanya. Jimin langsung tersadar dari lamunannya kemudian tersenyum canggung.

"Masuk Jongin-ah."

Jimin menyuruh Jongin masuk. Jongin tersenyum sambil menepuk pundak Jimin. Ia duduk di sofa dan melemaskan dirinya untuk relax sebentar.

Jimin masih terkejut dengan kedatangan Jongin di malam hari begini ke rumahnya dengan membawa kimchi. Jimin memilih berdiri dibanding duduk. Ia masih ragu dengan perasaan Jongin. Ia takut bahwa Jongin masih marah kepadanya.

' Mengapa di saat aku mendekati kematianku, kebahagian menjadi datang? Tidak mungkin aku membatalkannya. '

Jongin yang menyadari itu menatap Jimin bingung. Ia melihat wajah murung seorang Park Jimin yang tengah berdiri itu sambil menundukkan kepalanya. Sepertinya ia tau, ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini.

"Dengar. Aku ingin meminta maaf atas perbuatan yang kulakukan selama ini, Jim. Aku salah.. aku tau kau lebih menderita dibanding diriku. Maukah.. kau memaafkanku?"

"A–Aku bahkan sudah memaafkanmu dari lama.." Lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca. Sepertinya Jongin sadar kalau pria mungil ini sedang berada di titik paling jauh dari bahagia. Bahkan untuk sekedar tersenyum saja seperti di paksa.

"Jimin-ah.."

"Aku juga merindukanmu, Jongin.." Lirihnya dengan suara yang sedikit bergetar. Jimin merasakan bahwa sebentar lagi hujan akan turun dipipinya. Ia langsung mengubah wajah sedihnya itu dengan senyuman. Ia mendekati Jongin dan memeluknya.

"Tidak apa-apa. Setiap manusia melakukan kesalahan, Jongin-ah." Jongin tersenyum lega setelahnya. Ia membalas pelukan Jimin, ia rindu rengkuhan ini, rasa nyaman ini. Jika ia lebih peka terhadap keadaan dan perasaan, pasti ia tidak akan berpikir sejauh itu dan konsekuensi yang akan dihadapnya nanti.

Tok tok tok

Jimin dan Jongin melepaskan pelukan itu ketika mendengar suara ketukan. Jimin bangkit dan menyuruh Jongin untuk tunggu sebentar. Ia membuka pintunya dan mendapati semua Keluarga Kim. Ada Yoongi juga di sana. Jimin membeku lagi. Kejutan apa lagi malam ini?

"Selamat malam, Jimin-ah ! Kami berencana menginap! Eoh, ada siapa itu?"

Jimin langsung terbelalak. "E–Eoh.. itu.." Namjoon menarik Jimin agar tidak menghalangi pengelihatan Seokjin. Raut wajah Seokjin berubah saat melihat sosok itu.

"Jongin? Sedang apa kau?"

"H–Hyung ! Ia ingin meminta maaf! Kumohon! Ia sungguh-sungguh mau minta maaf, hyung ! Ia salah selama ini. Kumohon jangan apa-apakan dia!"

Yoongi berdecih. Ia melihat jam di tangannya kemudian membalikkan tubuhnya.

"Pemiliknya bagaimana sih? Sudah tau kedatangan tamu malah tidak disuruh masuk. Tidak sopan. Pantas saja mirip dengan hama. Terlalu banyak drama pula di sini. Untuk apa kalian memaksaku, hah? Aku tidak mau. Dan juga.. kalian membohongi eomma untuk menginap di apartement selama sehari."

Jimin terdiam, ia jadi merasa bersalah. Seokjin yang mendengar itu langsung adu mulut dengan Yoongi. Namjoon dan Hoseok pun juga ikut campur. Taehyung yang melihat perubahan pada raut Jimin, langsung  mendekatinya. Ia berusaha menenangkan Jimin dan membuatnya sedikit ceria.

Tapi ia tau, ia tidak akan bisa dengan kondisi Jimin sekarang. Jongin yang berada di dalam sana juga ikut keluar untuk membantu Taehyung. Jungkook juga berusaha menyemangati Jimin.

"Kenapa kalian memaksanya? Ia kan sudah menolak, hyung. Dan.. mengapa kalian membohongi eomma kalian demi diriku? Aku tidak suka, hyung !"

🌴 to be continued

aku nulis chapter berasa kaya nulis skenario sinetron 😭 maaf gan kalo gayanya kaya sinetron hehe :v

sorry for typo :)

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!

tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang