6 September

1.9K 204 18
                                    

[Author]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Author]

"J–Jepang? Tidak. Aku tidak mau ikut, hyung." Ucap jimin sambil mengalihkan pandangannya dari hyung-hyung nya itu. Hyung-nya menatap jimin sendu. Seokjin mendekat ke Jimin kemudian memegang pundaknya.

"Kau butuh refreshing, Jim." Lirih Seokjin,  berusaha membujuk Jimin untuk ikut mereka ke Jepang.

Jimin tidak menjawab. Ia tidak mau menghancurkan Keluarga Kim lagi. Ia sudah sering menjadi hama di keluarga mereka.

Seokjin menatap Namjoon. Ia memiringkan kepalanya ke arah Jimin, menyuruh Namjoon untuk membujuk Jimin. Namjoon mengangguk dan menghela nafasnya.

"Ayo, Jim. Kita bisa hirup udara segar." Lirih Namjoon, berusaha membujuk Jimin juga. Tapi, itu tidak membuahkan hasil. Namjoon menyuruh Hoseok untuk membujuk tapi ia menolak. Hoseok tau bahwa Jimin akan menolak juga ujungnya.

Taehyung melangkah maju sekarang. ia mendekat ke Jimin kemudian menatap wajahnya.

"Hey partner, ayolah. Tak usah masalahkan Jungkook dan Yoongi-hyung. Ia juga tak akan mengurusimu."

Jimin tetap tidak menjawab. Mereka ingin sekali mengajak jimin pergi bersamanya. Tapi, Jimin terus terang menolak untuk pergi.

"Jungkook ingin kau ikut, Jim. Jungkook sudah tidak membencimu. Ia sangat ingin kau ikut."

"Eoh, maja !"

Jimin meremas bajunya perlahan-lahan. Ia ingin ikut, ia juga ingin merasakan berlibur. tapi ketakutannya semakin membesar. Ia takut bahwa ia akan menerima konsekuensinya lagi nanti.

"Gwaenchana, Jim. Jangan paksakan dirimu untuk menolak. Soal Yoongi, itu urusan mudah." Ucap Seokjin berusaha membujuknya lagi. Jimin bergumam. Mereka tidak tau apa yang bocah ini gumamkan.




























"Joesonghamnida ! Aku telat ya?"

Anak Kim menoleh ke arah pintu rumah Jimin. Terdapat sosok Jungkook yang tampak kacau. Rambutnya yang berantakan, nafasnya yang tersenggal-senggal, dan beberapa luka di lengannya.

"Jungkook? Jungkook kau kenapa!?" Tanya Seokjin panik saat melihat lengan Jungkook yang memiliki luka gores dan lebam.

Jungkook terkekeh kemudian menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu. Ia membawa sesuatu di tangannya. Sebuah tteokbokki. Hoseok beralih untuk mengambil makanan itu dan menaruhnya di dapur Jimin.

"Jimin-hyung jadi ikut?"

' Ia memanggilku.. hyung ? '

Namjoon memberikan ekspresi sedih untuk Jungkook. Jungkook mengerti. Jungkook paham apa maksudnya. Ia merasakan hal yang sama.

"Jungkook, obati lukamu dulu! Nanti akan infeksi!" Sahut Seokjin. Jungkook hanya tersenyum. Ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan akan mengobatinya nanti saat ia di rumah.

"Hyung, aku memiliki kotak obat. biar aku ambil."

Jimin beranjak dari posisi duduknya kemudian pergi mencari kotak obat untuk Jungkook. Seokjin tersenyum haru. Ia menyuruh Jungkook untuk duduk terlebih dahulu agar mudah saat diobati.

Taehyung menyentuh luka jungkook. "Akh! Hyung sakit!" Taehyung tertawa geli saat melihat ekspresi Jungkook. Kelakuan maknae memang suka seperti ini.

"Ini, biar aku yang mengobatinya."

"Gomawo, Jiminie-hyung."

"Nde, Kook-ah." Ucap Jimin lembut. Jimin mengobati luka Jungkook dengan telaten dan hati-hati agar Jungkook tidak kesakitan.

"Bagaimana kau bisa seperti ini, Kook?" Tanya Hoseok. Jungkook hanya terkekeh kemudian menjelaskan secara detail bagaimana ia bisa terjatuh.

"Aku tersandung batu kemudian jatuh. Tteokbokki yang kubawa itu kupegang erat agar tidak tumpah. Jadinya pada saat jatuh, tanganku tergores dan terluka." Jelas Jungkook.

"Aish Kook.. berhati-hatilah kain kali." Jungkook tersenyum kemudian mengangguk. Tak lama, ia meringis kesakitan. Jimin yang melihat itu tersentak kaget.

"A–Apakah sangat sakit? Mianhae, Jung–"

"Tidak sesakit yang hyung rasakan selama ini."

DEG

Jimin langsung terdiam kemudian cepat-cepat mengobati luka jungkook. Setelah mengobati maknae keluarga kim ini, Jimin membereskan kotak obat tersebut kemudian beranjak menaruhnya lagi.

"Hyungie.."

"Nde, Jimin-ah ?"

Tengok mereka semua ke arah jimin secara bersamaan. Jimin menghembuskan nafasnya kemudian tersenyum.

"Beri aku waktu tiga hari untuk memikirkan liburan ini. Di hari keempat kalian perginya bukan? Jadi.. biarkan aku memikirkan ini terlebih dahulu."

🌴 to be continued

• jimin ikut pergi

atau

• jimin tidak ikut pergi

tim mana kalian semua, hm? 😂
omong-omong.. haruskah aku drop cerita barunya sekarang? kecepetan kalau sekarang ya? :(

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
TRUST ME!

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!TRUST ME!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang