[Jimin]
Silet.
Pisau.
Aku ingin itu semua.
Jika sudah melakukannya rasanya enak.
Tak mempunyai beban.
Bebas dari semuanya.
Selamat tinggal dunia.
Aku harus pergi.
"Hahh! Untungnya cuma mimpi. Astaga keringatku turun banyak sekali. Eoh ? Dimana ini? Toilet? Aku ketiduran dari pagi hari sampai sekarang!? Astaga.. Aku harus apa!? Pasti semua orang meng- hahaha.. Mana mungkin ada orang yang mengkhawatirkanmu Jim. Tak akan ada!"
Setelah menyadari aku ketiduran sampai esok hari, aku bangkit dan membuka kunci pintu toilet ini. Aku pun mendekati cermin.
"Naas sekali nasibmu, Jim. Sedih sekali ya menjadi dirimu."
Aku menyadari sesuatu lewat cermin ini. Ada pantulan yang membuatku melihat ke belakang dan membacanya.
Jangan dibuka! Orang aneh di dalam! Jika kalian membukanya, kalian akan mendapat kutukan!
Aku pun kaget dan langsung mengambil kertas tersebut dan menyobeknya kemudian meremasnya. Kenapa? Aku baru saja masuk kuliah. Sudah ada orang yang membenciku. Apa salahku? Apa aku tak pantas di cintai?
Air ini menetes lagi. Aku benci hidup ini. Aku benci semua orang. Tak ada seorang pun yang peduli padaku. Tak ada seorang pun yang menyayangiku.
Apakah kalian menyayangiku?
Pasti tidak.
Daripada menghabiskan waktu dengan menangis, lebih baik aku pergi dari toilet ini dan pergi pulang ke rumah. Aku harus pulang cepat, bisa saja aku diomeli saat dirumah nanti.
.
.
.
.
."A-Aku pulang.."
"Jimin!? Dari mana saja kau ini!? Eomma menelpon dosenmu dan tidak tau keberadaanmu! Kau ini kemana Jimin-sshi ?!"
"Aku.. Ketiduran di toilet. Entah kenapa tapi aku merasa nyenyak. Mianhae eomma."
"Neo pabboya ! Kau malah asik tertidur disana dan tidak merasakan perasaan eomma dan appa ! Jeongmal pabboya !"
"Mianhae eomma. Aku tidak akan mengulanginya lagi.."
"Iya! Kau tidak akan mengulanginya! Tetapi eomma khawatir!"
' Ini lelucon. '
Aku hanya mengangguk pelan dan ingin memeluk eomma-ku.
Tapi
Mengapa eomma menghindar?
"M-Mandi dulu. Baru sarapan."
Sakit eomma. Eomma apa kau tak tau? Pembully-an di kampusku berjalan eomma. Aku korban barunya. Bukan itu saja. Aku di siksa saat berada di panti. Eomma tidak menyayangiku kah? Hatiku sakit eomma. Aku butuh pelukan eomma.
Peluk aku eomma. Aku ingin pelukan dari eomma.
"Jimin dengar eomma tidak!? Mandi dulu!"
Aku hanya mengangguk kecil dan menahan tangis ini. Kapan akan ada seseorang yang menyayangiku? Seharusnya kau tak membawaku kesini. Seharusnya aku tinggal di Panti.
"Eomma ! Sampai kapan eomma mengkhawatirkannya? Ia hanya membikin eomma stres! Sudah kubila- Jimin?"
"Y-Yoongi perkataanmu!"
Astaga, baru saja aku ingin pergi ke kamar mandi untuk mandi dan sekarang apalagi? Siksaan lagi? Buat aku hancur sepuasnya!
"Hyungie, aku mandi dulu."
Kukira Yoongi-hyung mudah diajak main. Ternyata tidak ya. Ia membenciku. Seharusnya aku pergi! Aku harus menuruti mimpi itu. Aku ingin pergi dari dunia ini!
.
.
.
.
.Malam hari menyambut. Hari ini aku pergi keluar bersama Tae karena ia mengajakku. Makan malam diluar bersamanya. Mungkin dialah yang mengerti keadaanku.
"Tae kau kemana sekarang?"
"Kita makan malam di mana enaknya?"
"Entahlah Tae. Aku sudah lapar. Tunggu! Sepertinya restoran di depan sana enak! Mau kesana Tae?"
"Hmm.. Kita coba saja dulu. Palli !"
"Tae jangan lari secepat itu! Aku tak bisa mengejarmu!"
"Kejar aku Jim!"
"Ta- TAEHYUNG!"
Ckitt!
BRAKK
Apakah aku mati?
🌴 to be continued
APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!
KAMU SEDANG MEMBACA
tell me you love me | park jimin
Fiksi Penggemar[ 박 지민 ] JANGAN DITIRU! [REVISI] JIMIN x BTS Park Jimin. Bocah yang sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang dalam hidupnya. Itu juga dimulai saat ia berada di panti asuhan. Ia memilih untuk membunuh dirinya daripada menanggung semuanya sendi...