3 August

3.9K 365 2
                                    

[Jimin]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jimin]

Setelah tidur nyenyak tadi, aku pun terbangun. Ku lihat ke arah kanan ku. Astaga masih jam 5 pagi. Sepertinya aku bangun terlalu pagi hari ini.

"Eoh ? Kertas apa ini? Surat masuk sekolah? Huh? Aku sekolah? Aku sekolah!? Astaga aku senang sekali!"

Aku pun merapihkan kamarku kemudian pergi mandi. Mereka ini baik sekali ya. Aku mandi dengan semangat dan aku juga sama sekali tidak sabaran untuk masuk sekolah dan bertemu teman baru.

Aku menghabiskan waktu beberapa menit lamanya untuk bersiap-siap. Aku pun melihat bahwa sudah jam setengah 6. Tapi kemana semua orang pergi ya? Rumah ini tampak sepi.

Aku mencarinya ke mana pun tetapi tidak menemukan apapun. Akhirnya aku menemukan surat yang menempel di kulkas karena magnet dari hiasan kulkas tersebut.

Dear Jiminie

Eomma harus pergi ke Namyangju untuk menemui nenek dan appa mu pergi bekerja. Kita mulai dari Namjoon nde ! Namjoon pergi bekerja bersama appa mu, Seokjin ikut dengan eomma sekalian belanja kebutuhan, Yoongi pergi bekerja, Hoseok juga sama, Taehyung dan Jungkook pergi ke Busan ada tugas dari sekolah mereka untuk pergi ke sana.

Mianhae kami meninggalkanmu sendirian disana. Eomma akan pulang secepatnya dan selamat atas kuliahmu sekarang!

"Hmm.. Semua orang sibuk ya. Rasanya sama saja seperti di panti."

























Aku sampai di kampus. Besar sekali kampus ini! Aku bahkan tidak tau dimana kelasku. Aku memasuki jurusan seni. Aku sedikit tertarik dengan dance oleh karena itu aku memasuki jurusan seni.

Pantas saja kemarin eomma menanyaiku ternyata untuk memasukanku ke kampus ini. Aku melihat seorang yeoja, ia seperti ku kenal! Dan aku spontan memanggil namanya.

"Hyomi!"

Yeoja itu pun menoleh. Dugaanku benar! Dia adalah Hyomi! Hyo yang ku rindukan. Aku pun mendekatinya. "Hyo kau disini juga?" Ia mengangguk kemudian tersenyum. Ia pun pergi meninggalkanku.

"Hyo? Ada apa? Kau tak mau berteman denganku lagi?"

Ia tidak mendengarkanku dan tetap saja pergi meninggalkanku. Ada apa dengannya? Ia tak mau menyayangiku ya. Memang tak ada yang menyayangiku ya di dunia ini.

.
.
.

"Park Jimin silahkan bangun dan perkenalkan dirimu."

Mendengar namaku disebut, spontan aku langsung berdiri. Sungguh aku takut dan gugup. Aku maju ke depan dan memperkenalkan diriku di depan sana.

"An–Annyeong.. Park Jimin imnida. Bisa dipanggil Jimin." Ucapku canggung. Mereka hanya diam saja sambil menatapku. Tak lama ada suara yang memecahkan keheningan ini.

"Kau tidak sekolah menengah atas ya?"

Pertanyaan yang membuatku terdiam tak bisa berbicara apapun.

"Tadi juga marga eomma dan appa mu Kim, mengapa kau Park? Kau anak tiri?"

"Kenapa kau kuliah tapi tidak sekolah dulu?"

"Apakah kau anak tiri?"

"Kau anal nakal nde ? Banyak luka di tubuhmu.."

"Hentikan! Iya aku anak tiri! Aku tidak sekolah menengah atas! Aku bukan keluarga Kim! Aku tak mempunyai appa dan eomma ! Aku dari panti asuhan! Aku bukan anak nakal! Pak dosen mianhae, aku izin ke toilet."

Setelah diberi izin aku langsung pergi ke toilet. Untung aku tau arahnya. Saat sampai, aku masuk dan mengunci pintunya. Aku duduk di bawah dan memeluk lututku dan menangis.

Apa selama ini kau sekolah!? Keluar dari sekolah itu sekarang! Kau kira siapa yang akan membiayainya hah!? Dasar kau anak nakal!

Kau anak tiri nde ? Kau anak nakal? Kau tidak sekolah menengah atas ya?

Mau kemana hah!? Tetap di panti dan cuci piring!












Bertemu keluarga Kim membuat hidupku tambah berat. Ketahuilah itu.

🌴 to be continued

Nobody knows our feeling ya Jim :)

APAPUN YANG TERJADI, JANGAN MENYERAH! ADA KEJUTAN DIBALIK SEMUA INI DAN AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA!

tell me you love me | park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang