Bab 52 : Froideur

963 176 73
                                    

Brug!

Pintu mobil dibanting dengan begitu keras. Menimbulkan suara debuman yang terdengar teramat jelas. Mungkin, bantingan itu pun menyebabkan lecet di badan mobil Bugatti Veyron yang terkenal mahalnya itu.

Tapi, mana dia menaruh peduli.

"Brengsek! Brengsek! Rupanya dia pelakunya, huh? Ayo, kita sambangi ke kantornya sekarang!"

Lelaki itu merongseng kesal. Dia menatap pemuda di sampingnya, sang sepupu yang sejak tadi terdiam. Tampak tengah memikirkan sesuatu karena sejak tadi dia hanya diam saja.

"Ayo kita ke kantornya segera, Chris! Aku akan memberi si gigi kelinci itu pelajaran dengan tanganku sendiri!"

Tak ada jawaban sama sekali. Yang disebut dengan nama Chris itu hanya diam, tidak memberi respon kecuali manik matanya yang tengah bergerak ke kanan dan kiri. Seakan sedang berpikir akan sesuatu hal yang kompleks.

"Bukan dia pelakunya."

Pemuda yang lebih tinggi hanya bisa mengeluarkan kekehan sarkastis.

"Bukan dia? Bukan dia bagaimana? Jelas-jelas Kim Woojin itu bilang jika Kang Daniel yang memesannya! Harus kuputar rekamannya besar-besar supaya kau bisa mendengarnya?! Hah?!"

Chris menggeleng. "Bukan dia. Aku yakin bukan dia pelakunya."

"Bagaimana bisa kau menarik kesimpulan begitu ketika faktanya sudah ada?!"

Chris menarik nafas dalam. Dia mengurungkan niatnya memasang sabuk pengaman, justru kini dia menatap sang sepupu yang masih menatapnya penuh keheranan yang bercampur dengan amarah.

"Kita lihat dari perspektif lain. Jika kau sebagai Kang Daniel dan kau sudah mendengar semua perbincangan itu -tentang perselingkuhan istri yang dia cintai dengan lelaki lain, apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu aku akan mendatangi lelaki yang menjadi selingkuhan istriku! Apalagi?! Sudahlah! Ayo cepat kita pergi ke kantor si gigi kelinci itu! Depannya saja baik, belakangnya?! Cih!"

"Nah."

Chris menggantung kalimat selanjutnya yang bertugas menjelaskan gumamannya.

"Begitu pula yang akan kulakukan jika aku adalah seorang Kang Daniel. Tapi, apa nyatanya? Apakah dia mendatangimu dan melabrakmu? Jika benar dia pelakunya, kau tak akan bicara denganku lagi di sini sekarang. Kau akan mendekam di penjara, Edward. Kau tidak mungkin bisa menghirup udara bebas sekarang ini."

Sang sepupu -lelaki bernama Edward Lai atau yang biasa dikenal dengan sebutan Lai Kuanlin itu menggeleng. Dia tidak setuju dengan argumen yang dilontar oleh sepupu satu kakeknya itu. Kuanlin menatap Chris yang kini tengah menggenggam kemudi mobil.

"Bisa saja dia menunggu waktu yang tepat? Bukankah begitu?! Dia adalah seorang sutradara, Chris! Di benaknya pasti ada serangkaian skenario yang sudah dia susun!"

Chris tetap menggelengkan kepalanya guna menyanggah argumen Kuanlin.

"Begini, ya, Edward. Biar kutanya, apalagi yang dia tunggu? Bukti sudah dia kantongi. Semua bukti tentu mengarah padamu. Semua bukti tentu memberatkanmu, karena kau pihak yang berselingkuh dengan istrinya! Jika dia menyerahkan bukti ke meja hijau, boof! Sudah! Kau lenyap! Ada di penjara sekarang!"

Kuanlin terkekeh sarkastis guna mengecimus argumen sepupu sekaligus sahabat satu-satunya itu.

"Kau tidak berpikir? Dia tentu melindungi istrinya! Dia tidak serta-merta menyerahkan bukti ke pengadilan karena pasti istrinya juga akan ditangkap!"

Chris masih dengan pendiriannya. Menggelengkan kepalanya pelan. Menyanggah argumen Kuanlin yang probabilitasnya bisa sembilan puluh persen terjadi, dibanding dengan argumennya yang kemungkinan benarnya hanya setengahnya. Tapi, dia yakin betul jika pelaku utamanya bukanlah Daniel.

amore ; panwink✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang