Prolog.

3.7K 327 15
                                    

Angin berembus dengan kencang. Cukup kencang sampai bisa membuat daun-daun kering yang menyangkut di ranting berjatuhan menyentuh tanah yang tampak kering.

Taman tampak sepi hari itu.

Dia mengetukkan jemarinya di atas sebuah meja bersalur motif kayu, berpelitur cokelat ek yang mempunyai beberapa coretan di atasnya.

"Kau tahu?"

"Tahu —apa?"

"Kita semua ini tidak benar-benar hitam atau putih. Yang terpandang baik bisa saja ternyata jahat. Dan yang punya stigma jahat bisa saja dia ternyata adalah seseorang yang baik".

Cawan kopi itu mendarat di atas meja berkayu tadi.

"Dan kau pun juga harus mengerti itu. Karena mungkin saja orang di sekitarmu seperti itu", ucapnya —membuat si rambut merah tenggelam dalam benaknya.

amore ; panwink✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang