ένα 0.6 - LVIII

828 194 48
                                    

Sampanye, kolam renang, perempuan cantik dan pasti seavibes!

God! Udah berapa lama gue gak pernah pergi berlibur kayak gini, jiwa muda gue terasa kembali menggebu.

Cup!

"Sena u're a best kisser i've ever meet!"

"Sure baby, i know that."

Beberapa perempuan merangkul gue dengan manja, ya seperti kebanyakan adegan lelaki brengsek pada umumnya.

"Bahagia, eh?"

"Tentu gue bahagia, thanks Jun."

"Ah, ini cuman hadiah kecil Ayah bukan dari gue."

"Tentu gue tau, so jangan kecewakan gue dengan hadiah dari Lo."

"Nanti malam Lo akan tau,"

"Ok then,"

Juno duduk menghadap matahari dengan kacamata hitamnya yang khas, gue sendiri kembali menikmati siang yang indah ini.

"Girls, coba kalian datangi Juno... dia juga best kisser."

"Sorry bibir gue cuman buat Irene."

Well gue tersenyum geli menanggapi Juno yang curi dengar obrolan kami.

"Sena!"

O, Gosh!

Irene dengan setelan pantai dan bikin one piece itu bikin gue seketika bangun dan menatap dia mantap.

Dia cantik banget.

"Irene milik gue, turunin pandangan Lo."

O, ow. Sepertinya gue habis membangunkan singa yang kelaparan.

Ya, gue lupa beratap over protectivenya Juno sama Irene.

"Rene, ganti baju."

"Ini pantai Juno, oh, maksud ku laut. Kamu gak bisa salah konsum disini."

"Baju kamu kan banyak."

"Jangan protes please, kamu memang mau aku terlihat aneh sendirian? Aku masih pake baju Jun, enggak telanjang."

"Buat aku kamu terlihat telanjang."

"Oh come on bukan begini kalau aku telanjang, kamu juga tahu."

Juno pun dibuat bungkam.

Ok, Irene memang nyaris selalu berhasil membuat Juno gak berkutik, gue suka.

"Kamu cantik Rene," goda gue.

"Am i? Selera fashion aku memang bagus."

"Sini gabung sama kita,"

"Tentu Sena,"

Belum gue sedikit bergeser, Juno udah bangkit dan ngegeser tempat duduknya.

"Jangan dekat dia, kamu diem disini."

"Sena itu sepupu kita Jun,"

"Dia tetap lelaki Rene."

Ck! Gue mengalah, lagi pula Irene bukan mainan gue gak ada gunanya berdebat.

"Semalam kamu tidur dimana Sena?" Kata Irene lagi, tubuhnya mulai terlentang menyerap sinar matahari.

"Ada Rene, masih di kapal ini."

"Rahasia banget? Kamu bawa perempuan?"

"Hm? Terbawa lebih tepatnya,"

"Teman kencan kamu lagi?"

JenakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang