Rutinitas pagi. Seperti biasa gue bangun jam enam sehubungan tadi malem gue tidur lebih cepet, begitu turun dari kasur gue berniat workout sebentar lalu sarapan dan pergi kantor. But, damn it i am forget i am not living alone anymore.
Setelah menuruni tangga gue kembali terkejut saat meja makan sudah penuh dengan makanan sementara gue masih setengah hidup buat meyakini, is that real? Memang sih gak sebanyak setiap kali gue minta asisten untuk siapin ketika gue laper but at least tetep aja ada makanan sepagi ini di meja dan terjelas Sy sedang duduk sambil menatap gue.
"Lo mau sampai kapan berdiri disana?"
That its... Tentu itu pertanyaan buat gue.
"Gak usah merasa terbebani, Lo tinggal disini gak perlu double job jadi asisten. Anggap aja rumah Lo sendiri." Bales gue berjalanan mendekati dia.
"Tujuan gue jelas kesini, bikin Lo tersanjung adalah salah satunya."
Hup.
Gue duduk dan kami saling berhadapan.
"Really? Gue gak terbiasa menikmati breakfast tapi."
"Then i'll prepare your lunch or dinner."
"I am usually eat at restaurant."
"Lebih enak makan di rumah tau, sekarang kan juga ada gue. Jadi Lo gak makan sendirian."
"You wrong gue jarang makan sendirian."
"Gosh i am forget about them."
"Yes mam."
"Gue gak akan tinggal disini selamanya, bukankah lebih baik buat memanfaatkan gue selama gue ada?"
"Kata memanfaatkan terlalu kasar, tapi ya kayaknya patut dicoba."
"Kalau gitu, gue akan menggeser posisi mereka sementara waktu. Lo keberatan?"
"Tentu engga."
"Oke kalau gitu."
"Tapi Lo juga harus siap bersaing sama mereka, gue ragu mereka mau ngalah."
"Gue terima tantangan Lo."
"Good."
Gue gak sepenuhnya serius meski tentu gue gak sedang berbohong juga. Banyak banget perempuan yang selalu nelpon atau ngirim teks cuman buat ngajak makan karena ya gak semua dari mereka akan selalu berkahir di ranjang. Anyway sarapan kami berjalan lebih tenang tanpa percakapan lain.
Sy setelahnya langsung beres-beres meskipun udah gue larang, habis itu dia pergi ke atas mungkin ke kamarnya. Tapi dia sempet bilang, "bye Sena, nanti gue datang ke kantor Lo buat lunch." Gue cuman ngangguk sementara dia tersenyum tenang.
She makes me always interest, damn it.
s w i p e - u p
vote and comment yes!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenaka
Fanfiction𝙨𝙩𝙖𝙩𝙪𝙨 : 𝙤𝙣 𝙜𝙤𝙞𝙣𝙜 Para pendosa. start; June, 08th 2019 fin; © cafami 2019