Deirfiúr 0.5 - XLVIII

713 174 18
                                    

Cup!

Begitu tautan bibir kami terlepas, kini gue resmi jadi tunangan Chan Juanpa, my beloved besties.

Tentu gue sayang Chan dan sangat sadar untuk mengakui dia adalah sosok cowok sempurna sebagai calon suami dan kepala keluarga, tapi sayangnya gue gak bisa ngerasain hal itu.

Diujung sana, gue lihat Wendy berdiri dengan seulas senyum. Gak perlu gue deskripsikan gimana, semua terlalu kentara. Beruntung kami gak ngelakuin drama Jambak rambut, teriak sumpah serapah dan saling ludah. Hanya natap satu sama lain dan ngeyakinin semua ini bakal segera berlalu.

"Selamat Zessy,"

"Makasih Kai,"

"I can't believe Sy, secepet itu Lo jadi tunangan orang. Dulu, mana gue bisa bayangin si gendut Chan jadi calon Lo. Hidup emang penuh kejutan."

"Yah, gitulah Krys."

"Halo,"

"Oh?"

Kami lagi ngobrol bertiga sampai Chan datang dengan gelas sampanye dan dua orang yang selewat kayaknya gak asing di otak gue.

Wajah kaget Chan bikin gue sedikit penasaran,

"Siapa Chan?"

"Wah, Lo datang juga brother." Kata kai ngebuka percakapan, gue heran.

"Kamu ngundang mereka?" Bales Krystal nimpalin.

"Enggak, bukan aku."

"Tentu gue datang, undangan langsung dari pilot favorite keluarga gue."

"Gue cukup gak nyangka Lo datang padahal kita gak terlalu akrab."

"Keluarga Nich lebih dari dekat untuk sekedar hadir ke pesta pertunangan Lo Chan, ya, meskipun urusan Lo sama Ayah bukan gue."

"Ya karena Lo udah dateng, jadi... selamat datang Juno Nich."

"Dan Irene Nich, jangan lupa."

Hell yes, gue inget.

Gue pernah ketemu mereka di pesta dan cewek itu yang ngegoda Chan kan? Lah?

Perempuan yang sejak tadi ngegandeng tangan cowok asing itu tiba-tiba ngedeket dan merhatiin wajah gue dari deket. Gue liatin balik dia tanpa mundur selangkahpun.

"Not bad. You must be have something special, right? Aku gak sabar liat reaksi Sena, kayaknya menarik."

"Lo ketularan virus dari Jun juga Rene?"

"Jangan nuduh gue."

"Enggak tuh, aku gak tertarik sama urusan Sena dan Jun. Tapi kayaknya seru kalau ada yang bakal masuk circle kita lagi, iya kan Jun? So much game, let's play at the time."

"Gue gak tertarik sama kalian semua, apalagi Lo cewek aneh. Silahkan nikmati makanan dan tutup mulut kalian semua atau angkat kaki pergi sejauh mungkin."

"Hah!" Wajah cewek itu kaget, iya pasti. "Dia angkuh Kai! Aku suka! Hiburan yang tangguh buat Sena, ya Tuhan, fix aku suka dia. Welcome to the club, honey."

A, apa?

"Jun, aku lapar ayo kita makan."

"Oke Rene,"

Mereka pergi dengan wajah tanpa dosa, seolah gak ada yang terjadi.

"Heh Kai, bilang sama sahabat Lo gue gak tertarik sama dia dan apapun yang nyangkut kehidupan kalian. Paham."

"Kok gue yang kena getah?"

"Lagian Lo gak liat gue udah tunangan?"

"Zessy, yang bikin Lo emosi Jun sama Irene marahin merekalah jangan gue."

"Yaudah Lo kan temenya, sekalian kasih tau."

"Lah?"

"Sabar sayang,"

"Yakin gak tertarik sama gue?"

Deug

Gue refleks kaget begitu denger suara horor itu.

Secepet kilat gue balik badan kearah sumber suara.

"Siapa yang ngundang Lo?"

"Wih, udah hapal suara gue sekarang?"

"Gue gak ngerasa ngundang Lo, Chan juga gak mungkin."

"Gak ada yang ngundang gue,"

"Lo gila?"

"Gue cuman nekat."

"Lo pengangguran?"

"Gue justru terlalu banyak uang,"

"Terus ngapain Lo datang kesini?"

"Karena gue denger Lo tunangan."

"Sumpah bukan gue yang bilang," itu kai yang ngomong bahkan sebelum gue tuduh, "Pasti dari Jun atau ga Irene."

"Gue emang tunangan,"

"Bagus kalau gitu,"

"Yaudah silahkan pulang,"

"Eits, gak sopan banget ngusir tamu."

"Zessy minta Lo pergi, tolong hargai hari besar kami." Chan berubah serius, menghadang Nilkensen.

"Udah jadi gentleman, eh? Padahal gue masih inget gimana kotornya Lo ngerebut Wendy Anne."

Suasana jadi canggung seketika.

"Lo bener-bener gak tau diri, mau ketemu gue kan? Come Nilkensen."

Kami butuh ruang, masa lalu antara tiga orang disana bukan hal yang menyenangkan buat dibahas. Terpaksa gue ngalah dan ngikutin kemauan Nilkensen yang tersirat meski gak cukup kentara.

Ninggalin tiga orang itu, gue pun pergi ke sudut lain dengan si maniak.

n o t e d

Udah gak diundang, nyelonong, ngerusak pertunangan orang kelakuan Sena doang emang :)

s w i p e - u p
vote and comment yes!

JenakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang