Happy Reading!
Menata hati itu bukan hal mudah semudah membalikkan telapak tangan. Pertama merasa baik baik saja. Yang kedua adalah merasa sakit karna nya, lalu tersadar bahwa kamu mencintainya.
————————————Gadis dengan rambut di ikat kuda serta berponi itu melangkah santai melewati kelas demi kelas di Koridor. Sambil sesekali merapihkan anak rambut nya yang berterbangan kemana-mana.
Ketika sudah hampir sampai Kelas nya. Hanya ada segelintir orang karna ini baru jam enam kurang lima belas menit dan gadis ini sudah sampai, Biasanya hanya anak-anak rajin yang berangkat sepagi ini atau yang bergiliran tugas piket.
Tidak-tidak nayya tidak piket hari ini dia tau. Tapi ia malah merogoh sesuatu di tas nya. Setelah menemukan apa yang ia cari segera ia mengambil kotak bekal yang tadi ia taruh di laci meja. Memikirkan waktu yang tepat daripada saat istirahat. Ia memilih sekarang untuk memberikan bekal itu untuk seorang arkan.Gadis itu bersenandung ria.
Ketika tepat di depan kelas Arkan, XI-4 ia segera masuk. Dia sudah beberapa kali kesini tentu dia tau tempat duduk cowok idaman nya itu.Segera ia taruh bekal itu di laci. Tapi pergerakan merogoh laci itu terhenti. Dia melihat banyak coklat dan bunga di sana. Dia berdecak kesal. Masih ada yang lebih pagi dari nya ternyata.
Liat saja besok pagi dia datang ke sekolah jam 3 dini!Segera ia menyingkirkan semua itu dan menaruh nya di laci meja orang lain dengan sembarang.
Lalu menaruh bekal dan note nya yang tadi dia bawa dari rumah."Huh untung Arkan belom dateng!" ucap Nayya puas dengan tersenyum senang.
Segera ia membalik kan badan ingin melangkah tapi ia urungkan. Kalian tau ada apa!? Ya! Seorang Arkan di depan nya dengan raut datar. Nayya membeku malu. Seharusnya dia tidak punya urat malu bukan? Aneh. Giliran seperti ini dia malu.
Nayya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Emm, eh Arkan kok lo udah dateng?" Ucap nya sambil mengalihkan raut gerogi nya. Seperti orang tertangkap basah sedang maling.
Arkan hanya mengangkat alis tinggi-tinggi. Menambah kadar ketampanan nya.
"Ini tempat duduk gue. Bebas dong." Sahutnya berusaha tak perduli dengan kedatangan gadis aneh ini. Entah dari planet mana pagi-pagi gadis ini sudah sampai ditempat nya.
"Abis ngapain lo di meja gue? Nyari makanan? Perlu gue beliin? Atau gue kasih duitnya? Oh ya? Bukan nya lo orang sultan." Ucap Arkan sinis sambil tersenyum miring.
Nayya berdecak kesal.
Memangnya ia pemulung mencari makan di laci meja orang."Ihh Arkan lo kok gitu sih!??" Rengek nya kesal.
Arkan hanya melirik tak perduli. Lalu kembali melakukan aktivitas nya. Setelah menaruh tas nya ia segera pergi. Dari pada ia di dalam dengan gadis itu yang sedang menghentak-hentakan kakinya tidak jelas.
Nayya berdecak kesal lagi-lagi dia diabaikan.
"Liat saja Arkan gue pasti dapetin lo liat aja!" Gumam gadis itu dengan semangat dan yakin.
Lalu detik berikutnya ikut lari mengejar cowok yang sudah keluar entah kemana itu.Berlari sepanjang koridor tentu jadi pusat perhatian orang-orang. Sedari tadi nayya hanya berteriak teriak
"ARKAN! ARKAN TUNGGUIN DONG IHH!!" Ucap nayya lagi tak mau berhenti mengejar arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANAYYA [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Arkan aku cinta kamu," Jeda sebentar, "Kamu juga kan?" "Enggak. Lo tau sendiri kita pacaran karna taruhan. Lupa hm?" "Arkan tapi aku sayang beneran sama kamu." "Tapi gue enggak! Pergi! Atau lo b...