44.JATUH,LUKA DAN KAMU

9.4K 486 30
                                    

Untuk apa selalu ada untuk orang yang bahkan tidak ingin menyapa?
------------

Kini hari tepat murid-murid SMA prisma akan pergi berkemah. Mereka semua dengan semangat menenteng tas dengan susah payah. Mereka saling bercengkrama membayangkan hal seru untuk kedepan nya.

Nayya bahkan sudah bosan mendengar ocehan teman nya itu. "Udah ta, diem pak mamat mau ngomong tuh!"

Seketika tata terdiam dengan wajah horor. Nayya tertawa dalam hati melihat wajah kaget sahabatnya itu.

"Dengar! Diam sebentar saja! Kita akan segera berangkat! Silahkan cari nama kalian dulu di papan mading yang sudah disiapkan karna untuk kursi bis kita acak!" teriak pak mamat sambil menggunakan mikrofon.

"HUUUUU!!" sorak yang lain nya. Sudah senang-senang akan bersama teman sekelas malah dipisah.

"Yah pak, gabisa gitu dong gaseru ntar gabisa nyanyi rame-rame," Protes salah satu siswa.

Pak mamat menggeleng tegas. "Justru itu biar kalian saling mengenal!"

Nayya langsung cemberut mendengarnya. "Ngeselin banget sih kan gak seru ntar bercanda nya kalo dipisah-pisah,"

Di samping tata yang tengah menyeka keringat nya mengangguk setuju. "Doa aja deh semoga kita bareng," Gumamnya.

Nayya mengangguk pasrah. "Udah yuk! Cari nama dulu."

"Yah nay! Tuhkan kita gak bareng!" Tata sedikit memekik. Cewek itu lantas mendengus keras setelah melihat papan nama.

Nayya menghela nafas pasrah. Mana dia tidak kenal siapa-siapa. Dia langsung pergi tanpa mencari nomer. Nanti saja di bis nya. Dia juga tidak tau duduk dimana dan sama siapa.

"Yaudah gue naik dulu, disono nya nanti bareng aja." Akhirnya tata mengangguk setuju.

Nayya memasuki bis yang tertera jelas 'BUS 2' dia melangkah hati-hati jangan sampai dia ceroboh lagi. Dia meringis dalam hati melihat teman-teman sebus nya. Sebagian banyak adalah kelas IPA empat, yang kebanyakan anak perempuan nya bar-bar. Dia langsung mencari tempat duduk nya daripada memikirkan hal lain.

Setelah ditemukan akhirnya senyum Nayya mengembang. Dia duduk di bagian dua orang kursi. "Semoga aja cewek deh," Gumamnya mengingat malas duduk bersama anak cowok.

Karena malas dan tidak ada teman juga bis yang belum bergerak akhirnya dia memilih mendengarkan lagu dengan menyumpal kuping nya dengan headset.

Dia memandangi arah luar jendela yang terlihat menampakkan mentari yang bersinar cerah. Mungkin mereka sampai hanya lima jam. Tempatnya cukup dekat. Karna larut dengan musik matanya sedikit menutup. Dirinya tersentak kaget ketika merasa seseorang duduk disamping nya. Pelan dia menoleh perlahan. Matanya langsung membelalak. Bibir nya terbuka. Apa-apaan ini.

"Arkan," Gumamnya melihat cowok dengan kaos hitam santai itu. Mata arkan terang-terangan menatap manik Nayya mencoba menelusuk dalam. Jantung Nayya berdetak lebih cepat. Nayya mencoba menerka apa kali ini ia tidak bermimpi?

Apa benar dulu yang dia cintai sedang merangkai mimpi bersama ilusi yang pergi?

Apa benar arkan setega itu padanya?

ARKANAYYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang